:strip_exif():quality(75)/medias/765/e37268244f90a360875b8c1ff0059cdc.jpeg)
Stres adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Namun, tahukah Anda bahwa stres yang berkepanjangan dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan jantung? Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Rio Probo Kaneko, menjelaskan bahwa paparan stres jangka panjang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Bagaimana Stres Mempengaruhi Jantung?
Ketika kita stres, tubuh melepaskan hormon seperti epinefrin, kortisol, dan dopamin dalam jumlah berlebihan. Hormon-hormon ini memberi sinyal buruk bagi jantung, menyebabkannya bekerja lebih berat dan detak jantung meningkat. Kondisi ini dapat berdampak buruk pada kesehatan jantung dalam jangka panjang.
Risiko Stres Jantung
Penelitian menunjukkan bahwa stres berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jantung, termasuk:
- Meningkatkan kadar lemak dalam tubuh: Stres dapat memicu peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), meningkatkan risiko penumpukan plak pada pembuluh darah.
- Menyebabkan peradangan pada pembuluh darah: Stres kronis dapat memicu peradangan pada pembuluh darah, meningkatkan risiko penyempitan dan pengerasan arteri.
- Meningkatkan tekanan darah: Stres dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner.
Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke, dan masalah jantung lainnya.
Kapan Stres Menjadi Ancaman?
Jangan khawatir jika stres Anda hanya berlangsung sesaat. Risiko sakit jantung akibat cemas dan stres hanya muncul setelah mengalami kondisi tersebut selama 6 hingga 12 bulan. Namun, penting untuk menyadari bahwa stres kronis dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan jantung.
Mengatasi Stres Jantung: Tips Praktis
Sebagai Wakil Ketua PERKI Purwokerto, Rio menekankan pentingnya mengelola stres untuk menjaga kesehatan jantung. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda ambil untuk mengatasi stres:
- Menjaga pola tidur yang baik: Tidur yang cukup membantu tubuh memulihkan diri dan mengurangi hormon stres.
- Bercerita kepada orang terpercaya: Membagikan perasaan Anda dengan orang terdekat dapat membantu mengurangi beban stres.
- Melakukan aktivitas fisik secara teratur: Olahraga membantu melepaskan hormon endorfin yang membuat perasaan bahagia dan mengurangi stres.
- Mengadopsi teknik relaksasi: Meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dalam dapat membantu meredakan ketegangan dan stres.
- Mengunjungi psikiater: Jika stres Anda tidak kunjung mereda, konsultasikan dengan psikiater untuk mendapatkan bantuan profesional.
Kesimpulan
Stres yang berkepanjangan dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan jantung. Dengan memahami dampak stres pada jantung dan menerapkan langkah-langkah pengelolaan stres, Anda dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan menjaga kesehatan jantung Anda. Ingat, kesehatan jantung adalah investasi terbaik untuk masa depan Anda!