Health

Rematik vs Asam Urat: Perbedaan, Gejala & Cara Mengatasinya

Banyak orang menganggap rematik dan asam urat adalah penyakit yang sama, padahal keduanya memiliki perbedaan signifikan meskipun sama-sama menyebabkan nyeri pada persendian. Artikel ini akan membahas perbedaan rematik dan asam urat, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara penanganannya.

Apa Itu Rematik?

Rematik, atau rheumatoid arthritis, adalah penyakit autoimun yang menyerang jaringan sehat di lapisan sendi (sinovial). Sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan penyakit malah menyerang sel-sel tubuh sendiri. Hal ini menyebabkan peradangan, nyeri, dan pembengkakan. Rematik biasanya menyerang tangan, pergelangan tangan, kaki, dan lutut, bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada sendi.

Apa Itu Asam Urat?

Asam urat adalah gangguan peradangan yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di persendian. Asam urat terbentuk saat tubuh memproses purin dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Ketika kadar asam urat terlalu tinggi, kristal asam urat menumpuk di sendi, menyebabkan nyeri, bengkak, dan peradangan.

Perbedaan Utama Rematik dan Asam Urat

Berikut adalah perbedaan utama antara rematik dan asam urat:

1. Penyebab

Rematik: Disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan sendi.

Asam Urat: Disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di sendi akibat kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh.

2. Gejala

Rematik:

Gejala dapat muncul dan menghilang secara berkala (flare dan remisi).

Kelelahan, demam, nyeri, dan kekakuan di beberapa sendi.

Nyeri dan kekakuan di sendi di kedua sisi tubuh (misalnya, kedua pergelangan tangan atau pergelangan kaki).

Kelemahan, penurunan berat badan.

Asam Urat:

Gejala juga dapat muncul dan menghilang, umumnya dipicu oleh peningkatan kadar asam urat dalam tubuh.

Serangan asam urat biasanya menyerang jempol kaki, tetapi dapat meluas ke sendi lainnya.

* Gerak tubuh terbatas, pembengkakan, nyeri tekan, rasa hangat pada sendi.

3. Lokasi Peradangan

Rematik: Dapat menyebabkan peradangan di seluruh tubuh.

Asam Urat: Hanya menyebabkan peradangan di persendian.

4. Kerusakan Jaringan

Rematik: Dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan di organ lain, seperti jantung dan paru-paru.

Asam Urat: Tidak menyebabkan kerusakan pada organ lain.

5. Pengaruh pada Ginjal

Rematik: Dapat mengganggu fungsi ginjal.

Asam Urat: Dapat mengganggu fungsi ginjal.

Bagaimana Mengatasi Rematik dan Asam Urat?

Penanganan rematik dan asam urat sangat bergantung pada penyebab dan tingkat keparahan penyakit. Berikut adalah beberapa cara mengatasi rematik dan asam urat:

1. Rematik

Obat: Dokter biasanya meresepkan obat pereda nyeri, antiinflamasi, dan obat penekan sistem kekebalan tubuh untuk mengendalikan peradangan dan nyeri.

Terapi: Terapi fisik, seperti latihan dan terapi okupasi, dapat membantu meningkatkan fungsi sendi dan mengurangi nyeri.

Operasi: Pada kasus yang parah, operasi mungkin diperlukan untuk memperbaiki sendi yang rusak.

2. Asam Urat

Obat: Obat-obatan yang membantu menurunkan kadar asam urat dalam tubuh dan mengurangi peradangan.

Perubahan Gaya Hidup: Mengatur pola makan dengan mengurangi konsumsi makanan tinggi purin seperti jeroan, seafood, dan minuman manis, serta meningkatkan konsumsi air putih.

Latihan: Aktivitas fisik yang teratur membantu meningkatkan aliran darah dan mengurangi peradangan.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala yang mirip dengan rematik atau asam urat, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah, dan pemeriksaan penunjang lainnya untuk menentukan penyebab nyeri sendi.

Dengan penanganan yang tepat, Anda dapat mengendalikan rematik dan asam urat serta meningkatkan kualitas hidup Anda.