Gejala Diabetes Parah: Kenali Tanda & Risiko Komplikasi

Minggu, 19 Januari 2025 16:42

Waspadai gejala diabetes parah! Artikel ini menjelaskan tanda-tanda diabetes yang sudah kronis, seperti penurunan berat badan, sakit perut, mati rasa, dan komplikasi serius seperti SHHN & DKA. Ketahui risiko dan cara mencegahnya.

illustration gejala diabetes parah © copyright Artem Podrez - Pexels

Diabetes yang tidak terkontrol dapat berkembang menjadi kondisi parah dengan berbagai gejala dan komplikasi serius. Kadar gula darah tinggi (hiperglikemia) yang berlangsung lama akan merusak organ tubuh dan sistem saraf. Artikel ini akan membahas gejala diabetes parah dan risiko komplikasi yang menyertainya. Penting untuk mengenali tanda-tanda awal agar dapat mendapatkan perawatan medis segera.

Apa Itu Diabetes Parah?

Diabetes parah ditandai dengan kadar gula darah yang sangat tinggi dan berlangsung dalam jangka waktu lama. Hal ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, yang jika dibiarkan tanpa perawatan, dapat mengancam jiwa. Menurut Kementerian Kesehatan RI, Anda didiagnosis menderita diabetes jika:

  • Kadar gula darah 2 jam setelah makan (Tes Toleransi Glukosa Oral/TTGO) lebih dari 200 mg/dL.
  • Kadar gula darah puasa lebih dari 126 mg/dL.
  • Kadar gula darah sewaktu lebih dari 200 mg/dL.

Gejala diabetes parah muncul sebagai akibat dari hiperglikemia kronis dan kerusakan organ yang progresif.

Gejala Diabetes Parah yang Perlu Diwaspadai

Beberapa gejala diabetes parah seringkali tidak disadari hingga kondisi sudah memburuk. Berikut beberapa tanda-tanda yang perlu Anda waspadai:

1. Penurunan Berat Badan yang Signifikan

Penurunan berat badan secara drastis tanpa sebab yang jelas merupakan salah satu gejala diabetes parah, terutama pada anak-anak yang disertai rasa haus ekstrem dan sering buang air kecil. Hal ini terjadi karena tubuh tidak mampu menggunakan glukosa sebagai energi, sehingga tubuh mulai membakar lemak dan otot.

2. Sakit Perut Kronis

Nyeri perut yang persisten dapat menjadi indikasi komplikasi diabetes seperti gastroparesis (lambat pengosongan lambung) dan ketoasidosis diabetik (DKA). Gastroparesis disebabkan oleh kerusakan saraf lambung akibat hiperglikemia. DKA merupakan kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan segera.

3. Mati Rasa dan Kesemutan di Ekstremitas

Neuropati perifer, kerusakan saraf di tangan dan kaki akibat kadar gula darah tinggi, ditandai dengan rasa mati rasa, kesemutan, atau nyeri. Kondisi ini dapat semakin memburuk jika tidak ditangani.

4. Sindrom Hiperglikemi Hiperosmolar Nonketotik (SHHN)

SHHN merupakan komplikasi serius diabetes tipe 1 atau 2 yang ditandai dengan hiperglikemia ekstrem. Gejalanya meliputi: rasa haus yang sangat ekstrem, kebingungan, demam tinggi, kelemahan otot, hingga kelumpuhan pada satu sisi tubuh. SHHN membutuhkan perawatan medis segera.

5. Ketoasidosis Diabetik (DKA)

DKA terjadi ketika tubuh kekurangan insulin untuk memproses glukosa. Tubuh kemudian mulai membakar lemak, menghasilkan keton yang bersifat asam dan beracun bagi sel-sel tubuh. Gejala DKA meliputi: napas cepat dan dalam (Kussmaul breathing), mulut dan kulit kering, wajah memerah, napas berbau buah (bau aseton), sakit kepala, nyeri dan kaku otot, mual, muntah, dan sakit perut. DKA merupakan kondisi darurat medis yang membutuhkan perawatan intensif.

Komplikasi Serius Diabetes Parah

Diabetes parah meningkatkan risiko berbagai komplikasi serius jangka panjang. Kementerian Kesehatan RI menyebut diabetes sebagai "mother of all diseases" karena dapat memicu berbagai penyakit lain, termasuk:

  • Penyakit jantung koroner
  • Stroke
  • Neuropati (kerusakan saraf)
  • Nefropati (kerusakan ginjal)
  • Retinopati (kerusakan mata)
  • Gangguan kaki diabetik
  • Penyakit periodontal

Komplikasi ini dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup dan bahkan kematian. Oleh karena itu, pencegahan dan manajemen diabetes yang efektif sangatlah penting.

Pencegahan dan Pengelolaan Diabetes Parah

Untuk mencegah diabetes parah dan komplikasi yang menyertainya, penting untuk:

  • Menjaga gaya hidup sehat: Termasuk mengonsumsi makanan sehat dan seimbang, berolahraga secara teratur, dan menjaga berat badan ideal.
  • Memantau kadar gula darah secara rutin: Melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur sesuai anjuran dokter.
  • Mengikuti pengobatan yang diresepkan dokter: Mengonsumsi obat-obatan sesuai resep dan mengikuti rencana perawatan yang telah ditentukan.
  • Mengikuti kontrol rutin ke dokter: Konsultasikan secara berkala dengan dokter untuk memantau kondisi kesehatan dan menyesuaikan pengobatan.

Jika Anda mengalami gejala-gejala diabetes parah, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Deteksi dini dan penanganan yang cepat dapat membantu mencegah komplikasi serius dan meningkatkan kualitas hidup.

Artikel terkait

Efek Samping Kopi: Bahaya Konsumsi Berlebihan & Siapa yang Harus Menghindarinya
Gula Darah Tinggi Setelah Makan? Atasi dengan Jalan Kaki!
5 Tips Jaga Kesehatan Telinga & Pendengaran Anda (Lengkap!)
Waspada Penyakit Jantung: Pembunuh Nomor Satu di Dunia
9 Makanan Penurun Gula Darah Tinggi: Menu Sehat Diabetes
Bahaya Mikroplastik dalam Makanan: Apa yang Harus Kita Ketahui?
Rahasia Umur Panjang: Radio Taiso, Latihan Sederhana dari Okinawa
Naik Tangga: Rahasia Sehat dan Bugar yang Terlupakan
Rahasia Kulit Kiwi: Manfaat Kesehatan & Nutrisi Tersembunyi
Susu Ikan: Protein & Omega-3 Tinggi untuk Kesehatan Optimal
Kopi Pahit: Manfaat & Makanan yang Harus Dihindari - Panduan Lengkap
Angkat Beban Turunkan Berat Badan: Panduan Lengkap