:strip_exif():quality(75)/medias/1075/0a2ae4e1f914808aaf49ed44f47d464e.jpeg)
Setiap tanggal 21 September, dunia memperingati Hari Alzheimer Sedunia. Peringatan ini menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran kita tentang penyakit Alzheimer, sebuah kondisi neurodegeneratif yang berbahaya dan menjadi penyebab utama demensia. Demensia ditandai dengan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir, dan perilaku, yang berdampak besar pada kualitas hidup penderitanya.
Apa Itu Penyakit Alzheimer?
Penyakit Alzheimer adalah kondisi kelainan otak yang semakin memburuk seiring bertambahnya usia. Penyakit ini ditandai dengan perubahan struktur otak yang menyebabkan penumpukan protein tertentu. Sayangnya, Alzheimer tidak hanya menyerang orang tua. Kebiasaan buruk sehari-hari dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini, bahkan di usia muda.
Kebiasaan Sehari-hari yang Meningkatkan Risiko Alzheimer
Berikut beberapa kebiasaan yang perlu diwaspadai karena dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer:
1. Kurang Minum Air Putih
Dehidrasi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk demensia. Pastikan Anda minum air putih yang cukup, setidaknya 8 gelas per hari, untuk menjaga tubuh terhidrasi dan mendukung kesehatan otak.
2. Sering Begadang
Kurang tidur tidak hanya membuat lelah di siang hari, tetapi juga dapat meningkatkan kadar protein Tau di otak. Protein ini dikaitkan dengan penurunan fungsi kognitif dan meningkatkan risiko Alzheimer. Usahakan untuk tidur cukup, setidaknya 7-8 jam per malam, untuk menjaga kesehatan otak.
3. Konsumsi Obat Tanpa Resep Secara Berlebihan
Mengonsumsi obat-obatan tanpa resep secara berlebihan dalam jangka panjang dapat berdampak buruk pada otak dan meningkatkan risiko gejala demensia. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan apa pun, dan jangan pernah mengonsumsi obat secara berlebihan tanpa pengawasan medis.
4. Konsumsi Makanan Olahan Berlebihan
Terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan seperti sosis, nugget, pizza, dan burger dikaitkan dengan peningkatan risiko Alzheimer. Sebuah penelitian di Journal of Alzheimer’s Disease menemukan hubungan kuat antara penyakit Alzheimer dan konsumsi makanan olahan secara rutin. Orang yang didiagnosis dengan Alzheimer lebih cenderung memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan olahan dan kurang mengonsumsi buah dan sayur.
5. Kurang Asupan Buah dan Sayur
Diet seimbang yang kaya buah dan sayur sangat penting untuk kesehatan otak. Antioksidan dan nutrisi dalam buah dan sayur membantu melindungi sel otak dari kerusakan. Pastikan Anda mengonsumsi berbagai jenis buah dan sayur dalam menu harian Anda.
6. Kurang Olahraga
Gaya hidup sedentari dan jarang berolahraga dapat memperlambat fungsi otak dan meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk Alzheimer. Olahraga meningkatkan detak jantung, melepaskan endorfin, dan memperlancar aliran darah ke otak, yang semuanya penting untuk menjaga kesehatan otak. Luangkan waktu setidaknya 30 menit untuk berolahraga setiap hari.
Tips Menjaga Kesehatan Otak
Menerapkan gaya hidup sehat, dengan rutin berolahraga, cukup tidur, mengonsumsi makanan sehat, dan menghindari kebiasaan-kebiasaan di atas, dapat menjadi langkah awal untuk menjaga kesehatan otak dan mengurangi risiko terkena Alzheimer.
Selain itu, Anda juga dapat melakukan hal-hal berikut untuk menjaga kesehatan otak:
- Melatih otak dengan permainan puzzle, teka-teki, atau belajar hal baru.
- Berinteraksi sosial dengan orang-orang di sekitar Anda.
- Kelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga.
- Berkonsultasi dengan dokter secara berkala untuk pemeriksaan kesehatan dan deteksi dini penyakit Alzheimer.
Ingatlah bahwa menjaga kesehatan otak merupakan tanggung jawab kita bersama. Mari kita mulai menerapkan gaya hidup sehat sejak dini untuk mencegah penyakit Alzheimer dan menjaga kualitas hidup di masa depan.