Anak Pilih-Pilih Makanan? Atasi dengan Tips dari Dokter Spesialis Anak
Memiliki anak yang pilih-pilih makanan merupakan tantangan bagi banyak orang tua. Anak yang hanya mau makan makanan tertentu dapat membuat Anda khawatir tentang asupan nutrisinya. Namun, jangan khawatir, ada berbagai cara untuk mengatasi kebiasaan ini.
Kenapa Anak Pilih-Pilih Makanan?
Anak yang pilih-pilih makanan bukanlah hal yang aneh. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kebiasaan ini, seperti:
- Faktor genetik: Anak yang orang tuanya memiliki kebiasaan pilih-pilih makanan cenderung juga memiliki kebiasaan yang sama.
- Pola makan ibu selama kehamilan dan menyusui: Penelitian menunjukkan bahwa preferensi makanan ibu selama kehamilan dan menyusui dapat memengaruhi pilihan makanan anak. Misalnya, jika ibu lebih menyukai makanan manis, anak juga cenderung menyukai makanan serupa.
- Pengalaman masa kanak-kanak: Pengalaman awal anak dengan makanan, seperti dipaksa makan atau diberikan makanan tertentu secara terus-menerus, dapat memengaruhi kebiasaan makannya di masa depan.
- Faktor psikologis: Anak yang mengalami kecemasan atau stres dapat menunjukkan kebiasaan pilih-pilih makanan sebagai mekanisme coping.
Dampak Anak Pilih-Pilih Makanan
Kebiasaan pilih-pilih makanan dapat berdampak serius bagi kesehatan anak, seperti:
- Kekurangan gizi: Anak yang hanya mengonsumsi jenis makanan tertentu berisiko kekurangan nutrisi penting seperti karbohidrat, lemak, protein, serta zat gizi lainnya seperti zat besi, zinc, dan multivitamin.
- Masalah kesehatan: Kekurangan gizi dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti anemia, gangguan pertumbuhan, dan melemahnya sistem kekebalan tubuh.
- Kebiasaan makan yang tidak sehat: Kebiasaan pilih-pilih makanan dapat berlanjut hingga dewasa, sehingga sulit untuk membentuk pola makan yang sehat dan seimbang.
Tips Mengatasi Anak Pilih-Pilih Makanan
Dokter spesialis anak, Fitria Mahrunnisa dari Universitas Gadjah Mada, menyarankan orang tua untuk menerapkan beberapa tips berikut:
1. Terapkan Aturan Makan yang Jelas
Tetapkan aturan makan yang jelas dan konsisten untuk anak, seperti waktu makan dan jenis makanan yang boleh dimakan. Hindari memberikan makanan ringan di luar waktu makan. Hal ini membantu anak memahami batasan dan membentuk kebiasaan makan yang teratur.
2. Gunakan Metode Responsive Feeding
Metode responsive feeding menekankan untuk mengenali kapan anak lapar dan kenyang. Jangan memaksa anak untuk menghabiskan makanan jika mereka sudah kenyang. Perhatikan tanda-tanda lapar dan kenyang pada anak, seperti ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan respon terhadap makanan.
3. Libatkan Anak dalam Proses Memasak
Ajak anak untuk memilih bahan makanan dan membantu dalam proses memasak. Membuat anak terlibat dalam proses memasak dapat meningkatkan minat dan rasa ingin tahu terhadap makanan.
4. Buat Suasana Makan yang Menyenangkan
Sediakan waktu khusus untuk makan bersama keluarga. Ciptakan suasana yang santai dan menyenangkan, sehingga anak tidak merasa tertekan untuk makan. Hindari menonton televisi atau bermain gadget saat makan.
5. Berikan Contoh yang Baik
Orang tua harus menjadi contoh yang baik dalam mengonsumsi makanan sehat dan beragam. Anak cenderung meniru kebiasaan orang tuanya. Jika Anda ingin anak makan buah dan sayur, pastikan Anda juga mengonsumsinya.
Pentingnya Peran Orang Tua
Fitria Mahrunnisa, yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, menekankan pentingnya peran orang tua dalam membentuk kebiasaan makan anak. Preferensi makan orang tua, terutama ibu, sangat memengaruhi kebiasaan makan anak. Menurut penelitian, pola makan ibu dapat memengaruhi hingga 30 persen variasi kualitas pola makan anak, bahkan sejak masa kehamilan dan menyusui.
Kesimpulan
Mengatasi anak pilih-pilih makanan membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Dengan menerapkan tips di atas, orang tua dapat membantu anak membangun kebiasaan makan yang sehat dan terhindar dari kekurangan gizi. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang pola makan anak, konsultasikan dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan saran dan panduan yang tepat.