Nyeri Sendi Seluruh Tubuh: Penyebab, Gejala & Pengobatan

Mengalami nyeri sendi seluruh tubuh? Rasa sakit yang menyebar ini bisa sangat mengganggu dan membuat aktivitas sehari-hari menjadi sulit. Penyebabnya beragam, mulai dari kondisi ringan hingga masalah kesehatan serius yang membutuhkan penanganan medis segera. Artikel ini akan membantu Anda memahami lebih dalam tentang nyeri sendi di seluruh tubuh, penyebabnya, gejalanya, dan cara mengatasinya.

Penyebab Nyeri Sendi Seluruh Tubuh

Nyeri sendi yang terasa di seluruh tubuh bisa menjadi indikasi berbagai kondisi medis. Berikut beberapa penyebab umum:

Kondisi Autoimun

Kondisi autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat, termasuk sendi. Ini menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan nyeri. Beberapa contohnya:

• Artritis Reumatoid: Peradangan kronis yang terutama menyerang sendi-sendi.
• Lupus Eritematosus Sistemik: Penyakit autoimun yang dapat menyerang berbagai organ, termasuk sendi, kulit, dan ginjal.
• Artritis Psoriatis: Kondisi peradangan sendi yang seringkali terkait dengan psoriasis.

Infeksi

Beberapa infeksi, termasuk infeksi virus seperti COVID-19, dapat menyebabkan nyeri sendi sebagai salah satu gejalanya. Gejala lain bisa berupa demam, kelelahan, dan batuk. Sindrom pasca-infeksi, seperti Long COVID, juga dapat menyebabkan nyeri sendi yang berlangsung lama.

Asam Urat (Gout/Encok)

Penumpukan asam urat dalam darah membentuk kristal di sendi, memicu peradangan dan nyeri hebat. Meskipun biasanya hanya menyerang satu sendi, dalam beberapa kasus, asam urat dapat menyerang banyak sendi (asam urat poliartikular).

Osteoartritis

Disebabkan oleh kerusakan tulang rawan di persendian, osteoartritis menyebabkan nyeri, kekakuan, dan pembengkakan. Kondisi ini umumnya berkembang secara perlahan seiring bertambahnya usia (biasanya setelah usia 45 tahun).

Artritis Reaktif

Artritis reaktif adalah peradangan sendi yang muncul sebagai respons terhadap infeksi di bagian tubuh lain, seperti infeksi saluran pencernaan atau saluran kemih. Sendi yang paling sering terkena adalah sendi pada kaki dan lutut.

Fibromyalgia

Fibromyalgia adalah kondisi kronis yang ditandai dengan nyeri otot dan sendi yang menyebar di seluruh tubuh, disertai kelelahan, gangguan tidur, dan masalah kognitif.

Cedera

Cedera seperti terkilir, patah tulang, atau cedera jaringan lunak juga dapat menyebabkan nyeri sendi. Penting untuk segera mendapatkan perawatan medis jika mengalami cedera.

Sindrom Kelelahan Kronis (ME/CFS)

Kondisi ini ditandai oleh kelelahan yang ekstrem dan berkepanjangan, seringkali disertai nyeri sendi dan otot.

Gejala Nyeri Sendi Seluruh Tubuh

Gejala nyeri sendi seluruh tubuh bervariasi tergantung pada penyebabnya. Namun, beberapa gejala umum meliputi:

• Nyeri sendi yang menyebar di seluruh tubuh
• Kaku sendi, terutama di pagi hari
• Pembengkakan sendi
• Kemerahan dan hangat pada area sendi
• Kelelahan
• Demam (pada beberapa kasus)

Cara Mengatasi Nyeri Sendi Seluruh Tubuh

Pengobatan nyeri sendi seluruh tubuh bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Konsultasi dengan dokter sangat penting untuk mendapatkan diagnosis dan rencana pengobatan yang tepat. Beberapa pendekatan pengobatan meliputi:

1. Obat-obatan: Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), kortikosteroid, dan obat penekan sistem imun.
2. Terapi Fisik: Latihan fisik yang terarah dapat membantu meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas, dan rentang gerak sendi.
3. Perubahan Gaya Hidup: Menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan sehat, dan menghindari aktivitas yang berlebihan dapat membantu mengurangi beban pada sendi.
4. Terapi Alternatif: Beberapa orang menemukan manfaat dari terapi alternatif seperti akupunktur, pijat, dan yoga.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami:

• Nyeri sendi yang parah atau tiba-tiba
• Nyeri sendi yang disertai demam atau ruam
• Nyeri sendi yang tidak membaik setelah beberapa minggu
• Kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari karena nyeri sendi

Ingat, informasi di atas hanya untuk tujuan edukasi dan tidak dapat menggantikan konsultasi dengan profesional medis. Diagnosa dan perawatan yang tepat hanya dapat diberikan oleh dokter.