:strip_exif():quality(75)/medias/2444/49fed58a433c1402435530ce8ac7d0df.jpeg)
Perubahan zaman tidak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tetapi juga cara kita bermain game. Penelitian terbaru dari MiDiA Research mengungkap perbedaan mencolok dalam preferensi game antara Generasi Z dan gamer yang lebih tua. Survei yang dilakukan terhadap 9.000 gamer dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris Raya, Jerman, dan Korea Selatan, memberikan wawasan menarik tentang tren game terkini.
Gen Z: Dominasi Game PvP
Generasi Z (usia 16-24 tahun) menunjukkan kecenderungan kuat untuk game PvP (Player vs Player) online. Sebanyak 68% dari mereka memilih game online atau couch co-op, dibandingkan dengan hanya 30% yang lebih tertarik dengan game singleplayer. Mengapa? Alasannya sederhana: Gen Z tumbuh dengan game online dan menikmati kompetisi serta interaksi sosial yang ditawarkan game PvP seperti Fortnite, Valorant, Call of Duty, dan Counter-Strike 2.
Gamer Tua: Mencari Cerita di Game Singleplayer
Di sisi lain, gamer berusia 55 tahun ke atas lebih memilih pengalaman bermain game singleplayer. 74% dari mereka lebih senang bermain game tanpa komponen online, hanya 22% yang menyukai game PvP. Bagi gamer yang lebih tua, game singleplayer menawarkan cerita mendalam, karakter menarik, dan alur permainan yang lebih santai, memberikan pengalaman bermain yang lebih personal.
Tren Seiring Usia: Game Singleplayer Berkembang
Tren serupa juga terlihat pada gamer berusia 25-54 tahun. Gamer berusia 25-34 tahun lebih memilih game singleplayer (41%) dibandingkan game multiplayer (40%). Persentase ini meningkat pada rentang usia 35-44 tahun (49% vs 35%) dan 45-54 tahun (65% vs 30%). Meskipun game couch co-op mungkin populer di masa kecil mereka, minat terhadapnya menurun seiring bertambahnya usia.
Kesimpulan: Pergeseran Pasar Game
Secara keseluruhan, 53% dari responden survei lebih memilih game singleplayer, sementara game PvP hanya populer di kalangan Gen Z. MiDiA Research menjelaskan bahwa pasar game PvP sedang mengalami kejenuhan, yang menciptakan peluang bagi game singleplayer untuk bersinar.
Saran untuk Pengembang Game
Agar game singleplayer tetap diminati, MiDiA Research menyarankan pengembang untuk memilih tanggal rilis yang tepat. Mereka bisa merilis game saat tidak ada game online baru yang diluncurkan. Ini akan memberikan kesempatan bagi game singleplayer untuk bersinar, terutama saat para gamer mulai jenuh dengan game PvP dan mencari pengalaman yang berbeda.
Kesempatan Bagi Pengembang
Perbedaan preferensi game antara Generasi Z dan gamer tua menghadirkan peluang bagi pengembang game. Dengan memahami tren dan preferensi masing-masing kelompok, pengembang dapat merancang game yang menarik bagi semua pemain, baik yang mencari pengalaman kompetitif maupun yang mencari cerita dan gameplay yang mendalam.