Mikroplastik dalam Makanan: Waspada, Bahaya Mengintai!
Makanan yang kita konsumsi setiap hari, seperti ayam, sapi, dan babi, ternyata dapat terkontaminasi oleh mikroplastik. Mikroplastik adalah pecahan plastik kecil berukuran kurang dari 5 milimeter yang telah mencemari lingkungan dan bahkan masuk ke rantai makanan kita.
Mikroplastik dalam Berbagai Jenis Makanan
Sebuah studi pada Februari 2024 menemukan bahwa 90% protein hewani dan nabati mengandung mikroplastik dalam makanan. Selain protein, sayuran juga dapat menyerap mikroplastik dari tanah. Berikut beberapa makanan yang ditemukan mengandung mikroplastik berdasarkan sejumlah studi:
- Apel dan Wortel: Menjadi buah dan sayuran dengan kandungan mikroplastik paling tinggi.
- Nugget Ayam: Mengandung mikroplastik paling banyak, dengan rata-rata lebih dari 300 potongan per sajian.
- Nugget Nabati: Mengandung lebih dari 100 potongan mikroplastik per sajian.
- Wortel: Mengandung lebih dari 100.000 mikroplastik per gram.
- Teh Celup: Kantong teh plastik dapat melepaskan mikroplastik ke dalam air saat diseduh.
- Air Minum Kemasan: Satu liter air kemasan mengandung rata-rata 240.000 partikel plastik dari tujuh jenis plastik.
- Garam Himalaya: Mikroplastik paling banyak ditemukan pada garam merah Himalaya, diikuti oleh garam hitam dan garam laut.
- Nasi Instan: Semakin banyak nasi instan yang dikonsumsi, semakin banyak mikroplastik yang masuk ke tubuh.
- Selada: Mengandung potongan plastik terbesar.
- Daging Ayam: Dada ayam mengandung sedikit mikroplastik dibandingkan jenis protein lainnya.
- Daging Babi: Daging babi panggang mengandung sedikit mikroplastik.
- Tahu: Mengandung sedikit mikroplastik.
Dampak Mikroplastik pada Kesehatan Manusia
Penelitian dari McGill University di Quebec, Kanada menemukan bahwa menyeduh satu kantong teh plastik melepaskan sekitar 11,6 miliar partikel mikroplastik dan 3,1 miliar partikel nanoplastik ke dalam air. Mikroplastik juga telah ditemukan di paru-paru manusia, plasenta ibu dan janin, ASI, dan darah manusia.
Meskipun masih sedikit penelitian tentang dampak mikroplastik terhadap tubuh manusia, sebuah studi pada Maret 2024 menemukan bahwa orang dengan mikroplastik atau nanoplastik di arteri leher memiliki risiko dua kali lebih tinggi mengalami serangan jantung, stroke, atau meninggal karena penyakit jantung dalam tiga tahun ke depan.
Para ahli khawatir bahwa mikroplastik dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti:
- Peradangan
- Kerusakan organ
- Gangguan hormon
Cara Mengurangi Paparan Mikroplastik
Meskipun mikroplastik sudah ada di mana-mana dan kita tidak bisa sepenuhnya menghindarinya, ada beberapa cara untuk mengurangi paparannya:
- Kurangi Konsumsi Makanan yang Mengandung Mikroplastik: Pilih makanan segar dan organik, hindari makanan olahan dan kemasan plastik.
- Cuci Buah dan Sayur dengan Teliti: Bilas buah dan sayur dengan air mengalir untuk menghilangkan sisa pestisida dan mikroplastik.
- Hindari Penggunaan Plastik Sekali Pakai: Gunakan wadah makan dan botol minum yang dapat digunakan kembali.
- Pilih Teh dalam Kantong Kertas atau Saring: Hindari teh celup yang dikemas dalam kantong plastik.
- Pilih Air Minum yang Tidak Dikemas dalam Plastik: Gunakan botol minum yang dapat diisi ulang atau pilih air minum yang tidak dikemas dalam plastik.
Kesimpulan
Mikroplastik dalam makanan merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia. Dengan memahami bahaya mikroplastik dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi paparannya, kita dapat melindungi diri dan keluarga dari risiko kesehatan yang ditimbulkannya.