9 Tanda Kelebihan Gula: Waspadai Gejala Diabetes!
Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan merekomendasikan batas konsumsi gula harian maksimal 50 gram, atau sekitar 4 sendok makan. Mengonsumsi gula melebihi batas tersebut dapat menyebabkan penumpukan gula dalam tubuh dan meningkatkan risiko penyakit serius seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
Apakah Anda tahu tanda-tanda tubuh kelebihan gula? Waspadai 9 gejala ini agar Anda dapat segera mengambil langkah pencegahan dan menjaga kesehatan tubuh.
1. Sering Haus dan Buang Air Kecil
Salah satu tanda umum tubuh mengandung terlalu banyak gula adalah sering merasa haus dan buang air kecil. Ginjal bekerja terlalu keras untuk membuang kelebihan glukosa dalam darah, menyebabkan rasa haus yang berlebihan dan sering buang air kecil. Jika Anda mengalami kondisi ini secara terus menerus, segera konsultasikan ke dokter.
2. Sering Lapar, Tapi Berat Badan Menurun
Penderita gula darah tinggi cenderung sering merasa lapar, tetapi justru mengalami penurunan berat badan yang signifikan. Hal ini disebabkan karena tubuh tidak dapat memperoleh energi dari sumber yang diinginkan (glukosa), sehingga terpaksa memecah otot dan lemak untuk menghasilkan energi. Kondisi ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dan melemahkan tubuh.
3. Sering Kelelahan
Tubuh yang tidak memproses insulin dengan baik atau kekurangan insulin menyebabkan gula darah tidak masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi, sehingga menyebabkan rasa lelah yang berlebihan. Kelelahan ini bisa terjadi meskipun Anda telah tidur cukup lama.
4. Penglihatan Buram dan Sering Sakit Kepala
Kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan pembengkakan pada lensa mata, sehingga penglihatan menjadi buram dan sulit fokus. Pembengkakan juga dapat memicu sakit kepala yang sering. Jika Anda mengalami perubahan penglihatan, segera periksakan ke dokter mata.
5. Luka di Kulit Sulit Sembuh
Diabetes dapat merusak saraf dan memengaruhi sirkulasi darah, sehingga memperlambat proses penyembuhan luka. Luka ringan pun bisa rentan terhadap infeksi dan meningkatkan risiko amputasi. Jika Anda memiliki luka yang sulit sembuh, segera konsultasikan ke dokter.
6. Kaki dan Tangan Sering Kesemutan
Kerusakan saraf akibat gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan sensasi kesemutan atau bahkan mati rasa di kaki dan tangan. Dalam beberapa kasus, penderita juga mengalami nyeri kaki dan tangan, terutama di malam hari. Jika Anda mengalami gejala ini, segera periksakan ke dokter untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
7. Perubahan Kulit
Kulit penderita diabetes cenderung memiliki lebih banyak kutil, dan area kulit di bagian belakang leher, tangan, ketiak, dan wajah menebal dan menggelap. Perubahan ini bisa menjadi tanda resistensi insulin dan peningkatan kadar gula darah. Jika Anda mengalami perubahan kulit yang signifikan, segera konsultasikan ke dokter.
8. Sering Mengalami Infeksi Jamur
Kadar gula darah tinggi meningkatkan risiko infeksi jamur di area genital. Infeksi jamur ditandai dengan rasa gatal, kemerahan, nyeri saat berhubungan seksual, nyeri saat buang air kecil, dan keputihan yang kental dan tidak normal. Jika Anda mengalami gejala ini, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
9. Gusi Berdarah
Penyakit gusi menjadi salah satu komplikasi diabetes, yang memperburuk kontrol gula darah. Kadar gula yang tinggi dalam air liur memicu pertumbuhan bakteri di mulut, menyebabkan plak dan penyakit gusi. Jika tidak ditangani, penyakit gusi bisa berkembang menjadi periodontitis yang menyebabkan gigi tanggal. Jagalah kesehatan gigi dan mulut dengan rutin menyikat gigi dan berkumur dengan obat kumur.
Jika Anda mengalami beberapa tanda-tanda di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Hindari mengonsumsi makanan dan minuman manis berlebihan, dan jalani gaya hidup sehat untuk mencegah komplikasi akibat gula darah tinggi.
Berikut beberapa tips untuk mencegah gula darah tinggi:
Konsumsi makanan sehat: Pilih makanan yang kaya serat, protein, dan lemak sehat. Batasi konsumsi makanan manis, minuman manis, dan makanan olahan.
Rutin berolahraga: Lakukan olahraga secara teratur, minimal 30 menit setiap hari. Olahraga membantu mengontrol kadar gula darah dan meningkatkan ketahanan tubuh.
Kelola stres: Stres dapat meningkatkan kadar gula darah. Cari cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau menghabiskan waktu di alam.
Periksakan kadar gula darah secara teratur: Jika Anda memiliki faktor risiko diabetes, seperti riwayat keluarga, obesitas, atau usia di atas 45 tahun, periksakan kadar gula darah secara teratur.
Ingat, kesehatan Anda adalah aset berharga. Jaga kesehatan Anda dengan mengontrol gula darah dan menjalani gaya hidup sehat.