:strip_exif():quality(75)/medias/1074/d0605081a9e08524ae49aa1734401652.jpeg)
Asam lambung, atau yang lebih dikenal dengan refluks asam atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), merupakan kondisi umum yang menyebabkan rasa tidak nyaman dan perih di ulu hati. Kondisi ini terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan, yang biasanya disebabkan oleh lemahnya sfingter esofagus bagian bawah (LES).
Beberapa faktor dapat memicu asam lambung, termasuk:
- Pola makan yang tidak sehat
- Stres berlebihan
- Kegemukan atau obesitas
- Merokok
- Konsumsi alkohol
- Kehamilan
- Beberapa jenis obat-obatan
Jika Anda mengalami asam lambung, mengubah pola makan menjadi langkah penting untuk mengendalikan gejala dan mencegahnya kambuh. Berikut 13 jenis makanan dan minuman yang sebaiknya Anda hindari:
13 Makanan & Minuman yang Harus Dihindari Jika Anda Mengalami Asam Lambung
1. Makanan Goreng
Makanan goreng membutuhkan waktu lama untuk dicerna dan memaksa lambung memproduksi asam berlebih. Lemak dalam makanan goreng juga memicu pelepasan garam empedu dan hormon kolesistokinin, yang dapat merelaksasi LES, sehingga asam lebih mudah naik ke kerongkongan. Hindari makanan seperti ayam goreng, kentang goreng, dan steak mozzarella.
2. Minuman Berkarbonasi
Minuman bersoda seperti soda, minuman bersoda manis, dan minuman berkarbonasi lainnya dapat menyebabkan kembung, meningkatkan tekanan pada LES, dan menyebabkan kebocoran asam.
3. Cokelat
Konsumsi cokelat secara berlebihan dapat memicu gejala asam lambung. Cokelat dapat melemaskan otot di LES, menyebabkan makanan dan isi lambung naik kembali, dan menimbulkan rasa perih atau panas di dada dan leher.
4. Kopi & Teh Berkafein
Kafein dalam kopi dan teh dapat merangsang produksi asam lambung berlebih. Batasi konsumsi kopi dan teh yang mengandung kafein. Jika Anda ingin tetap menikmati kopi, pilihlah kopi yang rendah asam atau tanpa kafein.
5. Alkohol
Alkohol dapat menghasilkan gas berlebih di lambung, menyebabkan kembung, heartburn, dan refluks asam. Hindari minuman beralkohol, atau batasi konsumsinya.
6. Makanan Pedas
Makanan pedas merupakan pemicu utama asam lambung. Studi menunjukkan bahwa 62% pasien GERD menyebutkan makanan pedas sebagai pemicu utama. Hindari penggunaan cabai, lada, dan rempah-rempah pedas lainnya.
7. Daging Berlemak
Daging berlemak seperti iga, ayam dengan kulit, dan daging sapi berlemak membutuhkan waktu lama untuk dicerna, sehingga meningkatkan produksi asam. Pilihlah daging tanpa lemak atau daging yang dimasak dengan cara yang sehat, seperti dipanggang atau direbus.
8. Jeruk & Buah Asam
Meskipun kaya akan kalium, vitamin C, dan serat, jeruk bersifat asam dan dapat memicu produksi asam berlebih di lambung. Hindari lemon, jeruk nipis, jeruk, dan jeruk bali saat Anda mengalami refluks asam.
9. Tomat & Produk Tomat
Asam malat dan asam sitrat dalam tomat dapat memicu produksi asam lambung. Hindari tomat segar, saus tomat, tomat kalengan, dan saus spageti.
10. Teh Peppermint
Teh peppermint dapat melemaskan LES dan memungkinkan asam masuk ke kerongkongan. Pilih teh kamomil atau jahe sebagai alternatif.
11. Pizza
Pizza mengandung saus tomat asam, topping daging berlemak, dan kulit asin, yang dapat memicu gejala GERD. Buatlah pizza sendiri dengan kulit rendah sodium, saus putih atau minyak zaitun, dan topping protein rendah lemak.
12. Camilan Ultra-Olahan
Makanan ultra-olahan mengandung banyak zat aditif, pemanis, dan pewarna buatan. Meskipun tidak ada penelitian langsung, pola makan tinggi lemak, garam, dan rempah-rempah yang sering ditemukan dalam camilan ultra-olahan dikaitkan dengan peningkatan risiko GERD. Pilihlah camilan yang sehat seperti buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan.
13. Jus
Jus buah jeruk, tomat, dan jeruk bali mengandung asam yang dapat memicu refluks asam. Jika Anda ingin minum jus, pilihlah jus yang terbuat dari buah-buahan yang tidak asam atau encerkan jus dengan air.
Tips Tambahan untuk Mengatasi Asam Lambung
- Makan dalam porsi kecil dan lebih sering.
- Hindari makan terlalu dekat dengan waktu tidur.
- Turunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas.
- Berhenti merokok.
- Tinggikan kepala tempat tidur Anda dengan 6-8 inci.
- Kenakan pakaian yang longgar.
- Hindari aktivitas berat setelah makan.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami gejala asam lambung yang persisten, seperti nyeri dada yang parah, kesulitan menelan, atau muntah darah, segera konsultasikan dengan dokter. Asam lambung yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti esofagitis, tukak lambung, atau kanker kerongkongan.
Ingatlah bahwa setiap orang memiliki tingkat toleransi yang berbeda terhadap makanan dan minuman. Jika Anda mengalami gejala asam lambung, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat.
Dengan menghindari makanan dan minuman pemicu, mengubah pola makan, dan menerapkan gaya hidup sehat, Anda dapat mengendalikan gejala asam lambung dan meningkatkan kualitas hidup Anda.