Pialang Data: Apa Saja Data Pribadi yang Dikumpulkan?

Jumat, 7 Maret 2025 17:55

Data pribadimu berharga dan dikumpulkan oleh pialang data. Temukan informasi apa saja yang mereka kumpulkan, seperti riwayat pembelian, lokasi, dan kebiasaan online, serta cara melindungi privasi online-mu.

illustration pialang data, data pribadi, privasi online © copyright Antoni Shkraba - Pexels

Di era digital saat ini, data pribadi kita menjadi komoditas berharga yang diperdagangkan oleh pialang data. Setiap klik, setiap pencarian, dan setiap aktivitas online dikumpulkan, dianalisis, dan dijual untuk keuntungan. Namun, seberapa dalam sebenarnya pengumpulan data ini? Dan apa saja data pribadi yang dikumpulkan oleh pialang data?

Industri Pialang Data dan Kecerdasan Buatan

Industri pialang data global berkembang pesat, didorong oleh maraknya teknologi kecerdasan buatan (AI). AI memungkinkan analisis data yang lebih canggih, sehingga pialang data dapat mengekstrak informasi pribadi yang lebih detail dan berharga.

Sayangnya, dunia pialang data ini seringkali tidak transparan. Banyak orang tidak menyadari informasi apa yang dikumpulkan tentang mereka dan bagaimana informasi tersebut digunakan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data pribadi.

Informasi Pribadi yang Dikumpulkan Pialang Data

Para ahli keamanan siber memperkirakan bahwa pialang data mengumpulkan rata-rata 1.000 titik data dari setiap orang yang memiliki akun daring. Berikut adalah beberapa jenis informasi yang biasa dikumpulkan oleh pialang data:

Informasi Dasar

  • Nama lengkap
  • Alamat
  • Nomor telepon
  • Alamat email

Data Keuangan

  • Skor kredit
  • Riwayat pembayaran

Riwayat Pembelian

  • Produk yang dicari di internet
  • Produk yang dibeli
  • Toko online tempat pembelian dilakukan
  • Frekuensi pembelian produk tertentu

Data Kesehatan

  • Obat-obatan yang dikonsumsi
  • Kondisi medis
  • Interaksi dengan aplikasi atau situs web terkait kesehatan

Data Lokasi Real-time

  • Data GPS dari aplikasi pelacak perjalanan
  • Lokasi tempat berbelanja
  • Frekuensi kunjungan ke tempat tertentu

Data Perilaku

  • Preferensi dan ketidaksukaan
  • Jenis iklan yang mungkin diklik

Karakteristik yang Disimpulkan

Pialang data dapat memperoleh wawasan tentang gaya hidup, pendapatan, preferensi, keyakinan agama atau politik, hobi, dan bahkan kemungkinan seseorang untuk beramal berdasarkan penelusuran dan konsumsi media online. Data ini mencakup:

  • Situs web yang dikunjungi
  • Artikel yang dibaca
  • Video yang ditonton

Hubungan dengan Keluarga, Teman, dan Kolega

Dengan menganalisis jaringan teman, pengikut, dan koneksi di media sosial dan aplikasi perpesanan, pialang data dapat memetakan hubungan dan melacak frekuensi interaksi dengan individu tertentu.

Bagaimana Melindungi Privasi Online

Fakta bahwa informasi pribadi kita dikumpulkan dan diperdagangkan seharusnya membuat kita khawatir. Untuk melindungi privasi online, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Baca kebijakan privasi situs web dan aplikasi. Pahami informasi apa yang dikumpulkan, bagaimana informasi tersebut digunakan, dan dengan siapa informasi tersebut dibagikan.
  2. Batasi informasi pribadi yang dibagikan online. Hindari membagikan informasi sensitif seperti nomor rekening bank, nomor jaminan sosial, atau tanggal lahir di situs web atau aplikasi yang tidak tepercaya.
  3. Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun online. Gunakan manajer kata sandi untuk membantu mengingat kata sandi yang kompleks.
  4. Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) untuk akun online. 2FA menambahkan lapisan keamanan tambahan dengan meminta kode verifikasi tambahan saat login.
  5. Gunakan browser web yang berfokus pada privasi. Browser seperti Brave, Firefox, dan Tor menawarkan fitur privasi dan keamanan yang lebih baik.
  6. Gunakan VPN (Virtual Private Network). VPN mengenkripsi lalu lintas internet, sehingga aktivitas online lebih sulit dilacak.
  7. Hapus cookie dan data browsing secara teratur. Cookie adalah file kecil yang menyimpan informasi tentang aktivitas browsing. Menghapus cookie dapat membantu melindungi privasi online.
  8. Berhati-hatilah dengan tautan dan lampiran email yang mencurigakan. Jangan klik tautan atau buka lampiran dari pengirim yang tidak dikenal. Hal ini dapat menyebabkan malware atau serangan phishing.
  9. Pertimbangkan untuk menggunakan layanan email anonim. Layanan email anonim memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima email tanpa mengungkap identitas mereka.
  10. Perhatikan kebijakan privasi aplikasi seluler. Pastikan untuk membaca kebijakan privasi aplikasi sebelum mengunduhnya. Pilih aplikasi yang transparan tentang data yang dikumpulkan dan bagaimana data tersebut digunakan.
  11. Gunakan layanan pencarian yang berfokus pada privasi. Layanan pencarian seperti DuckDuckGo tidak melacak aktivitas pencarian pengguna.
  12. Bergabung dengan organisasi yang memperjuangkan privasi data. Organisasi seperti Electronic Frontier Foundation (EFF) dan American Civil Liberties Union (ACLU) bekerja untuk melindungi privasi data warga.

Melindungi privasi online adalah tanggung jawab bersama. Dengan meningkatkan kesadaran tentang data pribadi yang dikumpulkan oleh pialang data dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri, kita dapat membantu menjaga privasi dan keamanan data online.

Artikel terkait

Penipuan Wangiri: Waspada Nomor Asing Misterius & Cara Mengatasinya
Keamanan Siber: Hindari Kata Sandi Lemah & Lindungi Akun Anda
Bahaya Meminjam Kabel Charger: Risiko Malware dan Cara Aman
Captcha Palsu Hacker: Lindungi Data Anda!
Waspada! Penipuan iPhone 16: Modus, Tips, dan Cara Menghindarinya
Ransomware Bashe Serang BRI: Data Nasabah Aman?
Keamanan Siber: 5 Tips Aman Berselancar Online
Keamanan Data Pribadi di Era Digital: Tips & Trik Jitu
Waspada! 5 Ciri Tautan Penipuan Online yang Harus Anda Ketahui
Serangan Siber Makin Canggih: Kolaborasi Sindikat & Negara Ancaman Baru
Bahaya Kebocoran Data: 6 Juta Wajib Pajak Indonesia Terkena Serangan!
Waspada! 7 Tanda Laptop Anda Terkena Malware - Lindungi Data Anda