Rematik vs Asam Urat: Kenali Perbedaannya!
Seringkali, orang mengira rematik dan asam urat adalah penyakit yang sama. Padahal, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam hal penyebab, gejala, dan pengobatannya. Penting untuk memahami perbedaan ini agar Anda dapat mendapatkan penanganan yang tepat dan efektif.
Apa itu Rematik?
Rematik, atau rheumatoid arthritis, merupakan penyakit autoimun yang menyerang jaringan sehat di sendi, khususnya lapisan sendi yang disebut sinovium. Dalam kondisi ini, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan penyakit justru menyerang sel-sel tubuh sendiri. Hal ini menyebabkan peradangan, nyeri, dan pembengkakan pada sendi. Rematik umumnya menyerang tangan, pergelangan tangan, kaki, dan lutut, dan dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan kerusakan pada sendi.
Apa itu Asam Urat?
Asam urat adalah gangguan peradangan yang disebabkan oleh penumpukan asam urat dalam darah. Asam urat terbentuk saat tubuh memproses purin, senyawa yang ditemukan dalam makanan dan minuman tertentu. Ketika kadar asam urat terlalu tinggi, kristal asam urat akan menumpuk di sendi, menyebabkan rasa nyeri, bengkak, dan peradangan. Serangan asam urat sering terjadi pada jempol kaki, tetapi dapat juga menyerang sendi lainnya.
Perbedaan Gejala Rematik dan Asam Urat
Meskipun keduanya menyebabkan nyeri sendi, ada perbedaan yang jelas dalam manifestasi gejalanya. Mari kita lihat lebih detail:
Gejala Rematik:
Sifat Fluktuatif: Gejala rematik dapat muncul dan menghilang secara berkala. Periode ini disebut dengan flare (kambuh) dan remisi (menghilang).
Nyeri dan Kekakuan Multi-Sendi: Rematik sering menyebabkan nyeri dan kekakuan pada beberapa sendi di kedua sisi tubuh, seperti kedua pergelangan tangan atau pergelangan kaki.
Kelelahan dan Demam: Kelelahan, demam, dan penurunan berat badan juga bisa menjadi gejala rematik.
Gejala Asam Urat:
Serangan Asam Urat: Gejala asam urat juga muncul dan menghilang secara periodik, biasanya dipicu oleh peningkatan kadar asam urat dalam tubuh.
Sendi Jempol Kaki: Serangan asam urat paling sering terjadi pada sendi jempol kaki, tetapi dapat meluas ke sendi lainnya.
Pembengkakan dan Rasa Hangat: Sendi yang terkena asam urat biasanya bengkak, terasa hangat, dan nyeri ketika disentuh. Gerakan pada sendi tersebut juga akan terbatas.
Perbedaan Lainnya Antara Rematik dan Asam Urat:
Lokasi Peradangan: Rematik dapat menyebabkan peradangan di seluruh tubuh, sedangkan asam urat hanya menyebabkan peradangan di persendian.
Kerusakan Organ: Rematik berpotensi menyebabkan kerusakan pada jaringan di organ lain, seperti jantung dan paru-paru, sementara asam urat umumnya tidak.
Dampak pada Ginjal: Baik rematik maupun asam urat dapat mengganggu fungsi ginjal.
Konsultasikan dengan Dokter
Jika Anda mengalami gejala yang mirip dengan rematik atau asam urat, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan diagnosis yang tepat untuk menentukan penyebab keluhan Anda dan memberikan penanganan yang sesuai. Dengan penanganan yang tepat, Anda dapat mengendalikan gejala dan mencegah kerusakan sendi yang lebih parah.
Saran untuk Pencegahan
Berikut beberapa saran yang dapat membantu Anda mencegah atau mengurangi risiko terkena rematik dan asam urat:
Konsumsi Makanan Sehat: Batasi konsumsi makanan tinggi purin, seperti jeroan, daging merah, dan makanan laut. Konsumsi lebih banyak buah, sayur, dan protein nabati.
Jaga Berat Badan Ideal: Kegemukan dapat meningkatkan risiko asam urat.
Minum Cukup Air: Air membantu tubuh mengeluarkan asam urat melalui urine.
Rutin Berolahraga: Olahraga teratur dapat membantu menjaga kesehatan sendi dan mengendalikan berat badan.
Hindari Rokok: Rokok dapat memperburuk peradangan dan meningkatkan risiko penyakit sendi.
Dengan memahami perbedaan antara rematik dan asam urat, Anda dapat lebih memahami kondisi kesehatan Anda dan mencari bantuan medis yang tepat. Ingatlah bahwa pencegahan dan penanganan yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan sendi dan kualitas hidup Anda.