Sampah Phuket: Krisis Menggunung di Tengah Lonjakan Wisatawan

Kamis, 10 Oktober 2024 07:29

Phuket menghadapi krisis sampah yang semakin parah akibat lonjakan wisatawan. Pabrik pembuangan sampah kewalahan, sementara daur ulang masih rendah. Bagaimana upaya pemerintah dan warga untuk mengatasi masalah ini? Baca selengkapnya!

Ilustrasi Sampah Phuket © copyright Maksim Romashkin - Pexels

Phuket, destinasi wisata populer di Thailand, tengah berjibaku dengan sampah phuket yang semakin menumpuk. Lonjakan jumlah wisatawan pasca pandemi telah memicu peningkatan drastis jumlah sampah, membuat infrastruktur pengelolaan sampah kewalahan.

Sampah Phuket: Angka yang Menakutkan

Pabrik pembuangan sampah di Phuket kini menerima 1.100 ton sampah setiap hari, meningkat tajam dari 742 ton pada tahun 2022 dan 961 ton pada tahun sebelumnya. Jumlah ini menunjukkan betapa sampah wisata phuket menjadi masalah serius. Peningkatan jumlah sampah phuket ini terjadi seiring dengan lonjakan jumlah wisatawan yang berkunjung ke pulau tersebut. Pada tahun lalu, Phuket dikunjungi oleh 11 juta wisatawan, meningkat tajam dari 5,7 juta wisatawan pada tahun 2022.

Tantangan Pengelolaan Sampah Phuket

Pengelolaan sampah phuket masih menjadi tantangan besar. Pulau ini hanya memiliki satu insinerator yang dioperasikan oleh pemerintah kota, yang hanya mampu menangani sekitar 900 ton sampah per hari. Sampah phuket yang melebihi kapasitas insinerator ini kemudian dibuang ke berbagai tempat pembuangan sampah di seluruh pulau.

Departemen Pengendalian Polusi mencatat bahwa hanya 10% sampah phuket yang didaur ulang. Daur ulang sampah phuket masih tertinggal, dengan sampah organik mencapai 60% dari total sampah phuket. Kondisi ini menunjukkan perlunya upaya serius dalam pengurangan sampah phuket dan peningkatan daur ulang sampah phuket.

Upaya Mengatasi Krisis Sampah

Wakil Gubernur Phuket, Norasak Suksomboon, telah menyerukan partisipasi warga dan relawan dalam kampanye pengurangan sampah phuket. Kampanye ini bertujuan untuk mengubah bahan organik menjadi kompos atau pembenah tanah, bukan membuangnya ke tempat pembuangan sampah.

"Kita membutuhkan bantuan dari warga yang peduli lingkungan untuk mengatasi masalah sampah phuket langsung di depan pintu rumah mereka," ujar Norasak.

Pemerintah kota juga meluncurkan uji coba bank sampah di komunitas Samakkee Samkong di Distrik Mueang awal tahun ini. Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong daur ulang sampah phuket dan pengelolaan sampah phuket yang lebih baik. Jika berhasil, program ini akan diperluas ke daerah lain di Phuket.

Sampah phuket menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan pariwisata di pulau tersebut. Jika tidak segera ditangani, masalah sampah phuket dapat berdampak negatif pada lingkungan, kesehatan, dan citra Phuket sebagai destinasi wisata.

Pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat Phuket perlu bekerja sama untuk mengatasi krisis sampah phuket ini. Pengelolaan sampah phuket yang efektif membutuhkan pendekatan yang komprehensif, termasuk daur ulang sampah phuket, pengurangan sampah phuket, dan edukasi masyarakat.

Melalui langkah-langkah konkret dan komitmen bersama, Phuket dapat menjadi contoh bagi destinasi wisata lain dalam mengatasi masalah sampah phuket dan membangun masa depan yang berkelanjutan.

Artikel terkait

Suhu Kabin Pesawat Dingin? Ini Alasan Ilmiahnya!
Tips Liburan Inggris: Hindari Kesalahan yang Bikin Perjalanan Berantakan
Tips Berpakaian Pesawat: Hindari 5 Pakaian Ini (Nyaman & Stylish)
Liburan Hemat ke Swiss: Tips & Trik Budget Travel Menakjubkan
10 Destinasi Wisata Dunia yang Terlalu Ramai: Dampak Overtourism
Pariwisata Berkelanjutan Yunani: Tantangan & Peluang
Lotte World Tower Seoul: Menikmati Panorama Kota dari Gedung Tertinggi
Etika Pesawat: Tips Penerbangan Nyaman & Sopan
Pulau Kucing Aoshima di Jepang Terancam Punah: Nasib Kucing Mengkhawatirkan
Penerbangan Berkelanjutan: Terbang Lebih Lambat, Emisi Lebih Rendah?
Tips Liburan Musim Dingin: Destinasi, Aktivitas & Persiapan
Kotak Hitam Pesawat: Misteri Oranye & Ketahanan Ekstrem