Health

Lansia Pendiam? Ini Alasannya & Cara Mengatasinya!

Pernahkah Anda memperhatikan bahwa banyak lansia cenderung pendiam dan melamun? Meskipun terkadang dianggap sebagai sifat bawaan, penting untuk memahami bahwa di balik sikap pendiam tersebut, tersimpan berbagai alasan yang perlu kita pahami.

Mengenal Alasan di Balik Kesibukan Lansia

Psikolog Adventia Emilia Krysna Sipi Seda menjelaskan bahwa beberapa faktor dapat menyebabkan lansia menjadi pendiam. Berikut adalah beberapa alasan yang umum dijumpai:

1. Merasa Terabaikan

Dalam kesibukan sehari-hari, lansia yang tinggal bersama keluarga mungkin merasa terabaikan. Anak dan cucu yang fokus pada aktivitas mereka sendiri dapat membuat lansia merasa kehadirannya tidak terlalu berarti. Hal ini bisa menimbulkan perasaan tidak diperhatikan dan kesepian.

2. Tidak Diberi Ruang

Meskipun berada dalam lingkungan keluarga, lansia mungkin tidak mendapatkan kesempatan atau ruang untuk berbicara dan berbagi cerita. Mereka mungkin merasa pendapat dan pengalaman mereka tidak dianggap penting. Kurangnya kesempatan untuk mengungkapkan diri dapat membuat mereka memilih untuk diam.

3. Kesulitan Menemukan Titik Temu

Anak cucu mungkin merasa sulit menemukan topik yang menarik untuk diajak bicara dengan kakek atau neneknya. Kurangnya upaya untuk memahami minat dan pengalaman mereka dapat menciptakan jarak dalam komunikasi.

4. Kurangnya Interaksi

Ketika keluarga tidak aktif dalam menggali pembicaraan dengan lansia, seperti menanyakan kabar dan mendiskusikan hal-hal yang menarik, seperti politik atau sinetron, akan tercipta jarak dalam keluarga. Lansia merasa tidak diajak terlibat dalam kehidupan keluarga dan memilih untuk diam.

Dampak dari Kesibukan Lansia

Kesibukan lansia dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mereka. Mereka mungkin merasa kesepian, terabaikan, dan kehilangan makna dalam hidup. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup dan bahkan memengaruhi kesehatan mental mereka.

Mengenali Kebutuhan Lansia

Penting untuk menyadari bahwa lansia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Mereka memiliki banyak pengalaman, nasihat, dan nilai-nilai moral yang ingin mereka bagikan dengan generasi penerus. Mereka adalah makhluk sosial yang ingin didengarkan dan dihargai.

Tips untuk Meningkatkan Interaksi dengan Lansia

Berikut beberapa tips untuk meningkatkan komunikasi dan interaksi dengan lansia:

  1. Berikan Waktu dan Perhatian: Dedikasikan waktu khusus untuk mendengarkan cerita dan pengalaman mereka. Tanyakan tentang hari mereka dan tunjukkan bahwa Anda peduli.
  2. Cari Topik yang Menarik: Temukan topik yang menarik bagi mereka, seperti hobi, masa muda, atau kejadian terkini yang relevan.
  3. Buat Mereka Merasa Dihargai: Tunjukkan penghargaan atas pengalaman dan kearifan mereka. Beri kesempatan untuk berbagi pendapat dan masukan mereka.
  4. Libatkan Mereka dalam Aktivitas: Ajak mereka berpartisipasi dalam aktivitas keluarga seperti makan bersama, jalan-jalan, atau bermain game.
  5. Jaga Komunikasi yang Terbuka: Berkomunikasi dengan terbuka dan jujur. Hindari berbicara tentang topik yang sensitif atau membuat mereka merasa tertekan.

Kesimpulan

Memahami alasan di balik sifat pendiam lansia dan memberikan perhatian yang cukup dapat membantu menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan mereka. Dengan membangun komunikasi yang sehat dan saling menghormati, kita dapat menciptakan ikatan yang lebih erat dengan lansia dan membuat mereka merasa dihargai dan dicintai.