:strip_exif():quality(75)/medias/1465/39102a78916d0682978a82bc87aa857e.jpeg)
Pernahkah Anda terbangun di tengah malam dan merasa tubuh Anda lumpuh, tidak dapat bergerak? Kondisi ini, yang dikenal sebagai "ketindihan" atau "sleep paralysis" dalam istilah medis, adalah pengalaman yang menakutkan dan membingungkan. Meskipun banyak orang mengaitkannya dengan hal-hal mistis, seperti ditindih oleh makhluk gaib, ketindihan sebenarnya memiliki penjelasan ilmiah.
Pengalaman Ketindihan: Kisah Nyata
Berikut beberapa pengalaman orang yang pernah mengalami ketindihan:
Permata (25), seorang wakil manajemen di Pekanbaru, menggambarkan pengalamannya dengan rasa panik dan takut, seolah-olah melihat hantu. Ia merasakan napas yang tersenggal-senggal, tubuh kaku, dan tidak bisa digerakkan.
Dhanu (27), seorang karyawan swasta di Jakarta Selatan, juga mengalami kesulitan bergerak dan berbicara saat ketindihan. Ia mampu melihat sekitarnya, namun tubuhnya terasa lumpuh. Setelahnya, ia merasa lemas dan lelah.
Regita (23), seorang karyawan swasta di Jakarta Selatan, merasakan sensasi dada ditekan, meskipun tidak ada yang menekan, dan telinga berdengung. Ia sadar, namun tidak bisa mengendalikan tubuhnya. Ia juga kesulitan membuka mulut untuk berbicara.
Penjelasan Medis Ketindihan
Menurut dr Daniel Thomas Suryadisastra, SpN, RPSGT, seorang spesialis kesehatan tidur, ketindihan terjadi ketika tubuh memasuki atau keluar dari fase tidur Rapid Eye Movement (REM). Pada fase REM, otak kita sangat aktif dan sebagian besar mimpi terjadi. Sleep paralysis terjadi ketika otak terbangun sebelum tubuh keluar dari kondisi lumpuh ini, menyebabkan sensasi tidak bisa bergerak meskipun pikiran sudah sadar. Fenomena ini sering disertai halusinasi yang membuat pengalaman tersebut terasa mistis.
"Ketindihan terjadi saat seseorang terbangun di fase REM, di mana otot-otot tubuh menjadi sangat rileks. Biasanya juga disertai halusinasi," jelas dr Daniel.
Dampak Ketindihan
Meskipun ketindihan tidak berbahaya secara fisik, rasa takut dan panik yang muncul bisa menyebabkan halusinasi. Kondisi ini biasanya hilang dengan sendirinya tanpa meninggalkan efek serius. Namun, ketindihan dapat berdampak pada kualitas tidur seseorang, menyebabkan kelelahan dan kesulitan berkonsentrasi keesokan harinya.
Dhanu, misalnya, mengaku bahwa ketindihan membuatnya merasa mengantuk dan mengganggu aktivitasnya sehari-hari.
Penyebab Ketindihan
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko mengalami ketindihan, antara lain:
Kurang Tidur: Kurang tidur dapat mengganggu siklus tidur dan meningkatkan risiko mengalami sleep paralysis.
Tidur Telentang: Tidur telentang dapat meningkatkan risiko ketindihan karena posisi ini dapat meningkatkan tekanan pada otot leher dan mengganggu pernapasan.
Stres dan Kecemasan: Stres dan kecemasan dapat meningkatkan risiko ketindihan karena dapat mengganggu siklus tidur dan meningkatkan produksi hormon kortisol.
Penggunaan Alkohol dan Obat-obatan: Konsumsi alkohol dan obat-obatan dapat mengganggu siklus tidur dan meningkatkan risiko mengalami sleep paralysis.
Gangguan Tidur Lainnya: Beberapa gangguan tidur, seperti apnea tidur dan narkolepsi, juga dapat meningkatkan risiko mengalami ketindihan.
Cara Mengatasi Ketindihan
Meskipun ketindihan umumnya tidak berbahaya, rasa takut yang ditimbulkannya dapat sangat mengganggu. Berikut beberapa tips untuk mengatasi ketindihan:
Menciptakan Kebiasaan Tidur yang Baik: Pastikan Anda tidur cukup, tidur pada jam yang teratur, dan hindari kafein dan alkohol sebelum tidur.
Mengubah Posisi Tidur: Jika Anda sering mengalami ketindihan, cobalah tidur miring atau dengan bantal yang lebih tinggi untuk mengurangi tekanan pada leher.
Teknik Relaksasi: Sebelum tidur, cobalah teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam untuk mengurangi stres dan kecemasan.
Berkonsultasi dengan Dokter: Jika Anda sering mengalami ketindihan atau mengalami gejala lain yang mengganggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis tidur untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
Ketindihan adalah fenomena yang umum terjadi dan memiliki penjelasan medis yang jelas. Meskipun pengalamannya menakutkan, ketindihan bukanlah sesuatu yang perlu ditakutkan secara berlebihan. Jika Anda sering mengalami ketindihan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis tidur untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan memahami penyebab dan cara mengatasi ketindihan, Anda dapat meningkatkan kualitas tidur dan hidup Anda.