Waspada Demensia: Ancaman Meningkat dan Cara Mencegahnya

Kamis, 13 Maret 2025 15:08

Demensia adalah gangguan kognitif serius yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Pelajari faktor risiko, cara mencegahnya, dan pentingnya deteksi dini untuk menjaga kualitas hidup.

illustration demensia © copyright Kindel Media - Pexels

Demensia adalah gangguan kognitif serius yang memengaruhi ingatan, cara berpikir, dan kemampuan membuat keputusan. Kondisi ini semakin mengkhawatirkan karena diperkirakan akan memengaruhi 14 juta orang di seluruh dunia pada tahun 2060.

Meningkatnya Kasus Demensia di Seluruh Dunia

Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Maret 2023 menunjukkan bahwa lebih dari 55 juta orang di seluruh dunia menderita demensia. Lebih dari 60 persen penderita demensia tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Setiap tahun, hampir 10 juta kasus baru ditemukan.

Di Indonesia, saat ini lebih dari 1,2 juta orang mengalami demensia Alzheimer. Angka ini diprediksi akan meningkat menjadi 2 juta pada tahun 2030.

Memahami Demensia

Demensia adalah istilah umum untuk penurunan kemampuan mental yang serius yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Ini bukan penyakit tunggal, tetapi kondisi yang dapat terjadi akibat berbagai penyakit, seperti Alzheimer, Parkinson, stroke, dan trauma kepala.

Alzheimer: Jenis Demensia yang Umum

Alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang paling umum. Penyakit ini ditandai dengan penurunan daya ingat, kesulitan berbicara dan berkomunikasi, serta perubahan perilaku. Sayangnya, Alzheimer adalah penyakit terminal, yang berarti tidak dapat disembuhkan dan saat ini belum ada obatnya.

Faktor Risiko Demensia

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena demensia, termasuk:

  1. Usia: Risiko terkena demensia meningkat seiring bertambahnya usia.
  2. Riwayat Keluarga: Memiliki anggota keluarga yang menderita demensia juga meningkatkan risiko.
  3. Pola Makan Tidak Sehat: Mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan rendah nutrisi dapat meningkatkan risiko.
  4. Kurang Olahraga: Kurang aktif secara fisik dapat meningkatkan risiko demensia.
  5. Merokok: Merokok adalah faktor risiko signifikan untuk demensia.
  6. Minuman Beralkohol: Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko.
  7. Kesibukan dan Kurang Stimulasi Otak: Kurangnya waktu untuk menstimulasi otak dapat menjadi faktor pemicu.
  8. Faktor Medis: Tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko.
  9. Gaya Hidup Tidak Sehat: Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, dan kurang olahraga meningkatkan risiko demensia.

Langkah Pencegahan Demensia

Meskipun belum ada obat untuk menyembuhkan demensia, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini, seperti:

  1. Mempertahankan Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan kaya nutrisi, rendah lemak jenuh, dan gula.
  2. Rutin Berolahraga: Lakukan aktivitas fisik secara teratur untuk menjaga kesehatan jantung dan otak.
  3. Hindari Merokok: Berhenti merokok dapat mengurangi risiko terkena demensia.
  4. Batasi Konsumsi Alkohol: Hindari konsumsi alkohol berlebihan.
  5. Menstimulasi Otak: Lakukan kegiatan yang merangsang otak seperti membaca, belajar hal baru, bermain game, dan berinteraksi sosial.
  6. Menangani Kondisi Medis: Konsultasikan dengan dokter untuk mengontrol tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi.

Pentingnya Deteksi Dini dan Penanganan Tepat

Demensia adalah kondisi serius yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang faktor risiko dan langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terkena penyakit ini. Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas hidup penderitanya. Jika Anda atau orang yang Anda kenal menunjukkan gejala demensia, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah pencegahan, kita dapat membantu mengurangi dampak demensia dan menjaga kualitas hidup bagi diri sendiri dan orang-orang terkasih.

Artikel terkait

Manfaat Pepaya: Siapa yang Harus Berhati-hati? (Efek Samping & Bahaya)
Menghangatkan Tubuh Saat Hujan di Jakarta
Merawat Orangtua Lansia Kursi Roda: Panduan Lengkap
Bahaya Protein Hewani Berlebihan: Waspadai Dampaknya pada Kesehatan!
Dehidrasi: 5 Kebiasaan Buruk & Cara Mengatasinya
Jus Jeruk: Manfaat, Efek Samping, & Cara Konsumsi yang Aman
Olahraga untuk Diet: Turun Berat Badan Maksimal!
Buah untuk Diabetes: Panduan Konsumsi Sehat
Amankah AC Mobil Parkir? Tips & Risiko!
Manfaat Labu untuk Kesehatan: Panduan Lengkap & Pertimbangan Konsumsi
5 Manfaat Luar Biasa Olahraga Pagi untuk Kesehatan & Kebugaran
Bahaya Tersembunyi Makanan Ultra Proses: Waspadai Risiko Kesehatan!