Health

Anak Susah Makan? Kenali GTM & Konsultasi ke Dokter!

Pernahkah Anda merasa bingung menghadapi anak yang susah makan? Kondisi ini sering disebut dengan Gerakan Tutup Mulut (GTM), yaitu ketika anak menolak makan, porsinya sedikit, atau frekuensinya jarang. Banyak orang tua yang pernah mengalaminya, dan penyebabnya beragam.

Apa Itu GTM?

GTM bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari masalah fisik, seperti sakit tenggorokan, mual, atau masalah di paru-paru, hingga faktor psikologis seperti kurang nafsu makan karena perubahan mood, kebiasaan makan yang tidak teratur, atau bahkan lingkungan makan yang tidak nyaman.

Penyebab Anak GTM

Beberapa penyebab anak GTM yang umum dijumpai adalah:

Apa yang Harus Dilakukan?

Jika anak Anda mengalami GTM, jangan panik. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:

1. Konsultasi ke Dokter

Untuk mengetahui penyebab GTM yang tepat, segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak. Bawalah buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) agar dokter dapat melihat riwayat tumbuh kembang anak Anda.

2. Jangan Panik dan Jangan Mengganti Makanan dengan Susu

Mengganti makanan dengan susu bukanlah solusi yang tepat. Susu memang penting untuk anak, namun bukan berarti bisa menggantikan makanan lain. Pastikan anak mendapatkan gizi seimbang dari berbagai macam makanan.

3. Pahami Konsep Gizi Seimbang

Susu memang pernah menjadi bagian dari konsep "4 Sehat 5 Sempurna", namun konsep tersebut sudah berkembang menjadi Pedoman Gizi Seimbang (PGS). Dalam PGS, susu termasuk dalam kelompok lauk pauk dan bisa diganti dengan makanan lain yang memiliki nilai gizi setara.

Penting untuk Diingat

Tips Mengatasi Anak GTM

Berikut beberapa tips yang bisa Anda coba untuk mengatasi anak GTM:

Kesimpulan

Anak GTM bukanlah masalah yang harus ditakutkan. Dengan memahami penyebabnya, melakukan konsultasi dengan dokter, dan menerapkan tips yang tepat, Anda dapat membantu anak Anda untuk kembali menikmati makanan dengan baik.

Ingat, kesehatan anak adalah prioritas utama. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kondisi anak Anda.