:strip_exif():quality(75)/medias/1571/b456ca1e1b16289b7f9583384af96065.jpeg)
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah "disabilitas" dan "difabel" seringkali digunakan secara bergantian untuk menggambarkan seseorang yang memiliki keterbatasan fisik atau mental. Namun, kedua istilah ini memiliki makna yang berbeda dan penting untuk dipahami dengan tepat.
Pengertian Disabilitas
Disabilitas merujuk pada kondisi tubuh atau pikiran (gangguan) yang menghambat seseorang dalam melakukan aktivitas tertentu. Kondisi ini dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan, seperti:
Penglihatan: Kesulitan melihat dengan baik.
Pergerakan: Terbatas dalam bergerak, seperti berjalan atau menggunakan tangan.
Berpikir: Mengalami kesulitan dalam berpikir atau mengingat.
Pembelajaran: Sulit dalam belajar dan memahami materi.
Berkomunikasi: Mengalami kesulitan berbicara, membaca, atau menulis.
Mendengar: Mengalami gangguan pendengaran.
Kesehatan Mental: Mengalami kondisi seperti depresi atau kecemasan.
Hubungan Sosial: Kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain.
Jenis-jenis Disabilitas
Berdasarkan jenisnya, disabilitas dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, yaitu:
Disabilitas Fisik: Mengalami gangguan fungsi gerak, seperti tidak bisa berjalan atau menggunakan tangan.
Disabilitas Sensorik: Mengalami gangguan fungsi panca indera, seperti mendengar, melihat, atau berbicara.
Disabilitas Intelektual: Mengalami gangguan fungsi otak, seperti keterbatasan dalam ingatan atau kemampuan berpikir/membuat keputusan.
Disabilitas Mental: Mengalami gangguan fungsi pikir, emosi, dan perilaku, seperti depresi, skizofrenia, gangguan kecemasan, bipolar, gangguan kepribadian.
Pengertian Difabel
Difabel merupakan istilah yang lebih halus dan humanis untuk menggambarkan seseorang dengan disabilitas yang mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Istilah ini menekankan bahwa meskipun seseorang memiliki keterbatasan, mereka tetap memiliki kemampuan dan potensi untuk beraktivitas dan berkontribusi dalam kehidupan.
Perbedaan Utama antara Disabilitas dan Difabel
Perbedaan utama antara disabilitas dan difabel terletak pada fokus penggunaannya. Istilah "disabilitas" lebih menekankan pada kondisi atau gangguan yang dialami, sedangkan "difabel" menekankan pada kemampuan dan potensi seseorang untuk beraktivitas.
Contoh Perbedaan Disabilitas dan Difabel
Misalnya, seorang pelajar yang mengalami gangguan pendengaran (tuli) bisa disebut sebagai penyandang disabilitas karena mengalami gangguan pada fungsi panca indera. Namun, ia juga dapat disebut difabel karena keterbatasannya dalam mendengar dapat diatasi dengan menggunakan alat bantu dengar, sehingga ia tetap bisa berinteraksi dan menjalani aktivitas sehari-hari, seperti belajar di sekolah dan bergaul dengan teman-temannya.
Kesimpulan
Penting untuk memahami perbedaan antara disabilitas dan difabel agar kita dapat menggunakan istilah yang tepat dan menghargai setiap individu dengan segala perbedaannya. Penggunaan istilah yang tepat dapat membantu membangun sikap positif dan inklusif terhadap orang-orang dengan disabilitas, sehingga mereka dapat hidup dengan layak dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat.