Sudah hampir satu dekade sejak Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, sepakat menghabiskan USD 19 miliar untuk membeli WhatsApp. Meskipun popularitas layanan pesan ini terus meningkat, ada satu masalah yang terus mengganggu: WhatsApp belum mampu menghasilkan pendapatan sesuai harapan.
Lebih dari 2 miliar orang kini mengandalkan aplikasi ini untuk berkomunikasi dengan teman-teman mereka, meningkat dari 450 juta orang pada saat akuisisi dilakukan. Namun, pendapatan yang dihasilkan masih terbilang minim.
Berbeda dengan Instagram yang dibeli pada tahun 2012 dengan harga yang jauh lebih rendah, sekitar USD 1 miliar, WhatsApp tidak menampilkan iklan, yang sejatinya merupakan bisnis inti Zuckerberg. Maka dari itu, berbagai strategi telah dicoba untuk akhirnya mengubah WhatsApp menjadi sumber pendapatan yang signifikan.
Salah satu strategi tersebut adalah mendorong perusahaan besar untuk menggunakan WhatsApp sebagai alat komunikasi utama dengan pelanggan mereka. Untuk setiap percakapan, perusahaan membayar sejumlah uang, berkisar antara setengah sen hingga 15 sen, tergantung pada jenis obrolan dan negara.
“Telah jelas selama bertahun-tahun bahwa orang-orang mencoba untuk terhubung dengan bisnis melalui WhatsApp,” kata Alice Newton-Rex, direktur produk WhatsApp, dalam wawancara dengan CNBC. “Jika Anda pergi ke India atau Brasil, Anda akan melihat nomor WhatsApp terpampang di etalase toko di mana-mana. Inilah cara bisnis ingin berinteraksi dengan pelanggan mereka,” tambahnya.
Newton-Rex bergabung dengan WhatsApp 4 tahun yang lalu, meninggalkan posisi tinggi di perusahaan keuangan WorldRemit. Pada saat itu, WhatsApp hanya memiliki 15 manajer produk, tetapi jumlahnya telah berkembang menjadi 90.
Grup produk sekarang bertugas untuk mengembangkan fitur-fitur yang dapat membuka peluang bisnis WhatsApp secara substansial dan membantu WhatsApp mencapai potensi yang telah lama dilihat oleh Zuckerberg.
Newton-Rex juga mengungkapkan bahwa Zuckerberg merupakan bagian penting dari tim WhatsApp dan secara rutin berbicara dengan Will Cathcart, kepala WhatsApp saat ini. “Dia adalah bagian besar dari strategi kami,” katanya, menunjukkan dukungan kuat dari Zuckerberg terhadap WhatsApp.
Namun, hingga saat ini, nilai sebenarnya WhatsApp bagi Meta masih belum jelas, dan perusahaan tidak memberikan angka pasti. Menurut Nick Lane, pendiri firma riset Mobilesquared, pendapatan WhatsApp diperkirakan antara USD 500 juta dan USD 1 miliar, yang hanya sebagian kecil dari total pendapatan Meta. Di sisi lain, diperkirakan Instagram akan menghasilkan pendapatan sebesar USD 40 miliar tahun ini.
“Pertanyaannya adalah, Facebook membeli WhatsApp hampir 9 tahun yang lalu. Ini adalah waktu yang cukup lama untuk memiliki aplikasi dengan penggunaan yang sangat besar, tetapi di mana pendapatannya?” tanya Debra Williamson dari Insider Intelligence.
Meskipun WhatsApp terus tumbuh dalam jumlah pengguna, tantangan utamanya tetap pada monetisasi layanan ini. Dengan berbagai strategi yang sedang dijalankan, hanya waktu yang akan memberikan jawaban apakah WhatsApp akan akhirnya menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi Meta atau tetap menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Setelah menanti dengan sabar, para penggemar iPhone di Indonesia akhirnya dapat menyambut Seri iPhone 15…
Pengembang game daring, Virtuar Studio Indonesia, telah merilis early access untuk game terbaru mereka yang…
Google baru-baru ini mengumumkan fitur baru yang bertujuan membantu Anda memeriksa keaslian gambar dan foto,…
Counter-Strike 2 (CS2), permainan penembak orang pertama (FPS) dari Valve, sedang membuat gempar para pemainnya.…
Kabar penting bagi pemilik iPhone lama! WhatsApp telah mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan dukungan untuk…
Realme 11 Pro 5G, smartphone terbaru yang baru-baru ini dirilis di Indonesia pada 18 Juli,…