:strip_exif():quality(75)/medias/5883/408ffd6b5520585847f23df42d637a97.jpeg)
Membeli motor bekas memang menjadi pilihan yang lebih terjangkau dibandingkan dengan motor baru. Seringkali, kita tergoda oleh motor bekas yang jarang digunakan karena terlihat masih mulus dan dalam kondisi prima. Namun, jangan buru-buru terlena! Motor yang jarang dipakai ternyata memiliki risiko tersembunyi yang perlu diwaspadai.
Motor Bekas Jarang Dipakai: Risiko Tersembunyi yang Perlu Diwaspadai
Banyak orang berpikir bahwa motor bekas yang jarang dipakai pasti dalam kondisi baik karena tidak terlalu banyak digunakan. Padahal, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Motor yang jarang dipakai justru berpotensi memiliki masalah yang tidak terlihat.
Komponen yang Rentan Rusak
Menurut Ivan, pengelola Babay Motor di Jakarta Timur, motor yang jarang dipakai bukan berarti bebas masalah. "Motor yang jarang digunakan mungkin terlihat mulus dari luar, tetapi biasanya ada komponen yang rentan rusak karena lama tidak berfungsi," jelas Ivan.
- Komponen Karet: Seal, ban, dan komponen karet lainnya bisa mengeras dan retak jika dibiarkan terlalu lama tanpa digunakan. Hal ini dapat menyebabkan kebocoran oli atau udara, dan mengurangi performa motor.
- Aki: Aki motor yang jarang dipakai juga berisiko lemah atau bahkan mati. Aki yang tidak pernah diisi ulang kehilangan daya simpan secara permanen. Ketika motor jarang dihidupkan, aki akan terus melemah, dan akhirnya perlu diganti, yang tentunya menambah biaya.
- Sistem Kelistrikan: Kabel-kabel kelistrikan bisa mengalami korosi atau kerusakan isolasi karena kelembapan. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada sistem kelistrikan motor, seperti lampu yang mati, klakson yang tidak berfungsi, atau starter yang sulit hidup.
- Suspensi: Suspensi motor yang jarang dipakai bisa mengalami korosi atau oli yang mengering. Hal ini dapat menyebabkan suspensi menjadi kurang nyaman dan kurang responsif.
Tips Membeli Motor Bekas Jarang Dipakai
Meskipun ada risiko tersembunyi, membeli motor bekas jarang dipakai tetap bisa menjadi pilihan yang tepat jika Anda teliti dan melakukan pengecekan dengan cermat. Berikut beberapa tips yang dapat Anda terapkan:
1. Periksa Sistem Kelistrikan
Pastikan semua lampu, klakson, dan starter berfungsi dengan baik. Periksa juga kabel-kabel kelistrikan untuk memastikan tidak ada korosi atau kerusakan isolasi.
2. Cek Kondisi Rem
Pastikan rem depan dan belakang bekerja dengan baik, tanpa ada bunyi aneh atau terasa longgar. Periksa juga kampas rem untuk memastikan masih tebal dan tidak aus.
3. Perhatikan Suspensi
Pastikan suspensi motor tidak bocor dan masih berfungsi dengan baik. Periksa juga kondisi oli suspensi dan ganti jika perlu.
4. Jangan Hanya Terpaku Pada Kilometer
Meskipun kilometer rendah, pastikan semua komponen bekerja normal dan bebas dari kerusakan akibat jarang digunakan. Lakukan pengecekan menyeluruh untuk memastikan tidak ada masalah tersembunyi.
5. Periksa Kondisi Aki
Pastikan aki masih kuat dan bisa menghidupkan motor dengan baik. Periksa juga kondisi aki untuk memastikan tidak ada kebocoran atau korosi.
6. Minta Bantuan Ahli
Jika Anda tidak yakin untuk melakukan pengecekan sendiri, sebaiknya minta bantuan ahli mekanik. Mekanik yang berpengalaman dapat membantu Anda memeriksa kondisi motor secara menyeluruh dan mendeteksi masalah yang tersembunyi.
7. Negosiasi Harga
Jangan lupa untuk menegosiasikan harga dengan penjual. Jelaskan bahwa motor yang jarang dipakai berpotensi memiliki masalah tersembunyi, sehingga harga yang ditawarkan harus lebih rendah dibandingkan dengan motor bekas yang sering digunakan.
Kesimpulan
Membeli motor bekas jarang dipakai memang menggiurkan karena terlihat mulus. Namun, perlu diingat bahwa ada risiko tersembunyi yang perlu diwaspadai. Dengan melakukan pengecekan yang menyeluruh dan mengikuti tips di atas, Anda dapat meminimalkan risiko membeli motor bekas yang bermasalah dan terhindar dari kerugian di kemudian hari. Ingat, lebih baik berhati-hati daripada menyesal!