:strip_exif():quality(75)/medias/434/ac7a09ecde848fa2cb54a95f3afa4cb6.jpeg)
- Mengapa Ingin Menjadi Awak Kabin?
- Tantangan Menjadi Awak Kabin
- Kisah Inspiratif Awak Kabin
- Chreisna Bayu: Meraih Mimpi dari Keluarga Sederhana
- Cecilia Natasha Wulan Febryan: Tekad Kuat Menuju Mimpi
- Tips untuk Menjadi Awak Kabin
- Sekolah Penerbangan: Jalur Menuju Impian
- Rekrutmen Awak Kabin: Peluang untuk Membangun Karier
- Kesimpulan
Menjadi awak kabin adalah impian banyak orang, terlihat dari tingginya antusiasme pendaftar dari berbagai daerah. Namun, perjalanan untuk mencapai cita-cita ini tidaklah mudah. Artikel ini akan mengungkap perjuangan dan harapan para pramugari dan pramugara di dunia penerbangan, serta memberikan tips untuk kamu yang ingin berkarir sebagai awak kabin.
Mengapa Ingin Menjadi Awak Kabin?
Banyak orang tertarik menjadi awak kabin karena berbagai alasan, seperti:
Penghasilan di atas rata-rata: Profesi ini menawarkan penghasilan yang menarik, bahkan melebihi rata-rata gaji di berbagai sektor.
Pengalaman bekerja sambil berlibur: Awak kabin memiliki kesempatan menjelajahi berbagai destinasi di seluruh dunia, yang menjadi daya tarik tersendiri.
Membantu orang lain: Pramugari dan pramugara berperan penting dalam memberikan layanan dan bantuan kepada penumpang selama penerbangan.
Tantangan Menjadi Awak Kabin
Di balik keindahan dan peluang yang ditawarkan, menjadi awak kabin juga memiliki tantangan yang harus dihadapi:
Persaingan ketat: Proses rekrutmen awak kabin sangat ketat, dan banyak calon yang bersaing untuk mendapatkan posisi ini.
Keahlian yang dibutuhkan: Awak kabin dituntut memiliki berbagai keahlian, termasuk kemampuan berbahasa asing, sikap yang baik, hingga keterampilan evakuasi dan pemadaman kebakaran.
Tekanan dari lingkungan: Awak kabin bekerja dalam lingkungan yang dinamis dan terkadang penuh tekanan, seperti menghadapi penumpang yang marah atau situasi darurat.
Kisah Inspiratif Awak Kabin
Berikut adalah kisah inspiratif dua calon awak kabin yang sedang menjalani pelatihan:
Chreisna Bayu: Meraih Mimpi dari Keluarga Sederhana
Chreisna Bayu, seorang calon pramugara di Lion Group, berasal dari keluarga sederhana di Kalimantan Utara. Ayahnya seorang buruh bangunan dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Sebelum memutuskan untuk menjadi pramugara, Chreisna bekerja di bidang kreatif sebagai MC dan pelatih marching band.
Meskipun banyak kerabatnya yang meragukan impiannya, Chreisna tetap bertekad. Ia menghadapi masalah finansial sebagai hambatan utama, tetapi semangatnya tidak padam. Chreisna berhasil lolos dalam percobaan pertama dan dibebaskan dari biaya pendidikan untuk menjadi kru kabin. Ia ingin menjadi inspirasi bagi keluarga dan orang-orang di daerahnya.
Cecilia Natasha Wulan Febryan: Tekad Kuat Menuju Mimpi
Cecilia Natasha Wulan Febryan, atau Cecil, adalah teman satu angkatan Chreisna. Ia terinspirasi menjadi pramugari setelah melihat pramugari yang menawan saat bekerja di bandara. Perjalanannya tidak mudah; ia harus mencoba tiga kali sebelum berhasil. Cecil menghadapi kesulitan finansial dan tekanan mental, namun tekadnya yang kuat membantunya untuk meraih mimpinya.
Tips untuk Menjadi Awak Kabin
Bagi kamu yang tertarik menjadi awak kabin, berikut adalah beberapa tips:
Kuasai bahasa Inggris: Kemampuan berbahasa Inggris sangat penting untuk berkomunikasi dengan penumpang dan kru dari berbagai negara.
Tingkatkan kemampuan komunikasi: Penting untuk memiliki kemampuan komunikasi yang baik, baik dalam bahasa verbal maupun non-verbal.
Latih keterampilan evakuasi: Ikuti pelatihan evakuasi dan pemadaman kebakaran untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam situasi darurat.
Jaga penampilan dan sikap: Penampilan dan sikap yang profesional sangat penting dalam profesi ini.
Siapkan mental dan fisik: Siapkan diri untuk menghadapi tekanan dan dinamika kerja di dunia penerbangan.
Sekolah Penerbangan: Jalur Menuju Impian
Untuk menjadi awak kabin, kamu dapat mengikuti sekolah penerbangan. Sekolah penerbangan menawarkan program pelatihan yang komprehensif, meliputi teori dan praktik, serta membantu kamu mempersiapkan diri untuk menghadapi proses rekrutmen.
Rekrutmen Awak Kabin: Peluang untuk Membangun Karier
Proses rekrutmen awak kabin biasanya terdiri dari beberapa tahap, seperti:
Psikotes: Untuk menilai ketahanan mental dan kepribadian.
Tes bahasa Inggris: Untuk mengukur kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
Tes kesehatan: Untuk memastikan kondisi fisik yang prima.
Wawancara: Untuk menilai kepribadian, motivasi, dan kemampuan berkomunikasi.
Kesimpulan
Menjadi awak kabin adalah profesi yang menantang namun juga memberikan kepuasan tersendiri. Dengan tekad dan usaha yang gigih, kamu dapat meraih impian untuk terbang dan menjelajahi dunia. Semoga informasi ini bermanfaat dan menginspirasi kamu untuk memulai perjalanan menuju karir di dunia penerbangan.