:strip_exif():quality(75)/medias/2240/e646ad569bf8f546593256d35daddff5.jpeg)
Seringkali kita menganggap pengapuran sendi, atau osteoartritis, sebagai penyakit yang hanya menyerang orang tua. Namun, faktanya anak-anak pun bisa mengalaminya! Meskipun jarang, penting untuk mengetahui penyebab dan gejala pengapuran sendi pada anak agar pencegahan dapat dilakukan sejak dini.
Apa Itu Pengapuran Sendi?
Pengapuran sendi terjadi ketika tulang rawan di ujung tulang dalam sendi rusak. Tulang rawan berfungsi sebagai bantalan yang mengurangi gesekan saat sendi bergerak. Ketika rusak, tulang akan bergesekan langsung, menimbulkan rasa sakit, peradangan, dan kekakuan.
Penyebab Pengapuran Sendi pada Anak
Meskipun pengapuran sendi biasanya dikaitkan dengan usia tua, anak-anak bisa terkena penyakit ini karena beberapa faktor:
1. Kelebihan Berat Badan:
Anak-anak dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengalami pengapuran sendi karena beban ekstra pada sendi, terutama sendi lutut.2. Cedera Sendi:
Cedera akibat aktivitas fisik seperti olahraga dapat merusak struktur sendi dan memicu pengapuran sendi.3. Aktivitas Fisik Berlebihan:
Berolahraga secara berlebihan tanpa istirahat yang cukup dapat menyebabkan kerusakan pada tulang rawan sendi anak.4. Faktor Genetik:
Riwayat osteoartritis dalam keluarga meningkatkan risiko anak untuk mengalami pengapuran sendi di usia muda.Gejala Pengapuran Sendi pada Anak
Berikut adalah beberapa tanda dan gejala yang bisa menjadi indikasi pengapuran sendi pada anak:
1. Nyeri dan Kekakuan:
Anak mungkin merasakan nyeri dan kekakuan di lutut, terutama saat berdiri atau duduk setelah lama tidak bergerak.2. Pembengkakan dan Peradangan:
Sendi yang terkena pengapuran sendi bisa terlihat bengkak dan terasa lembut saat disentuh.3. Bunyi 'Krek-Krek':
Suara gesekan tulang bisa terdengar saat sendi digerakkan.4. Kesulitan Bergerak:
Anak mungkin mengalami kesulitan berjalan, naik turun tangga, atau berdiri setelah duduk lama.5. Lutut Tidak Stabil:
Pada beberapa kasus, lutut bisa terasa tidak stabil dan mudah goyah.Mencegah Pengapuran Sendi pada Anak
Berikut beberapa tips untuk mencegah pengapuran sendi pada anak:
1. Menjaga Berat Badan Ideal:
Pastikan anak memiliki berat badan yang sehat sesuai usianya. Konsumsi makanan bergizi seimbang dan rutin berolahraga.2. Olahraga yang Tepat:
Dorong anak untuk melakukan olahraga yang sesuai dengan usianya dan tidak membebani sendi secara berlebihan. Pastikan anak menggunakan peralatan olahraga yang tepat dan aman.3. Istirahat yang Cukup:
Pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup untuk membantu memulihkan otot dan sendi. Hindari aktivitas fisik berlebihan yang dapat menyebabkan kerusakan sendi.4. Konsultasikan dengan Dokter:
Jika anak mengalami nyeri atau masalah pada sendi, segeralah konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan anak Anda ke dokter jika mengalami gejala berikut:
Nyeri pada sendi yang tidak kunjung hilang atau semakin parah
Pembengkakan pada sendi yang terasa hangat dan merah
Kekakuan pada sendi yang sulit digerakkan
Keterbatasan gerak pada sendi
Munculnya suara 'krek-krek' saat menggerakkan sendi
Demam
Penanganan Pengapuran Sendi pada Anak
Penanganan pengapuran sendi pada anak umumnya berfokus pada meredakan nyeri, mengurangi peradangan, dan mempertahankan fungsi sendi. Beberapa metode pengobatan yang mungkin dilakukan adalah:
Obat Pereda Nyeri: Obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan.
Fisioterapi: Fisioterapi dapat membantu meningkatkan kekuatan otot, fleksibilitas sendi, dan mobilitas.
Terapi Okupasi: Terapi okupasi dapat membantu anak belajar melakukan aktivitas sehari-hari dengan cara yang lebih aman dan nyaman.
Operasi: Pada kasus yang parah, operasi mungkin diperlukan untuk memperbaiki kerusakan sendi atau mengganti sendi yang rusak.
Kesimpulan
Meskipun pengapuran sendi lebih sering terjadi pada orang tua, anak-anak juga bisa mengalaminya. Penting untuk menyadari faktor-faktor risiko dan gejala awal pengapuran sendi agar pencegahan dan penanganan dapat dilakukan secara tepat waktu. Jika anak Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Ingat, kesehatan tulang anak adalah investasi untuk masa depannya.