Demam Naik Turun: 7 Penyebab & Cara Mengatasinya

Jumat, 31 Januari 2025 16:30

Mengalami demam naik turun? Artikel ini menjelaskan 7 penyebab demam intermiten, mulai dari flu hingga sepsis, beserta gejala dan cara mengatasinya. Konsultasi dokter sangat penting untuk penanganan tepat dan cepat. Pelajari lebih lanjut!

illustration demam naik turun © copyright Polina Tankilevitch - Pexels

Demam naik turun, juga dikenal sebagai demam intermiten, merupakan kondisi di mana suhu tubuh meningkat beberapa jam, kemudian kembali normal sebelum naik lagi. Kondisi ini bisa menjadi indikator berbagai masalah kesehatan, sehingga penting untuk memahami penyebabnya dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan.

7 Penyebab Demam Naik Turun yang Perlu Anda Ketahui

Berikut adalah tujuh penyebab umum demam naik turun yang perlu Anda waspadai:

1. Flu (Influenza)

Infeksi virus influenza tipe A, B, dan C dapat menyebabkan demam naik turun, disertai gejala seperti pilek, sakit kepala, batuk kering, sakit tenggorokan, nyeri otot dan sendi, serta kelelahan. Pada bayi dan balita, flu dapat menjadi sangat serius dan memerlukan perhatian medis segera.

2. Malaria

Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Parasit ini menyerang hati, berkembang biak, lalu menyerang sel darah merah. Gejala malaria meliputi demam naik turun yang khas, menggigil, sakit kepala, mual dan muntah, sakit perut, diare, dan kelelahan. Penularan juga dapat terjadi melalui transfusi darah, jarum suntik bekas pakai, transplantasi organ, atau dari ibu hamil ke janin.

3. Pneumonia

Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Cairan memenuhi kantung udara di paru-paru, menghambat fungsinya. Faktor risiko meliputi penyakit jantung kronis, diabetes, dan merokok. Gejalanya termasuk demam naik turun, menggigil, batuk (berdahak atau tidak), nyeri dada, dan sesak napas. Penanganan pneumonia memerlukan perhatian medis segera.

4. Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang menyebar melalui batuk atau bersin. Orang dengan HIV/AIDS atau sistem imun lemah lebih rentan terhadap TBC. Gejalanya meliputi batuk terus-menerus (berdahak atau tidak), demam berkepanjangan (termasuk demam naik turun), sesak napas, nyeri dada, dan keringat malam. Pengobatan TBC membutuhkan waktu yang cukup lama dan pengawasan medis yang ketat.

5. Lupus

Lupus adalah penyakit autoimun di mana sistem imun menyerang sel dan jaringan tubuh sendiri. Penyakit ini dapat menyerang berbagai organ, termasuk persendian, kulit, ginjal, otak, jantung, dan paru-paru. Faktor genetik dan lingkungan diduga berperan dalam perkembangan lupus. Gejalanya bervariasi, tetapi sering termasuk kelelahan, demam (termasuk demam naik turun), nyeri dan bengkak pada sendi, ruam kulit, nyeri dada, sakit kepala, dan lesi kulit.

6. Rheumatoid Arthritis (RA)

Rheumatoid arthritis adalah peradangan kronis pada sendi dan jaringan di sekitarnya, terutama pada jari tangan dan kaki. Awalnya, nyeri mungkin ringan, tetapi kemudian semakin parah hingga sendi bengkak dan kaku. Lebih sering terjadi pada wanita di atas 40 tahun. Gejalanya termasuk nyeri sendi, kelelahan, demam naik turun, dan penurunan nafsu makan.

7. Sepsis

Sepsis adalah respons tubuh yang salah terhadap infeksi, menyebabkan peradangan hebat dan sangat berbahaya, meskipun jarang terjadi. Penyebabnya bisa beragam, termasuk pneumonia, infeksi saluran kemih, infeksi kulit, atau infeksi saluran pencernaan. Gejalanya meliputi kebingungan, demam naik turun, menggigil, detak jantung cepat, nyeri hebat, sesak napas, dan keringat berlebihan. Sepsis memerlukan penanganan medis segera dan intensif.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami demam naik turun yang disertai gejala lain seperti menggigil, batuk, sesak napas, nyeri dada, atau gejala lainnya yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan ke dokter. Penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang serius. Jangan menunda untuk mencari pertolongan medis, terutama jika demam disertai dengan gejala yang berat atau berlangsung lama.

Cara Mengatasi Demam Naik Turun

Pengobatan demam naik turun bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa cara untuk mengatasi gejala sementara, sambil menunggu konsultasi dengan dokter, meliputi:

  • Istirahat yang cukup
  • Minum banyak cairan
  • Kompres hangat atau dingin pada dahi
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri seperti parasetamol sesuai petunjuk penggunaan

Penting untuk diingat bahwa informasi ini hanya untuk tujuan edukasi dan tidak dapat menggantikan konsultasi dengan tenaga medis profesional.

Artikel terkait

Mata Panda: Penyebab, Faktor Risiko, & Cara Menghilangkannya
Konsumsi Durian Aman: Berapa Banyak yang Boleh?
Manfaat Air Kelapa: Siapa Saja yang Dianjurkan Minum? - Kesehatan & Kebugaran
6 Daun Herbal untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi Secara Alami
Bahaya Mie Instan dan Nasi: Dampak Buruk untuk Kesehatanmu
Panduan Memilih Smartband Terbaik: Gelang Pintar untuk Kesehatan & Kebugaran
Air Kelapa: Manfaat Kesehatan & Rahasia Sehat Alami
Mencegah Pilek Musim Hujan: 5 Cara Alami Ampuh
Perut Buncit? Cek Kebiasaan Malam Hari Ini!
Protein Ayam vs Telur: Mana Lebih Baik?
Tidur Cukup: Kunci Kesehatan Fisik & Mental
Beras Hitam (Riceberry): Superfood Kaya Manfaat untuk Kesehatan