:strip_exif():quality(75)/medias/1721/6a0121283e63a8f3d6ea59b6d992d3e1.jpeg)
Serangan jantung adalah kondisi medis serius yang bisa dialami siapa saja, termasuk wanita. Sayangnya, banyak wanita yang tidak menyadari tanda-tanda serangan jantung, yang bisa berakibat fatal. Di Inggris saja, lebih dari 3,6 juta wanita menderita penyakit jantung, dan lebih dari 77 wanita meninggal karena serangan jantung setiap tahunnya.
Penting bagi wanita untuk memahami gejala serangan jantung dan mendapatkan pertolongan medis segera jika mengalami salah satu dari gejala ini. Penanganan yang cepat dapat meningkatkan peluang untuk pulih sepenuhnya.
7 Gejala Serangan Jantung yang Sering Diabaikan Wanita
- Tekanan di Dada: Rasa tekanan, sesak, atau berat di dada bisa menjadi tanda awal serangan jantung. Ini mungkin terasa seperti dada sedang diremas atau ditekan.
- Nyeri di Bagian Tubuh Lain: Rasa sakit akibat serangan jantung tidak selalu terasa di dada saja. Gejalanya bisa muncul di bagian tubuh lain, seperti punggung, bahu, lengan, leher, atau rahang. Ini terjadi karena saraf di jantung terpicu akibat penyumbatan pembuluh darah, mengirimkan sinyal ke otak bahwa ada yang tidak beres.
- Lelah: Merasa lelah setelah beraktivitas fisik atau kurang tidur adalah hal yang wajar. Namun, jika Anda mengalami kelelahan yang tidak biasa, bahkan satu bulan sebelum serangan jantung terjadi, waspadalah. Ini bisa menjadi tanda awal masalah jantung.
- Pusing: Pusing bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti berdiri terlalu lama, cuaca panas, atau lapar. Namun, jika pusing disertai nyeri dada dan sesak napas, itu bisa menjadi tanda berkurangnya aliran darah dan penurunan tekanan darah, yang menandakan serangan jantung.
- Mual: Masalah pencernaan seperti mual, muntah, atau sendawa bisa terjadi ketika jantung atau bagian tubuh lain kekurangan pasokan darah. Jika gejala ini disertai gejala serangan jantung lainnya, segera hubungi dokter.
- Palpitasi: Detak jantung yang tidak teratur atau berdebar-debar bisa menjadi tanda bahwa jantung tidak mendapatkan cukup pasokan darah yang mengandung nutrisi. Ini bisa menyebabkan sensasi palpitasi atau detak jantung yang cepat dan tidak beraturan.
- Berkeringat: Berkeringat lebih banyak dari biasanya, meskipun tidak berolahraga atau beraktivitas berat, bisa menjadi gejala masalah jantung. Hal ini terjadi karena memompa darah melalui pembuluh darah yang tersumbat membutuhkan usaha lebih besar, sehingga tubuh memproduksi lebih banyak keringat untuk menjaga suhu tubuh tetap normal.
Kapan Harus Menghubungi Dokter
Jika Anda mengalami salah satu gejala di atas, segera hubungi dokter atau layanan darurat. Semakin cepat Anda mendapatkan penanganan, semakin besar peluang Anda untuk pulih sepenuhnya. Jangan abaikan gejala ini, karena serangan jantung bisa berakibat fatal.
Pencegahan Serangan Jantung pada Wanita
Berikut beberapa tips untuk mencegah serangan jantung pada wanita:
- Jaga Pola Makan Sehat: Batasi asupan lemak jenuh dan kolesterol, dan perbanyak konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian.
- Olahraga Secara Teratur: Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
- Kelola Stres: Stres dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Cari cara untuk mengelola stres, seperti yoga, meditasi, atau menghabiskan waktu di alam.
- Kontrol Tekanan Darah dan Gula Darah: Konsultasikan dengan dokter untuk mengontrol tekanan darah dan gula darah Anda.
- Berhenti Merokok: Merokok adalah salah satu faktor risiko utama serangan jantung. Jika Anda merokok, berhentilah segera.
Dengan mengetahui gejala-gejala serangan jantung dan menerapkan gaya hidup sehat, Anda dapat membantu mencegah dan mengurangi risiko serangan jantung. Ingat, kesehatan Anda adalah prioritas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki kekhawatiran.