:strip_exif():quality(75)/medias/434/ac7a09ecde848fa2cb54a95f3afa4cb6.jpeg)
Terbang dengan pesawat seringkali diidentikkan dengan rasa aman dan nyaman. Namun, di balik kenyamanan tersebut, terdapat sosok penting yang bekerja keras untuk memastikan keselamatan setiap penumpang: awak kabin. Lebih dari sekadar melayani penumpang, mereka dilatih untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan penerbangan.
Lebih dari Sekadar Pelayanan: Menjaga Keselamatan di Udara
Anda mungkin familiar dengan tugas utama awak kabin, yaitu melayani penumpang dengan ramah dan profesional. Tetapi, di balik penampilan rapi dan senyum ramah, terdapat tanggung jawab besar yang mereka emban. Mereka siap menghadapi berbagai situasi darurat, mulai dari penanganan pertama hingga evakuasi penumpang. Pelatihan pramugari dan pelatihan pramugara yang intensif memastikan mereka memiliki pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan untuk menghadapi berbagai skenario darurat.
Simulasi Kebakaran: Uji Kemampuan Awak Kabin
Sebagai bagian dari pelatihan keselamatan penerbangan, awak kabin dibekali kemampuan untuk mengatasi kebakaran di dalam kabin. Mereka dibekali pengetahuan tentang klasifikasi api dan penggunaan alat pemadam api yang tepat. Untuk memastikan kesiapan mereka, simulasi kebakaran menjadi bagian penting dari pelatihan pramugara dan pelatihan pramugari.
Lion Group Training Center (LGTC) di Balaraja, Kabupaten Tangerang, menjadi tempat pelatihan intensif bagi awak kabin. Di sini, mereka dibagi dalam beberapa kelompok dan menjalani simulasi kebakaran di dalam kabin. Tugas mereka beragam, mulai dari menginformasikan pilot, menyediakan alat pemadam api, hingga memadamkan api itu sendiri.
Melatih Ketangguhan dan Kesigapan
Proses pelatihan ini tidak main-main. Awak kabin diberikan instruksi tentang klasifikasi api, yang dibagi menjadi tiga jenis: api dari benda padat, cair, dan elektrikal. Mereka belajar tentang pentingnya memilih alat pemadam yang tepat untuk setiap jenis api.
“Awak kabin harus memahami klasifikasi api dan alat pemadam yang sesuai. Ini penting agar mereka siap menghadapi situasi darurat,” ungkap instruktur LGTC.
Dalam simulasi, mereka juga dilatih untuk memahami peran masing-masing dalam menangani kebakaran. Ada yang berfungsi sebagai koordinator, ada yang menginformasikan pilot, dan ada yang menyediakan alat pemadam. Melalui pelatihan ini, mereka dibekali kemampuan untuk bekerja sama dan bertindak cepat dalam situasi darurat.
Kesiapan Optimal: Jaminan Keamanan Penerbangan
Awak kabin diajarkan teknik memadamkan api menggunakan kain basah dan alat pemadam api ringan (APAR). Pelatihan ini wajib diikuti oleh setiap pramugari dan pramugara, dan harus diulang secara berkala setiap 12 bulan. Hal ini memastikan bahwa mereka selalu siap dan memiliki kemampuan yang terupdate untuk menghadapi situasi darurat.
“Dengan pelatihan menyeluruh ini, Lion Air Group memastikan bahwa setiap pramugari dan pramugara siap memberikan pelayanan terbaik dengan sepenuh hati,” ujar Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic Lion Air Group.
Kesimpulan
Awak kabin tidak hanya berperan sebagai penyedia layanan, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan penerbangan. Pelatihan pramugari dan pelatihan pramugara yang intensif, termasuk simulasi kebakaran, menjamin kesiapan mereka untuk menghadapi berbagai situasi darurat. Melalui pelatihan yang terstruktur dan simulasi realistis, awak kabin siap memberikan rasa aman dan nyaman bagi setiap penumpang selama penerbangan.