:strip_exif():quality(75)/medias/240/765ede184f9162da9141f3c862d5de6c.jpeg)
Memuji anak adalah bentuk kasih sayang dan pengakuan yang penting untuk perkembangan mereka. Pujian yang tepat dapat membangun kepercayaan diri dan mendorong anak untuk terus berkembang. Namun, penting juga untuk mengajarkan nilai-nilai penting seperti rendah hati agar anak tumbuh menjadi pribadi yang seimbang.
Bagaimana cara memuji anak agar mereka tetap percaya diri dan rendah hati? Berikut beberapa tips penting yang dapat Anda terapkan:
1. Fokus pada Perilaku Spesifik, Bukan Penampilan
Hindari memberikan pujian umum seperti "kamu cantik" atau "kamu pintar". Sebaliknya, fokuslah pada perilaku spesifik yang anak tunjukkan. Contohnya:
"Terima kasih sudah membantu Ibu merapikan kamar."
"Ibu senang melihat kamu membereskan mainan setelah bermain. Kamar kita jadi bersih dan rapi!"
"Kamu berusaha keras belajar matematika hari ini. Itu sangat bagus!"
Dengan memuji tindakan spesifik, anak akan mengerti bahwa orangtua menghargai usaha dan perilaku positif mereka, yang pada gilirannya mendorong mereka untuk terus berbuat baik.
2. Hindari Perbandingan dengan Orang Lain
Membandingkan anak dengan orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat berdampak negatif pada kepercayaan diri mereka. Misalnya, jangan katakan:
"Kamu anak paling pintar di kelas."
"Lihat, si A lebih rajin belajar dari kamu."
Perbandingan seperti ini dapat membuat anak merasa tertekan dan tidak aman. Sebaiknya, fokuslah pada kemajuan anak sendiri dan bandingkan dengan dirinya di masa lalu. Misalnya:
"Kamu terlihat lebih berani saat presentasi hari ini dibandingkan minggu lalu. Itu hebat!"
"Hari ini kamu makan sayur dengan lahap. Kamu semakin suka sayur, ya!"
3. Hindari Kata "Tapi" Saat Memuji
"Tapi" adalah kata yang seringkali mereduksi makna pujian dan membuat anak merasa tidak dihargai. Misalnya, jangan katakan:
"Kamu hebat sudah berani tampil di depan kelas, tapi harus lebih fokus lagi."
"Lukisanmu bagus, tapi kamu harus lebih rapi mengecatnya."
Pujilah anak dengan tulus dan penuh penghargaan. Jika ingin memberikan saran, sampaikan dengan lembut dan positif. Misalnya:
"Kamu berani tampil di depan kelas, dan Ibu suka kamu bersemangat. Mungkin ke depannya bisa sedikit lebih fokus ya, agar presentasimu semakin menarik!"
"Lukisanmu bagus sekali! Warna-warnanya cerah dan indah. Bagaimana kalau kita belajar cara mengecat lebih rapi lagi, ya?"
4. Berikan Pujian yang Sesuai Usia dan Kemampuan
Pujian yang diberikan harus realistis dan sesuai dengan usia dan kemampuan anak. Jangan mengharapkan anak kecil melakukan hal yang sama seperti anak yang lebih besar. Misalnya, jangan mengharapkan anak berusia 5 tahun untuk menyelesaikan puzzle yang rumit seperti anak berusia 8 tahun. Berikan pujian yang positif dan memotivasi sesuai dengan kemampuan mereka.
5. Tunjukkan Cinta dan Kebahagiaan
Selain kata-kata, ekspresi wajah dan nada suara Anda juga berperan penting dalam menyampaikan pujian. Tunjukkan rasa cinta dan kebahagiaan saat memuji anak, agar mereka merasa dihargai dan dicintai. Pelukan, tepuk tangan, atau senyuman dapat meningkatkan efektivitas pujian.
6. Berikan Waktu dan Kesempatan untuk Berkembang
Perkembangan anak tidak selalu linear. Ada kalanya anak mengalami kesulitan atau membuat kesalahan. Berikan waktu dan kesempatan bagi anak untuk berkembang. Jangan terlalu cepat mengkritik atau menyalahkan mereka. Bersikap sabar dan terus berikan dukungan positif.
Kesimpulan
Memuji anak dengan benar adalah seni. Dengan mengikuti tips ini, orangtua dapat memberikan pujian yang membangun kepercayaan diri, memotivasi, dan membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang seimbang dan rendah hati. Ingatlah, tujuan utama pujian adalah untuk mendorong anak agar terus berkembang dan mencapai potensi terbaik mereka.