5 Tanda Hubungan Toxic: Waspada & Cintai Diri Sendiri!
Hubungan toxic adalah hubungan yang penuh dengan interaksi negatif dan membuat salah satu pihak merasa tidak aman, stres, tertekan, dan rendah diri. Menjalani hubungan toxic bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan emosional. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tandanya agar kamu tidak terjebak dalam hubungan yang tidak sehat.
Apa Itu Hubungan Toxic?
Hubungan toxic ditandai dengan perilaku yang manipulatif, mengontrol, dan merendahkan. Hubungan ini seringkali membuat salah satu pihak merasa terkekang, tidak dihargai, dan tidak dicintai.
5 Tanda Hubungan Toxic
Berikut 5 ciri-ciri hubungan toxic yang perlu diwaspadai, menurut Psikolog Vania Susanto:
1. Isolasi
Salah satu tanda hubungan toxic adalah isolasi. Kamu mungkin merasa terisolasi dari orang-orang penting dalam hidupmu, seperti keluarga dan teman-teman. Pasanganmu mungkin berusaha memisahkanmu dari mereka dan hanya menghabiskan waktu denganmu. Kamu juga mungkin tidak percaya pada mereka lagi dan hanya mengandalkan pasangan.
2. Intensitas Berlebihan
Intensitas yang berlebihan dalam hubungan bisa menjadi tanda bahaya. Misalnya, pasanganmu mungkin terlalu sering mengkritik, marah, atau mengendalikanmu. Atau, pasanganmu mungkin menunjukkan kasih sayang yang berlebihan, seperti 'love bombing', di mana mereka menunjukkan kasih sayang yang berlebihan dan selalu pamer tentang hubungan kalian.
"Ketika pasangan tidak menunjukkan kasih sayang seperti biasanya, kamu langsung merasa kehilangan. Padahal, mungkin situasinya belum memungkinkan," jelas Vania. Hal ini bisa melahirkan ketergantungan yang tidak sehat dalam hubungan. Ingat, sesuatu yang berlebihan tidak selalu baik. "Yang awalnya menyenangkan, jadi sesuatu yang berlebihan. Akhirnya, itu menjadi penjara bagi pasangan kita dan diri sendiri," tambah Vania.
3. Cemburu Berlebihan
Cemburu berlebihan juga merupakan ciri hubungan toxic. Pasanganmu mungkin posesif, cemburu, dan tidak percaya padamu. Mereka mungkin membatasi pergaulanmu, terutama dengan lawan jenis, dan kerap menuduhmu selingkuh tanpa bukti.
"Bukan berarti karena kita pacaran, kita jadi kehilangan kehidupan sosial," tegas Vania.
4. Perilaku yang Tidak Stabil
Ciri toxic relationship terakhir adalah perilaku yang tidak stabil. Pasanganmu mungkin memperlakukanmu dengan hangat dan perhatian di satu hari, lalu berubah menjadi dingin dan cuek di hari berikutnya. Mereka mungkin melakukan 'silent treatment' atau mengabaikanmu tanpa penjelasan.
"Atau kamu nge-chat tapi tidak dibalas bahkan hingga berhari-hari, kemudian dia tiba-tiba muncul cuek aja," tambah Vania.
5. Merendahkan
Pasangan toxic mungkin suka merendahkanmu dengan menjadikan kekurangan atau fisikmu sebagai bahan candaan. Bahkan, mereka mungkin menceritakan rahasia memalukanmu di depan orang lain untuk bahan tertawaan. Mereka menganggap hal itu sepele dan tidak mengerti mengapa kamu marah.
"'Ah gini aja masa kamu marah, lebay.' Padahal, kita sudah percaya pada pasangan untuk menjaga hal itu," ujar Vania.
Apa yang Harus Dilakukan?
Jika kamu menemukan tanda-tanda hubungan toxic di atas, penting untuk segera mencari bantuan dan mengambil langkah untuk keluar dari hubungan yang tidak sehat. Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan:
- Sadari bahwa kamu berhak mendapatkan hubungan yang sehat. Hubungan toxic tidak akan pernah menjadi hubungan yang sehat, dan kamu tidak perlu bertahan dalam hubungan yang membuatmu tidak bahagia.
- Berbicaralah dengan orang yang kamu percayai. Berbagi perasaan dan pikiranmu dengan keluarga, teman, atau terapis dapat membantu kamu mendapatkan perspektif yang lebih objektif.
- Tetapkan batasan. Batasan yang jelas dapat membantu melindungi dirimu dari perilaku toxic pasangan. Tentukan apa yang kamu terima dan apa yang tidak kamu terima.
- Prioritaskan diri sendiri. Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai dan yang membuatmu bahagia.
- Cari bantuan profesional. Jika kamu kesulitan untuk keluar dari hubungan toxic, jangan ragu untuk mencari bantuan dari terapis atau konselor.
Ingat, kamu berhak mendapatkan hubungan yang penuh dengan kasih sayang, saling menghormati, dan saling mendukung. Mencintai diri sendiri adalah langkah pertama untuk membangun hubungan yang sehat dan bahagia.