:strip_exif():quality(75)/medias/1490/b4fe9294365d43546e23b96cf5bb9c2f.jpeg)
Dada ayam, daging sapi, dan telur adalah sumber protein hewani yang populer. Meskipun protein sangat penting untuk kesehatan, terlalu banyak protein hewani justru bisa berdampak buruk. Para ahli mengingatkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak protein hewani dapat memperpendek umur.
Pentingnya Protein untuk Tubuh
Protein berperan penting dalam memelihara dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Kebutuhan protein meningkat seiring bertambahnya usia, karena tubuh secara alami kehilangan otot seiring waktu.
Dampak Buruk Protein Hewani Berlebihan
Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat ditimbulkan oleh konsumsi protein hewani yang berlebihan:
Penuaan Dini
Protein hewani mengandung senyawa berbahaya yang disebut AGEs (Advanced Glycation End Products). AGEs merusak protein, DNA, dan struktur sel vital lainnya, mempercepat proses penuaan dan meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan Alzheimer.
Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Protein hewani juga mengandung senyawa TMAO (Trimethylamine N-oxide) yang dapat meningkatkan akumulasi kolesterol di arteri, memperburuk peradangan dan kerusakan pada sistem kardiovaskular.
Meningkatkan Risiko Osteoporosis
Konsumsi protein hewani yang berlebihan dapat meningkatkan keasaman dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat menyebabkan pengeroposan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis.
Meningkatkan Risiko Batu Ginjal
Asupan protein hewani yang tinggi dapat meningkatkan beban kerja ginjal dan meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.
Solusi: Lebih Banyak Protein Nabati
Untuk mendapatkan manfaat protein tanpa risiko kesehatan, perbanyaklah konsumsi protein nabati seperti:
- Kacang-kacangan: Kaya antioksidan, serat, dan nutrisi baik untuk jantung.
- Biji-bijian: Membantu mengurangi peradangan dan menurunkan risiko penyakit kronis.
- Ikan: Memiliki kandungan nutrisi berbeda dari protein hewani lainnya dan telah dikaitkan dengan penurunan risiko kematian dini.
- Tofu dan Tempe: Sumber protein nabati yang mudah didapatkan dan dapat diolah menjadi berbagai masakan.
Penelitian menunjukkan bahwa diet yang lebih banyak mengutamakan protein nabati dapat menurunkan risiko kematian karena penyakit jantung dan penyebab lainnya.
Catatan Penting
Jumlah protein yang dibutuhkan setiap orang berbeda-beda, tergantung kondisi kesehatan dan kebutuhan masing-masing. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat.
Dengan memahami dampak buruk protein hewani berlebihan dan mengadopsi diet seimbang yang kaya protein nabati, Anda dapat menjaga kesehatan dan mencegah risiko penyakit kronis.