:strip_exif():quality(75)/medias/8883/e5fa63047aaa9f75764498c2da080727.jpeg)
Kolesterol tinggi sering dikaitkan dengan makanan berlemak tinggi. Namun, kenyataannya, ada banyak faktor lain yang berkontribusi terhadap peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Memahami faktor-faktor ini sangat penting untuk mencegah dan mengelola kolesterol tinggi, sehingga Anda dapat menjaga kesehatan jantung Anda.
5 Faktor Tak Terduga Penyebab Kolesterol Tinggi (Selain Makanan Berlemak!)
Berikut lima faktor yang dapat meningkatkan kadar kolesterol Anda, bahkan jika Anda sudah memperhatikan asupan lemak:
1. Konsumsi Gula Berlebih: Pemicu Kolesterol Tinggi yang Tersembunyi
Makanan dan minuman manis merupakan salah satu penyebab utama kolesterol tinggi. Konsumsi gula berlebih memaksa hati untuk memproduksi lebih banyak LDL (Low-Density Lipoprotein) atau kolesterol jahat dan trigliserida, sambil mengurangi produksi HDL (High-Density Lipoprotein) atau kolesterol baik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi 10% kalori harian mereka dari gula tambahan memiliki risiko tiga kali lebih tinggi untuk memiliki kadar HDL rendah dibandingkan mereka yang mengonsumsi kurang dari setengahnya. Batasi asupan gula tambahan dari minuman manis, permen, dan makanan olahan untuk menjaga kadar kolesterol Anda tetap sehat.
2. Minum Alkohol Berlebihan: Dampak Negatif pada Kolesterol
Hati bekerja keras untuk memetabolisme alkohol. Konsumsi alkohol berlebihan dapat mengganggu metabolisme lemak dan meningkatkan kadar kolesterol. Penelitian menunjukkan bahwa pria yang mengonsumsi 4,5 gelas alkohol atau lebih dalam satu waktu memiliki kadar kolesterol yang lebih buruk, bahkan jika mereka hanya minum sesekali. Konsumsi alkohol secara bertanggung jawab atau hindari sama sekali untuk menjaga kesehatan jantung dan kadar kolesterol Anda.
3. Kurang Bergerak (Kebanyakan Duduk): Gaya Hidup Sedentary dan Kolesterol Tinggi
Gaya hidup sedentary atau kebanyakan duduk meningkatkan risiko obesitas, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung. Kurang aktivitas fisik mengurangi enzim yang mengubah LDL menjadi HDL hingga 95%. Cobalah untuk berdiri minimal 30 menit dan berjalan-jalan selama 5 menit setiap jam. Aktivitas fisik teratur sangat penting untuk menjaga kadar kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan.
4. Stres Kronis: Pengaruh Psikologis pada Kadar Kolesterol
Stres kronis meningkatkan risiko peningkatan kolesterol jahat (LDL) dan penurunan kolesterol baik (HDL). Hormon stres seperti kortisol dan adrenalin memicu peradangan dan peningkatan gula darah, yang kemudian memaksa hati untuk memproduksi lebih banyak kolesterol dan trigliserida. Kelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau menghabiskan waktu di alam untuk menjaga kesehatan mental dan fisik Anda, termasuk kadar kolesterol.
5. Konsumsi Kopi Berlebihan: Perhatikan Metode Penyeduhan
Kopi sendiri tidak mengandung kolesterol. Namun, senyawa seperti diterpen dalam kopi—khususnya kopi yang diseduh tanpa saringan seperti french press, espresso, atau kopi rebus—dapat memengaruhi produksi LDL. Meskipun kopi tanpa gula umumnya sehat, penting untuk mengonsumsi kopi secukupnya. Perhatikan metode penyeduhan dan hindari konsumsi berlebihan untuk mencegah dampak negatif pada kadar kolesterol.
Mencegah dan Mengelola Kolesterol Tinggi
Selain menghindari faktor-faktor di atas, penting untuk menerapkan gaya hidup sehat untuk mencegah dan mengelola kolesterol tinggi. Ini termasuk:
- Diet Sehat: Konsumsi makanan kaya serat, buah-buahan, sayuran, dan protein tanpa lemak. Batasi asupan lemak jenuh dan lemak trans.
- Olahraga Teratur: Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sebagian besar hari dalam seminggu.
- Kelola Berat Badan: Jaga berat badan ideal untuk mengurangi risiko kolesterol tinggi.
- Kelola Stres: Gunakan teknik relaksasi untuk mengurangi stres kronis.
- Konsultasi Dokter: Periksa kadar kolesterol secara teratur dan konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kolesterol.
Disclaimer: Informasi ini hanya untuk tujuan edukasi dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda sebelum membuat perubahan pada diet atau pengobatan Anda.