Penyakit Parkinson: Gejala, Pengobatan & Operasi

Jumat, 27 September 2024 16:27

Pelajari tentang Penyakit Parkinson, gejala, pengobatan, dan pilihan operasi seperti DBS dan Stereotactic Brain Lesioning. Dapatkan informasi lengkap tentang penyebab, pengobatan, dan cara mengelola penyakit ini.

Ilustrasi Penyakit Parkinson © copyright Anna Shvets - Pexels

Penyakit Parkinson merupakan gangguan neurodegeneratif yang memengaruhi gerakan tubuh. Penyakit Parkinson dicirikan oleh penurunan kadar dopamin di otak, neurotransmiter yang penting dalam mengatur gerakan, mood, dan kognisi. Kekurangan dopamin ini menyebabkan berbagai gejala yang dapat mengganggu kualitas hidup penderitanya.

Gejala Penyakit Parkinson

Gejala Penyakit Parkinson dapat muncul secara bertahap dan berkembang secara progresif. Beberapa gejala umum yang sering terjadi antara lain:

Tremor: Gerakan bergetar yang tidak terkontrol, biasanya terjadi pada tangan, lengan, kaki, atau rahang. Tremor sering kali lebih parah saat istirahat dan berkurang saat bergerak.

Kekakuan Otot: Kekakuan pada otot yang menyebabkan kesulitan dalam bergerak. Kekakuan dapat terasa seperti "roda gigi" saat menggerakkan anggota badan.

Perlambatan Gerak: Pergerakan menjadi lebih lambat dan sulit untuk memulai atau menghentikan gerakan. Hal ini disebut dengan bradykinesia dan dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari.

Gangguan Keseimbangan: Kesulitan dalam menjaga keseimbangan yang dapat menyebabkan jatuh. Hal ini disebabkan oleh gangguan pada sistem koordinasi tubuh.

Gangguan Postural: Kesulitan menjaga postur tubuh yang tegak. Hal ini juga dapat menyebabkan kesulitan berjalan.

Depresi: Perasaan sedih, putus asa, dan kehilangan minat dalam kehidupan. Depresi dapat terjadi karena penyakit Parkinson atau sebagai efek samping dari obat-obatan yang digunakan.

Pengobatan Penyakit Parkinson

Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan Penyakit Parkinson, tetapi pengobatan dapat membantu meringankan gejala dan meningkatkan kualitas hidup. Beberapa pilihan pengobatan yang umum digunakan antara lain:

Obat-obatan: Obat-obatan seperti levodopa, dopamine agonists, dan MAO-B inhibitors digunakan untuk meningkatkan kadar dopamin di otak. Obat-obatan ini dapat membantu mengurangi gejala seperti tremor, kekakuan otot, dan perlambatan gerak.

Terapi Fisik: Terapi fisik dapat membantu meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas, dan keseimbangan. Terapi ini dapat membantu penderitanya tetap aktif dan mandiri.

Terapi Okupasi: Terapi okupasi membantu penderitanya mengembangkan strategi untuk mengatasi kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Contohnya, menggunakan alat bantu untuk membantu dengan tugas-tugas tertentu.

Terapi Wicara: Terapi wicara dapat membantu penderitanya mengatasi kesulitan berbicara, menelan, dan berkomunikasi.

Pilihan Operasi untuk Penyakit Parkinson

Jika obat-obatan tidak lagi efektif dalam mengendalikan gejala Penyakit Parkinson, operasi dapat menjadi pilihan. Terdapat dua jenis operasi yang umum dilakukan:

1. Stereotactic Brain Lesioning

Stereotactic brain lesioning melibatkan penghancuran bagian kecil otak yang menyebabkan gejala Penyakit Parkinson. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan elektroda yang ditempatkan di area otak yang ditargetkan. Kemudian, lesi kecil dibuat di area tersebut untuk mengganggu aktivitas abnormal yang menyebabkan gejala seperti tremor dan kekakuan.

2. Deep Brain Stimulation (DBS)

Deep brain stimulation (DBS) merupakan prosedur yang melibatkan penanaman elektroda di otak yang terhubung dengan perangkat generator listrik kecil dan baterai yang dipasang di bawah kulit dada. Alat ini menghasilkan impuls listrik untuk merangsang area otak tertentu dan mengurangi aktivitas listrik abnormal yang menyebabkan gejala Penyakit Parkinson. DBS dapat membantu mengurangi tremor, kekakuan otot, dan perlambatan gerak, serta meningkatkan kualitas hidup penderitanya.

Manfaat Operasi Parkinson

Operasi untuk Penyakit Parkinson tidak dimaksudkan untuk menyembuhkan penyakit, tetapi untuk meningkatkan kualitas hidup penderitanya. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari operasi antara lain:

Mengurangi gejala, seperti tremor, kekakuan otot, dan perlambatan gerak.

Meningkatkan kemandirian dan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Mengurangi dosis obat yang dibutuhkan.

Memperbaiki kualitas tidur.

Meningkatkan suasana hati dan kualitas hidup.

Risiko Operasi Parkinson

Seperti prosedur operasi lainnya, operasi Penyakit Parkinson juga memiliki risiko. Risiko yang mungkin terjadi antara lain:

Perdarahan di otak.

Infeksi.

Stroke.

Gangguan kognitif.

Kerusakan saraf.

Kandidat Operasi Parkinson

Operasi Penyakit Parkinson biasanya dilakukan pada pasien dengan Parkinson grade tiga atau empat, di mana obat-obatan tidak lagi efektif dalam mengendalikan gejala. Namun, tidak semua pasien Parkinson cocok untuk operasi. Kriteria yang perlu dipenuhi antara lain:

Gejala Penyakit Parkinson yang parah dan tidak dapat dikontrol dengan obat-obatan.

Kualitas hidup yang terpengaruh secara signifikan oleh gejala.

Kondisi kesehatan yang baik secara keseluruhan.

Tidak memiliki masalah dengan kesehatan mental.

Penting untuk Diingat

Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami gejala Penyakit Parkinson, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan rencana pengobatan yang tepat. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes lainnya untuk memastikan diagnosis. Setelah diagnosis terkonfirmasi, dokter akan membahas pilihan pengobatan yang tepat untuk Anda, termasuk pengobatan, terapi, dan operasi.

Penyakit Parkinson adalah penyakit yang kompleks dan progresif, tetapi dengan pengobatan yang tepat, penderitanya dapat menjalani hidup yang lebih berkualitas.

Artikel terkait

Virus Baru di Peternakan Bulu China: Ancaman Pandemi Berikutnya?
5 Kebiasaan Sepele yang Lemahkan Sistem Imun (Waspada!)
Aktivitas Ibu Hamil Trimester Ketiga: Tetap Aktif, Tapi Waspadai Kelelahan
Merasa Kurang? Dampak Media Sosial pada Perasaan
Faktor Risiko Kanker Payudara: Kenali dan Kelola Risiko Anda
Dermatitis Atopik Anak: Panduan Lengkap Mengatasi Eksim
Mabuk Perjalanan: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Pemeriksaan Jantung: CT Scan & Kateterisasi - Deteksi Dini Penyakit Jantung
Bahaya Telur Mentah: Mitos vs Fakta & Cara Aman Mengolah Telur
5 Camilan Sehat untuk Diet: Atasi Rasa Lemas & Tingkatkan Energi
Infertilitas Air Galon: Mitos atau Fakta? - Benarkah Berbahaya?
Rematik vs Asam Urat: Kenali Perbedaannya!