Disabilitas vs Difabel: Pahami Perbedaan Istilah

Senin, 7 Oktober 2024 17:39

Seringkali, istilah 'disabilitas' dan 'difabel' digunakan secara bergantian. Simak penjelasan lengkap tentang perbedaan makna kedua istilah ini serta contoh konkretnya.

Ilustrasi disabilitas difabel © copyright SHVETS production - Pexels

Dalam kehidupan sehari-hari, istilah "disabilitas" dan "difabel" seringkali digunakan secara bergantian untuk menggambarkan seseorang yang memiliki keterbatasan fisik atau mental. Namun, kedua istilah ini memiliki makna yang berbeda dan penting untuk dipahami dengan tepat.

Pengertian Disabilitas

Disabilitas merujuk pada kondisi tubuh atau pikiran (gangguan) yang menghambat seseorang dalam melakukan aktivitas tertentu. Kondisi ini dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan, seperti:

Penglihatan: Kesulitan melihat dengan baik.

Pergerakan: Terbatas dalam bergerak, seperti berjalan atau menggunakan tangan.

Berpikir: Mengalami kesulitan dalam berpikir atau mengingat.

Pembelajaran: Sulit dalam belajar dan memahami materi.

Berkomunikasi: Mengalami kesulitan berbicara, membaca, atau menulis.

Mendengar: Mengalami gangguan pendengaran.

Kesehatan Mental: Mengalami kondisi seperti depresi atau kecemasan.

Hubungan Sosial: Kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain.

Jenis-jenis Disabilitas

Berdasarkan jenisnya, disabilitas dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, yaitu:

Disabilitas Fisik: Mengalami gangguan fungsi gerak, seperti tidak bisa berjalan atau menggunakan tangan.

Disabilitas Sensorik: Mengalami gangguan fungsi panca indera, seperti mendengar, melihat, atau berbicara.

Disabilitas Intelektual: Mengalami gangguan fungsi otak, seperti keterbatasan dalam ingatan atau kemampuan berpikir/membuat keputusan.

Disabilitas Mental: Mengalami gangguan fungsi pikir, emosi, dan perilaku, seperti depresi, skizofrenia, gangguan kecemasan, bipolar, gangguan kepribadian.

Pengertian Difabel

Difabel merupakan istilah yang lebih halus dan humanis untuk menggambarkan seseorang dengan disabilitas yang mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Istilah ini menekankan bahwa meskipun seseorang memiliki keterbatasan, mereka tetap memiliki kemampuan dan potensi untuk beraktivitas dan berkontribusi dalam kehidupan.

Perbedaan Utama antara Disabilitas dan Difabel

Perbedaan utama antara disabilitas dan difabel terletak pada fokus penggunaannya. Istilah "disabilitas" lebih menekankan pada kondisi atau gangguan yang dialami, sedangkan "difabel" menekankan pada kemampuan dan potensi seseorang untuk beraktivitas.

Contoh Perbedaan Disabilitas dan Difabel

Misalnya, seorang pelajar yang mengalami gangguan pendengaran (tuli) bisa disebut sebagai penyandang disabilitas karena mengalami gangguan pada fungsi panca indera. Namun, ia juga dapat disebut difabel karena keterbatasannya dalam mendengar dapat diatasi dengan menggunakan alat bantu dengar, sehingga ia tetap bisa berinteraksi dan menjalani aktivitas sehari-hari, seperti belajar di sekolah dan bergaul dengan teman-temannya.

Kesimpulan

Penting untuk memahami perbedaan antara disabilitas dan difabel agar kita dapat menggunakan istilah yang tepat dan menghargai setiap individu dengan segala perbedaannya. Penggunaan istilah yang tepat dapat membantu membangun sikap positif dan inklusif terhadap orang-orang dengan disabilitas, sehingga mereka dapat hidup dengan layak dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat.

Artikel terkait

Disabilitas Sensorik: Memahami Netra, Rungu, dan Wicara
Hoaks! Susu Tidak Bisa Membersihkan Paru-paru - Mitos Kesehatan
Mikroplastik dalam Makanan: Bahaya Tersembunyi di Setiap Gigitan!
Bahaya Suplemen Pembersih Liver: Mitos Detoks dan Risiko Kesehatan Hati
Protein untuk Menurunkan Berat Badan: Panduan Lengkap
Manfaat Kopi untuk Kesehatan: Jantung, Otak, & Lebih Banyak Lagi
Bahaya Menahan Bersin: Dari Gendang Telinga Pecah hingga Cedera Otak
Kesehatan Mental Lansia: Atasi Kesepian & Jaga Kesejahteraan
Lumpuh Layu Anak: Kenali Gejala, Penyebab, & Pencegahan - AFP & Polio
Perkembangan Oral-Sensory Motor: Pentingnya Variasi Tekstur MPASI (6-12 Bulan)
Cegah Serangan Jantung Usia Muda: 5 Makanan yang Harus Dihindari
Kardiomiopati: Penyakit Otot Jantung yang Sering Tak Terdeteksi