:strip_exif():quality(75)/medias/1787/ab2d834d83462f6dba9c16d5e2dfbec7.jpeg)
Stroke, penyakit yang sering dikaitkan dengan orang tua, kini semakin sering menyerang usia produktif. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2019 menunjukkan stroke sebagai penyebab kematian paling tinggi di Indonesia, dengan angka kematian mencapai 131,8 kasus per 100 ribu penduduk.
Mengapa Stroke Semakin Sering Menyerang Kaum Muda?
Meningkatnya kasus stroke di usia muda menjadi keprihatinan serius. Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko stroke pada usia produktif, antara lain:
Penyebab Stroke di Usia Muda
1. Patent Foramen Ovale (PFO):
PFO adalah kondisi di mana lubang di jantung yang seharusnya menutup setelah lahir, tetap terbuka. Hal ini dapat menyebabkan aliran oksigen ke otak terganggu, meningkatkan risiko stroke.2. Genetik:
Memiliki riwayat keluarga dengan stroke dapat meningkatkan kemungkinan terkena stroke di usia muda.3. Diseksi Arteri:
Kondisi ini terjadi ketika lapisan dinding arteri robek, yang dapat disebabkan oleh trauma olahraga, meskipun sebagian besar terjadi secara spontan. Diseksi arteri dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.4. Gangguan Pembekuan Darah:
Gangguan pembekuan darah menyebabkan darah lebih mudah menggumpal, meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah dan stroke.5. Penyalahgunaan Zat:
Konsumsi metamfetamin, ganja, dan kokain dapat meningkatkan tekanan darah, merusak pembuluh darah, dan menyebabkan vasospasme, yang pada akhirnya meningkatkan risiko stroke hemoragik.6. Faktor Gaya Hidup:
Pola hidup tidak sehat seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, kurang olahraga, dan diet tinggi lemak juga dapat menjadi pemicu stroke di usia muda.Gejala Stroke di Usia Muda
Meskipun menyerang di usia muda, gejala stroke pada umumnya serupa dengan yang dialami orang tua. Waspadai tanda-tanda berikut:
Tiba-tiba merasakan kelemahan atau mati rasa pada wajah, lengan, atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh.
Kesulitan berbicara atau memahami ucapan.
Kesulitan melihat dengan satu atau kedua mata.
Pusing atau kehilangan keseimbangan.
Sakit kepala hebat yang tiba-tiba dan tidak biasa.
Penanganan Stroke
Segera dapatkan pertolongan medis jika Anda mengalami gejala-gejala stroke. Penanganan stroke yang cepat dan tepat dapat meminimalisir dampak buruknya.
Pencegahan Stroke di Usia Muda
Pencegahan stroke di usia muda sangat penting untuk melindungi diri dari penyakit ini. Berikut beberapa tips pencegahan:
Jaga Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan rendah lemak, tinggi serat, dan kaya buah dan sayur. Hindari makanan berlemak tinggi, makanan olahan, dan makanan cepat saji.
Rutin Berolahraga: Lakukan olahraga secara teratur minimal 30 menit per hari, 5 hari dalam seminggu. Olahraga membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Kelola Stres: Stres dapat meningkatkan risiko stroke. Cari cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau hobi yang disukai.
Hindari Merokok dan Konsumsi Alkohol: Rokok dan alkohol dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.
Kontrol Tekanan Darah dan Kolesterol: Lakukan pemeriksaan tekanan darah dan kolesterol secara rutin dan konsultasikan dengan dokter untuk penanganan jika diperlukan.
Periksakan Kesehatan Secara Berkala: Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala membantu mendeteksi dini faktor risiko stroke dan mencegah komplikasi.
Kesimpulan
Stroke bukan hanya penyakit yang menyerang orang tua, tetapi juga dapat mengancam kaum muda. Penting untuk meningkatkan kesadaran mengenai faktor risiko, gejala, dan penanganan stroke di usia produktif. Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, Anda dapat mengurangi risiko terkena stroke. Jika Anda merasakan gejala stroke, segera dapatkan pertolongan medis untuk penanganan yang tepat dan cepat.