Pandangan Remaja Terhadap Ponsel Android dan Stereotip yang Melekat

Pendahuluan

Ponsel pintar Android telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita. Namun, menariknya, pandangan terhadap ponsel Android di kalangan remaja memiliki dimensi yang menarik untuk dijelajahi. Artikel ini akan menggali pandangan remaja terhadap ponsel Android dan bagaimana stereotip tertentu melekat pada platform ini.

Ponsel Android: Sudut Pandang Remaja

Menurut laporan dari Wall Street Journal, mayoritas remaja saat ini menganggap ponsel Android sebagai teknologi kuno. Sebagai contoh, seorang kreator konten berusia 20 tahun bernama Abdoul Chamberlain pernah mengunggah video pada bulan April yang mengatakan, “Kamu memberi tahu saya di tahun 2023, kamu masih menggunakan ‘Droid? Kamu harus minimal berusia 50 tahun.” Bagi generasi yang baru saja menjadi penggemar ponsel pintar, merek ‘Droid digunakan oleh Motorola untuk ponsel Android awalnya. Motorola Droid pertama, yang dirilis pada tahun 2009, secara luas dianggap sebagai pesaing iPhone pertama di Amerika Serikat.

Stereotip yang Melekat

Merek ‘DROID’ dikenal karena pengumuman berbunyi seperti suara robot yang akan dibuat setiap kali ponsel menerima pemberitahuan baru untuk dibagikan. Video Chamberlain mengkritik ponsel Android sebagai tipe ponsel yang hanya dimiliki oleh orang tua. Meskipun pengguna Android menunjukkan bahwa ada model Android yang memiliki kamera dan daya baterai yang lebih baik dari iPhone, Chamberlain tidak akan beralih dari iOS.

Di sekolah menengah, ejekan semakin buruk karena pengguna Android diolok-olok sebagai “orang miskin” dan “kuno” oleh siswa lain. Dan ketika seorang pengguna Android masuk ke dalam obrolan iMessage iOS, semua fitur yang tersedia ketika seluruh grup menggunakan iPhone, termasuk gambar berkualitas lebih tinggi, tanda terima baca, indikator pengetikan, enkripsi end-to-end, dan lainnya, semuanya menghilang. Dan teks yang diketik oleh pengguna Android dalam grup muncul dalam gelembung teks hijau, setara dengan “Surat Tanda Merah” dalam dunia modern.

Statistik dan Fakta Menarik

Menurut Statcounter, di Amerika Serikat, iOS unggul atas Android dengan margin 57% hingga 42%. Studi yang dilakukan oleh firma investasi AS, Piper Sandler, pada 7.100 remaja tahun lalu menemukan bahwa 87% remaja memiliki iPhone dan persentase yang sama dari remaja tersebut berencana untuk membeli iPhone lain ketika saatnya untuk mengganti perangkat mereka tiba. Namun, menjadi pengguna iPhone yang sombong lebih merupakan fenomena di AS, karena secara global Android memiliki pangsa pasar ponsel pintar sebesar 71% dibandingkan dengan iOS yang mencapai 28%.

Pesan Konyol yang Tersembunyi

Ironisnya, sistem pesan Android yang disebut Rich Communication Services (RCS) sebenarnya menyediakan beberapa fitur yang familiar seperti enkripsi end-to-end, indikator pengetikan, tanda terima baca, gambar berkualitas tinggi, dan gelembung teks berwarna biru, namun hanya ketika semua pihak dalam obrolan menggunakan Android. Namun, jika pengguna iPhone masuk ke dalam grup tersebut, tebak apa yang terjadi? Semua fitur ini hilang dan pengguna iOS yang dianggap sebagai pengusir akan melihat kata-katanya yang diketik dalam gelembung teks hijau yang khas.

Kesimpulan

Namun, ironisnya, Anda jarang mendengar tentang sekelompok remaja yang menggunakan Android secara verbal menyerang orang tua pengguna iPhone karena terlalu banyak uang. Dan berbicara tentang ejekan, remaja sepertinya tidak tahu bahwa beberapa ponsel Android lebih mahal daripada iPhone. Sebagai contoh, Samsung Galaxy Z Fold 5 dijual mulai dari $1,800.