:strip_exif():quality(75)/medias/1603/231ba7fc10ea7b9ba8ef64d792c72139.jpeg)
ASI adalah nutrisi terbaik untuk bayi. Namun, tidak semua ibu dapat memberikan ASI langsung, terutama bagi ibu yang bekerja. Memberikan ASI perah melalui botol susu menjadi solusi optimal untuk tetap memberikan nutrisi terbaik untuk si kecil.
Artikel ini akan menjadi panduan lengkap tentang ASI perah, mulai dari cara memerah, menyimpan, hingga jangka waktu penyimpanan, serta tips untuk menjaga kualitas ASI.
1. Rutin Memerah ASI: Kunci Produksi ASI yang Optimal
Bagi ibu bekerja, rutinitas memerah ASI sangat penting untuk menjaga produksi ASI tetap optimal. Idealnya, ibu dapat memerah ASI setidaknya 3-4 kali sehari, terutama setelah bayi menyusu. Mengapa? ASI terakhir yang diperah memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi, sehingga baik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
2. Menjaga Kualitas ASI: Suhu dan Cara Penyimpanan yang Tepat
Meskipun ASI perah bisa disimpan, penting untuk menjaga kualitas nutrisinya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyimpan ASI dengan benar sesuai dengan jangka waktu yang tepat.
Berikut panduan jangka waktu penyimpanan ASI perah:
Jangka Waktu Penyimpanan ASI Perah
Suhu Ruangan: ASI perah dapat bertahan selama 3-4 jam di suhu ruangan (16-29 derajat Celsius). Jika kondisi lingkungan sangat bersih, ASI dapat bertahan hingga 6-8 jam. Namun, hindari menyimpan ASI di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
Cooler Bag: ASI perah dapat disimpan selama 24 jam dalam cooler bag dengan es batu (14-15 derajat Celsius). Pastikan es batu tidak langsung menyentuh botol ASI.
Lemari Es: ASI perah dapat disimpan di lemari es selama tiga hari. Simpan ASI di bagian belakang lemari es, karena suhu di sana lebih stabil.
Freezer: ASI perah dapat disimpan hingga enam bulan di freezer kulkas dua pintu dan hingga 12 bulan di freezer tunggal. Pastikan ASI disimpan di bagian belakang freezer, karena suhu di sana lebih stabil.
3. Aturan Tambahan: Menghindari Kontaminasi ASI
ASI yang sudah dicairkan dari freezer tidak boleh dibekukan kembali. Hal ini dapat merusak kualitas ASI. Cukup cairkan ASI sesuai kebutuhan untuk sekali minum.
ASI yang sudah diminum dari botol harus habis dalam satu jam. Sisa ASI harus dibuang karena sudah terkontaminasi oleh air liur bayi.
Tips Tambahan: Memerah dan Memberikan ASI Perah
Pilih pompa ASI yang nyaman: Ada banyak jenis pompa ASI di pasaran, pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan Anda. Konsultasikan dengan konselor laktasi atau tenaga kesehatan untuk mendapatkan rekomendasi.
Sterilisasi alat: Sterilisasi pompa ASI dan botol ASI secara teratur untuk mencegah kontaminasi. Rebus alat selama 5-10 menit atau gunakan sterilisator uap.
Cuci tangan: Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum memerah ASI dan memberi ASI kepada bayi.
Hindari mencampur ASI: Jangan mencampur ASI perah yang baru diperah dengan ASI perah yang sudah disimpan. Simpan ASI perah yang baru diperah dalam wadah terpisah.
Kesimpulan
Memberikan ASI perah membutuhkan perhatian ekstra untuk menjaga kualitas dan nutrisi terbaik untuk bayi. Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat memberikan ASI perah yang aman dan sehat untuk si kecil, meskipun Anda sedang bekerja. Ingatlah untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan atau konselor laktasi jika Anda memiliki pertanyaan atau kesulitan dalam memberikan ASI perah.