Lifestyle

Bahaya FOMO: Tren Viral & Dampaknya pada Kesehatan Mental

Pernahkah Anda merasa tertekan melihat teman-teman di media sosial berlibur ke tempat-tempat eksotis atau memamerkan barang-barang mewah? Atau merasa terdorong untuk membeli produk tertentu hanya karena sedang viral? Jika ya, Anda mungkin mengalami FOMO atau fear of missing out.

FOMO adalah rasa takut tertinggal momen di dunia maya, yang meliputi kekhawatiran kehilangan kesempatan terbaik dalam pergaulan dan aktivitas di media sosial. Istilah ini semakin relevan di era digital, di mana informasi dan tren baru bermunculan setiap saat.

Tren Viral dan FOMO: Labubu Sebagai Contoh

Belakangan ini, gantungan kunci boneka monster bergigi tajam bernama Labubu, hasil karya seniman Hong Kong, Kasing Lung, tengah menjadi tren. Popularitasnya semakin meroket setelah dipromosikan oleh Lisa Blackpink di media sosial. Fenomena ini adalah contoh nyata bagaimana tren viral dapat memicu FOMO.

Dampak FOMO pada Kesehatan Mental

FOMO memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan mental. Berikut beberapa bahaya yang perlu diwaspadai:

1. Terjebak Budaya Konsumtif

FOMO bisa mendorong orang untuk terus-menerus mengikuti tuntutan lingkungan sosial, meskipun tidak menjadi prioritas, bahkan cenderung memaksa. Hal ini memicu gaya hidup hedonisme, yaitu mencari kesenangan tanpa batas.

2. Tekanan dan Perbandingan Sosial

Informasi yang mengalir deras, tuntutan terhubung secara daring, dan perbandingan sosial di media sosial dapat menyebabkan stres yang signifikan. Membandingkan diri dengan orang lain yang tampak lebih sukses atau bahagia di media sosial dapat memicu perasaan tidak aman, iri hati, dan kecewa.

3. Kesehatan Mental Terganggu

Penggunaan teknologi digital berlebihan berdampak buruk pada kesehatan mental. Media sosial menjadi salah satu sumber stres yang memicu peningkatan gangguan kecemasan. Kebiasaan memeriksa media sosial secara terus-menerus dapat mengganggu pola tidur, konsentrasi, dan produktivitas.

4. Rentan Terhadap Penipuan

Media sosial meningkatkan risiko terpapar penipu yang dapat memanfaatkan informasi pribadi untuk keuntungan mereka. FOMO bisa membuat seseorang lebih mudah tergoda oleh penawaran menarik atau promosi palsu yang dibagikan di media sosial.

Faktor Pemicu FOMO

Beberapa faktor dapat memicu FOMO, di antaranya:

1. Penggunaan Gawai Tanpa Batas

Penggunaan gawai tanpa henti untuk menjelajahi berbagai platform media sosial, terutama yang menampilkan fitur update video dan foto, dapat memicu FOMO. Setiap kali membuka media sosial, kita dibombardir dengan informasi tentang kehidupan orang lain yang tampak sempurna dan menyenangkan.

2. Perasaan Cemburu dan Kecewa

Melihat kehidupan orang lain yang tampak lebih menyenangkan atau bahagia di media sosial dapat memicu perasaan cemas, kecewa, dan akhirnya membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Kondisi ini dapat memicu rasa tidak percaya diri dan keinginan untuk mencapai kesenangan yang sama, meskipun tidak realistis.

Tips Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital

Berikut beberapa tips untuk menjaga kesehatan mental di era digital:

1. Batasi Penggunaan Gawai

Atur waktu penggunaan media sosial dan luangkan waktu untuk berinteraksi secara langsung dengan orang-orang di sekitar Anda. Anda dapat memanfaatkan fitur pengaturan waktu penggunaan aplikasi di ponsel untuk membatasi akses ke media sosial.

2. Sadari Realitas

Ingat bahwa kehidupan yang ditampilkan di media sosial seringkali tidak mencerminkan realitas sesungguhnya. Orang cenderung menampilkan sisi terbaik mereka di media sosial, sehingga tidak menggambarkan kehidupan mereka secara utuh.

3. Fokus pada Hal Positif

Alih-alih membandingkan diri dengan orang lain, fokuslah pada hal-hal positif dalam hidup Anda dan capaian yang sudah diraih. Rayakan keberhasilan dan bersyukur atas apa yang Anda miliki.

4. Cari Dukungan

Bicaralah dengan orang-orang terdekat Anda jika Anda merasa tertekan atau cemas. Bagikan perasaan Anda dan cari dukungan dari keluarga, teman, atau terapis. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan.

Kesehatan Mental: Prioritas Utama

Remaja, yang terpapar informasi luar biasa setiap hari, rentan mengalami kelelahan mental dan kesulitan dalam mengatur prioritas. Psikolog klinis Kasandra Putranto mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan mental.

"No health without mental health. Kesehatan mental merupakan bagian integral dari kesehatan. Tidak ada kesehatan tanpa kesehatan mental." - Kasandra Putranto

Kesehatan mental memengaruhi kemampuan individu dan kolektif dalam berpikir, mengekspresikan emosi, berinteraksi, bekerja, dan menikmati hidup. WHO menekankan pentingnya promosi, perlindungan, dan pemulihan kesehatan mental untuk individu, komunitas, dan masyarakat di seluruh dunia.

FOMO memang bisa memicu keinginan untuk terlibat dalam tren viral dan mengikuti gaya hidup tertentu. Namun, penting untuk menyadari dampaknya terhadap kesehatan mental dan menjaga keseimbangan dalam menggunakan media sosial. Dengan menerapkan tips di atas, Anda dapat melindungi diri dari bahaya FOMO dan menjalani hidup yang lebih sehat dan bahagia.