:strip_exif():quality(75)/medias/900/b4682b32512f15fc8ddcded29d9afbfc.jpeg)
Musim hujan telah tiba di berbagai wilayah Indonesia, membawa suasana sejuk dan segar. Namun, bagi pengendara mobil, musim hujan juga menghadirkan tantangan tersendiri, terutama bahaya aquaplaning. Aquaplaning adalah kondisi di mana ban mobil kehilangan traksi dan mengambang di atas air, sehingga mobil sulit dikendalikan. Fenomena ini terjadi karena air menghambat permukaan roda, terutama saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi.
Faktor Penyebab Aquaplaning
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko aquaplaning, antara lain:
- Kecepatan Kendaraan: Semakin cepat mobil melaju, semakin besar kemungkinan ban kehilangan traksi dan mengambang di atas air.
- Kondisi Ban: Ban yang sudah tipis dan aus lebih rentan terhadap aquaplaning. Ban yang tipis dan aus tidak dapat memecah genangan air dengan efektif, sehingga meningkatkan risiko kehilangan traksi.
- Kondisi Jalan: Jalan yang basah atau tergenang air meningkatkan risiko aquaplaning. Genangan air yang dalam dapat menyebabkan ban kehilangan kontak dengan permukaan jalan.
- Kualitas Ban: Ban yang tipis dan aus lebih mudah mengalami aquaplaning.
Tips Aman Berkendara Saat Musim Hujan
Untuk mencegah aquaplaning dan menjaga keselamatan berkendara di musim hujan, berikut beberapa tips yang dapat Anda ikuti:
1. Jaga Kecepatan
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menyarankan untuk menjaga kecepatan maksimal 40-50 km/jam saat hujan atau jalan basah. “Saat kecepatan rendah, ban masih memiliki peluang untuk memecah genangan air dan menapak di aspal,” ujar Sony. Mengurangi kecepatan dapat memberikan waktu lebih lama untuk ban memecah genangan air dan mendapatkan kembali traksi.
2. Perhatikan Kondisi Ban
Pastikan ban mobil dalam kondisi baik, dengan alur yang masih dalam dan tidak aus. Ban yang tipis dan aus tidak dapat memecah genangan air dengan efektif, sehingga meningkatkan risiko kehilangan traksi. Ganti ban jika sudah mencapai batas keausan yang direkomendasikan.
3. Hindari Menginjak Rem Mendadak
Jika terjadi aquaplaning, jangan panik dan hindari mengerem mendadak. Menginjak rem mendadak justru akan memperparah aquaplaning dan membuat mobil sulit dikendalikan.
4. Tetap Tenang dan Biarkan Mobil Kembali Mendapatkan Traksi
“Tahan saja, nanti begitu ban melewati genangan air, dia akan kembali ke permukaan,” kata Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).
5. Hindari Berkendara di Sisi Jalan
Genangan air biasanya lebih dalam di sisi jalan, sehingga meningkatkan risiko aquaplaning. Berkendara di tengah jalur dapat mengurangi risiko ini.
6. Berkendara dengan Jarak Aman
Berkendara dengan jarak aman dari mobil di depan sangat penting dalam kondisi hujan. Hal ini memberikan waktu reaksi yang cukup jika terjadi aquaplaning atau kondisi darurat lainnya.
Apabila Terjadi Aquaplaning
Jika terjadi aquaplaning, ikuti langkah-langkah berikut:
- Tetap Tenang: Panik hanya akan memperburuk situasi.
- Lepaskan Pedal Gas: Jangan menginjak pedal gas.
- Pegang Stir dengan Tegas: Jaga agar mobil tetap lurus.
- Biarkan Mobil Memperoleh Traksi Kembali: Mobil akan kembali mendapatkan traksi seiring dengan berkurangnya genangan air.
Kesimpulan
Aquaplaning dapat terjadi kapan saja di musim hujan. Meningkatkan kesadaran akan bahaya aquaplaning dan menerapkan tips keselamatan berkendara dapat membantu Anda tetap aman di jalan. Ingat, tetap berhati-hati, jaga kecepatan, perhatikan kondisi ban, dan jangan panik jika terjadi aquaplaning. Selamat berkendara!