Baru-baru ini, dunia teknologi dikejutkan oleh kemunculan Huawei Mate 60 Pro. Keunikan utamanya adalah penggunaan chip canggih yang mencolok. Pada dasarnya, chip ini dianggap tak mungkin dibuat oleh perusahaan asal China.
Peluncuran Mate 60 Pro menjadi bukti bahwa China berhasil menghasilkan smartphone 5G dengan menggunakan chip silikon canggih. Ini adalah pencapaian luar biasa, mengingat sebelumnya Amerika Serikat telah memberlakukan pembatasan ekspor yang membuatnya sulit bagi China. Mate 60 Pro ditenagai oleh chip Kirin 9000s yang diproduksi oleh Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC), perusahaan milik negara China.
Menurut analisis dari TechInsights, prosesor ini adalah yang pertama kali menggunakan teknologi 7 nanometer (nm) tercanggih yang dimiliki oleh SMIC. Ini menunjukkan bahwa pemerintah China telah mencapai kemajuan besar dalam upaya mereka untuk membangun ekosistem chip domestik yang kompetitif.
The Guardian melaporkan bahwa Dan Hutcheson, seorang analis dari TechInsights, menyatakan kepada Reuters bahwa perkembangan ini merupakan “tamparan di wajah” bagi Amerika Serikat. Sebelumnya, chip tercanggih yang diproduksi oleh SMIC hanya memiliki skala 14nm. Ini terjadi karena AS telah melarang SMIC untuk membeli mesin-mesin yang diperlukan dari perusahaan Belanda, ASML, pada akhir tahun 2020.
Namun, TechInsights meyakini bahwa pada tahun 2022, SMIC berhasil memproduksi chip 7nm dengan memodifikasi mesin-mesin yang lebih sederhana, sehingga mereka masih dapat memperolehnya tanpa hambatan dari ASML. Meskipun beberapa perusahaan riset memperkirakan bahwa hanya sekitar 50% atau bahkan kurang dari chip 7nm yang diproduksi dengan cara ini dapat digunakan, dibandingkan dengan norma industri yang mencapai 90% atau lebih, prestasi SMIC ini patut diacungi jempol. Mereka telah berhasil memproduksi chip tersebut, dan ini merupakan pencapaian yang luar biasa.
Di luar China, chip 7nm terbaik biasanya dibuat dengan menggunakan proses yang disebut extreme ultraviolet lithography (EUV), sebuah teknologi yang sangat dijaga dan diupayakan oleh Amerika Serikat agar tidak sampai ke tangan China. Namun, pemerintah China tidak tinggal diam. Mereka terus berupaya untuk meningkatkan tingkat teknologi pada chip domestik mereka, sehingga semakin mandiri dalam industri semikonduktor.
Tentu saja, pencapaian ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi Huawei atau SMIC, tetapi juga menjadi poin penting dalam persaingan global di dunia teknologi. China telah menunjukkan bahwa mereka mampu bersaing dalam industri chip, yang selama ini dikuasai oleh perusahaan-perusahaan di luar negeri. Hal ini tentu saja menjadi perhatian serius bagi Amerika Serikat, dan mereka harus bersiap menghadapi kompetisi yang semakin sengit di masa depan.
Secara keseluruhan, peluncuran Huawei Mate 60 Pro dengan chip 7nm buatan SMIC adalah bukti nyata bahwa China telah membuat terobosan besar dalam industri semikonduktor. Ini adalah “tamparan di wajah” bagi Amerika Serikat dan mengindikasikan bahwa China semakin mandiri dalam memproduksi chip canggih. Perkembangan ini akan terus menjadi sorotan dalam persaingan teknologi global yang semakin ketat.
