Daya Ingat Anak SD: Pentingnya Gizi Seimbang untuk *Working Memory*

Minggu, 15 Desember 2024 14:02

Ingin anak SD Anda memiliki daya ingat kuat dan belajar efektif? Pastikan asupan gizi seimbang, terutama zat besi dan energi. Artikel ini membahas pentingnya *working memory* untuk anak dan cara meningkatkannya melalui nutrisi.

illustration daya ingat anak, gizi seimbang, working memory, anak SD © copyright Vanessa Loring - Pexels

Anak-anak sekolah dasar (SD) berusia 6-12 tahun merupakan masa penting dalam perkembangan otak, termasuk kemampuan working memory. Working memory, atau daya ingat kerja, adalah kemampuan otak untuk menyimpan dan memproses informasi dalam waktu singkat. Kemampuan ini sangat penting untuk belajar, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Sayangnya, kekurangan gizi dapat menghambat perkembangan working memory dan berdampak negatif pada kemampuan belajar anak.

Mengapa Working Memory Penting untuk Anak SD?

  • Belajar lebih efektif: Working memory yang baik membantu anak menangkap informasi dan pelajaran di sekolah dengan lebih mudah.
  • Memecahkan masalah: Anak dengan working memory yang kuat dapat berpikir kritis dan menemukan solusi atas masalah yang dihadapi.
  • Pengambilan keputusan: Working memory membantu anak dalam membuat pilihan yang tepat dalam situasi yang berbeda.

Kekurangan Gizi dan Dampaknya pada Working Memory

Sebuah penelitian oleh Fokus Kesehatan Indonesia (FKI) terhadap 500 anak SD di Jakarta menunjukkan bahwa anak-anak yang kekurangan gizi berisiko mengalami gangguan working memory. Salah satu penyebab utama working memory yang lemah adalah kekurangan zat besi dan energi. Anak yang kekurangan gizi, termasuk anemia, berisiko mengalami gangguan working memory dan kesulitan belajar.

Cara Meningkatkan Working Memory Anak melalui Gizi Seimbang

Untuk membangun daya ingat anak SD yang kuat dan mendukung perkembangan working memory yang optimal, berikut beberapa tips penting yang perlu Anda perhatikan:

1. Nutrisi Seimbang Sesuai Pedoman “Isi Piringku”

Berikan anak makanan bergizi seimbang sesuai dengan pedoman “Isi Piringku” dari Kementerian Kesehatan. Pedoman ini memberikan panduan tentang proporsi makanan yang ideal untuk setiap kelompok makanan, yaitu:

  • Setengah piring: Sayur dan buah-buahan
  • Seperempat piring: Karbohidrat
  • Seperempat piring: Protein

2. Cukupi Asupan Zat Besi

Zat besi sangat penting untuk pembentukan sel darah merah yang membawa oksigen ke otak. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang dapat mengganggu working memory. Konsumsi makanan kaya zat besi seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sayur-sayuran hijau seperti bayam dan kangkung.

3. Perhatikan Kebutuhan Energi

Anak SD membutuhkan energi yang cukup untuk menunjang kegiatan belajar dan bermain. Pastikan anak mendapatkan cukup energi melalui makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi merah, kentang, dan ubi.

Pentingnya Perhatian terhadap Gizi Anak sejak Dini

Gangguan working memory dapat mempengaruhi prestasi belajar anak dan masa depannya. Untuk itu, penting untuk memperhatikan asupan gizi anak sejak dini. Dengan nutrisi yang tepat, anak dapat tumbuh sehat dan cerdas, sehingga memiliki masa depan yang lebih baik. Selain memperhatikan asupan gizi, jangan lupa untuk memberikan stimulasi yang tepat untuk mengembangkan kemampuan working memory anak, seperti bermain puzzle, membaca buku, dan berlatih menyelesaikan soal matematika.

Artikel terkait

Meningkatkan Daya Ingat di Pagi Hari: Tips Sederhana untuk Otak Tajam
Atasi Asam Urat: 5 Tips Sederhana Mencegah Nyeri Sendi
Sakit Musim Hujan? Mitos & Fakta di Indonesia
Pound Fit: Tren Olahraga untuk Tubuh dan Jiwa yang Sehat
Manfaat Luar Biasa Kembang Kol untuk Kesehatan: Kaya Nutrisi & Rendah Kalori
Kesehatan Ginjal: 10 Kebiasaan Buruk & Cara Pencegahannya
Telur Goreng & Diet: Bolehkah? Tips Makan Sehat Saat Menurunkan Berat Badan
Kenaikan Kasus Kanker Usia Muda: Penyebab & Cara Pencegahan
Tips Aman Headset Pendengaran: Lindungi Telinga Anda!
Kecelakaan Lalu Lintas: Jangan Sembarangan Pindahkan Korban!
5 Cara Alami Turunkan Gula Darah Diabetes
Skizofrenia: Deteksi Dini & Pengobatan