Teknologi Menghidupkan Orang Tercinta dengan Avatar 3D di Metaverse

Dalam wawancara terbaru, Mark Zuckerberg telah mengemukakan konsep menarik. Dia sedang mempertimbangkan kemungkinan menggunakan teknologi untuk menghidupkan kembali kenangan orang yang sudah meninggal. Perlu dijelaskan bahwa di sini, “menghidupkan” tidak berarti menghidupkan kembali orang yang telah tiada, tetapi menciptakan avatar 3D yang realistis dari mereka dalam dunia Metaverse.

Avatar 3D di Metaverse

Pendiri Meta Platforms Inc., yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook, berbicara tentang gagasan ini dalam wawancara bersama Lex Fridman. Menurutnya, jika seseorang merasakan kehilangan orang yang sangat dicintai dan merasa sedih, mungkin ada cara untuk berinteraksi dengan avatar orang tersebut di Metaverse. Avatar tersebut akan tampak sangat nyata, hampir seperti melihat orang yang sebenarnya.

Namun, perlu ditekankan bahwa Zuckerberg juga menyadari pentingnya mempertimbangkan dampak psikologis dan etika dari berinteraksi dengan avatar orang yang sudah meninggal. Dia mengakui bahwa ini adalah bidang yang rumit dan memerlukan penelitian lebih lanjut.

Keuntungan Avatar 3D di Metaverse

Mengenang orang yang telah pergi dengan avatar 3D di Metaverse memiliki beberapa keuntungan. Pertama, ini dapat memberikan kesempatan bagi individu untuk merasakan kedekatan dengan orang yang telah meninggal secara emosional. Kedua, hal ini dapat membantu dalam memproses trauma kehilangan dengan cara yang lebih terkontrol. Ketiga, avatar 3D dapat menjadi sarana untuk menceritakan cerita dan kenangan bersama, memungkinkan warisan orang yang meninggal untuk tetap hidup dalam ingatan.

Wawancara dalam Dunia Virtual

Wawancara ini juga memiliki elemen virtual yang menarik. Mark Zuckerberg dan Lex Fridman diwakili sebagai avatar 3D yang sangat realistis selama wawancara tersebut. Avatar-nya mencerminkan setiap detail, bahkan hingga cacat yang ada pada wajah mereka.

Proses pembuatan avatar ini dilakukan dengan pemindaian dari kepala hingga badan di Pittsburgh Reality Lab milik Meta. Meskipun hanya melibatkan separuh tubuh, proses ini memakan waktu beberapa jam. Zuckerberg berharap bahwa di masa depan, proses ini dapat menjadi lebih cepat dan lebih mudah, mungkin bahkan dapat dilakukan melalui ponsel.

Tantangan dalam Pembuatan Avatar 3D

Meskipun konsep menciptakan avatar 3D untuk mengenang orang yang telah pergi sangat menarik, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Pertama, teknologi harus mencapai tingkat realisme yang tinggi sehingga pengguna dapat merasa benar-benar terhubung dengan avatar tersebut. Kedua, masalah etika dan privasi harus diperhatikan dengan serius, terutama dalam hal menggunakan data orang yang sudah meninggal. Ketiga, harga dan aksesibilitas teknologi ini juga menjadi pertimbangan penting.

Kesimpulan

Konsep teknologi yang dapat menciptakan avatar 3D di Metaverse untuk mengenang orang yang telah pergi adalah ide yang menarik. Namun, seperti yang diungkapkan oleh Mark Zuckerberg sendiri, ini adalah bidang yang memerlukan penelitian dan pertimbangan lebih lanjut. Sementara teknologi terus berkembang, kita harus memahami dampaknya secara menyeluruh.

Itulah pembahasan tentang gagasan Mark Zuckerberg mengenai teknologi ini. Semoga artikel ini memberikan wawasan menarik tentang perkembangan terbaru dalam dunia Metaverse. Teknologi ini memiliki potensi untuk mengubah cara kita merayakan dan mengenang orang yang telah pergi, namun juga menghadirkan sejumlah tantangan yang perlu diatasi sebelum dapat diimplementasikan secara luas. Tetaplah bersemangat mengikuti perkembangan selanjutnya di dunia Metaverse!