:strip_exif():quality(75)/medias/3577/8d85d2eae2dfe2dfe473b23537562c8d.jpeg)
Stroke, penyakit yang biasanya dikaitkan dengan usia lanjut, kini semakin sering menyerang kaum muda. Menurut Dokter Spesialis Neurologi, Dodik Tugasworo, gaya hidup tak sehat menjadi salah satu penyebab utama.
Stroke Usia Muda: Waspadai Faktor Risikonya
Stroke di usia muda bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk:
- Kurang Aktivitas Fisik: Kurangnya olahraga dan aktivitas fisik membuat tubuh kurang sehat dan berisiko terkena stroke.
- Pola Makan Tinggi Lemak dan Gula: Mengonsumsi makanan berlemak dan manis secara berlebihan meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko stroke.
- Kebiasaan Merokok: Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembekuan darah, mengakibatkan stroke.
- Minuman Beralkohol: Konsumsi alkohol secara berlebihan berdampak negatif pada kesehatan jantung dan pembuluh darah, meningkatkan risiko stroke.
- Stres Tinggi: Stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah dan memperburuk kondisi kesehatan jantung dan pembuluh darah, meningkatkan risiko stroke.
- Riwayat Penyakit Genetik: Jika memiliki riwayat keluarga dengan stroke, Anda berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini.
- Penyakit Penyerta: Penyakit seperti hipertensi, diabetes, dislipidemia, dan obesitas dapat meningkatkan risiko stroke.
Pencegahan Stroke Usia Muda: Terapkan "3O + 1D"
Untuk mencegah stroke di usia muda, Dokter Dodik menganjurkan penerapan "3O + 1D":
- Olahraga 30 Menit Setiap Hari: Gerakan aktif membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, mengurangi risiko stroke.
- Olah Seni/Hobi: Melakukan kegiatan yang menyenangkan membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental, berpengaruh positif bagi kesehatan secara keseluruhan.
- Olah Jiwa: Mendekatkan diri pada Tuhan menumbuhkan ketenangan dan keseimbangan mental, membantu menangkal stres yang dapat memicu stroke.
- Diet Sehat: Batasi konsumsi makanan berlemak dan manis, utamakan makanan bernutrisi seperti buah, sayur, dan protein.
Pencegahan Stroke: Skrining Kesehatan dan Pengendalian Faktor Risiko
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Yudhi Pramono, menegaskan bahwa 90% kasus stroke dapat dicegah melalui pengendalian faktor risiko.
Kemenkes mendorong kegiatan skrining kesehatan rutin, seperti saat hari ulang tahun, untuk mendeteksi dini faktor risiko stroke. Skrining ini meliputi pemeriksaan kolesterol dan profil lipid.
Ingat, pencegahan jauh lebih baik daripada pengobatan! Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan melakukan skrining kesehatan secara berkala, kita dapat mengurangi risiko stroke dan menjaga kesehatan kita.