:strip_exif():quality(75)/medias/1802/c88c5eaf65743b5d719d3f6951071f2b.jpeg)
Pulau Aoshima, yang terletak di Prefektur Ehime, Jepang, dikenal dengan julukan "Pulau Kucing" karena populasi kucing yang sangat banyak. Namun, keindahan Pulau Kucing Aoshima kini terancam oleh kepunahan.
Sejarah dan Keunikan Pulau Kucing Aoshima
Aoshima, yang juga dikenal sebagai "Nekojima" oleh penduduk lokal, telah menjadi destinasi wisata populer selama bertahun-tahun. Para wisatawan datang untuk melihat, memberi makan, dan bermain dengan kucing-kucing yang ramah di sana. Keberadaan kucing di pulau ini berawal dari tahun 1940-an, saat penduduk setempat membawa kucing untuk mengendalikan populasi tikus. Sejak saat itu, kucing-kucing ini berkembang biak dengan bebas dan menjadi bagian integral dari kehidupan di Aoshima.
Ancaman Kepunahan: Penurunan Populasi Kucing
Sayangnya, populasi kucing di Aoshima kini menghadapi ancaman kepunahan. Menurut akun X, @aoshima_cat, jumlah kucing di pulau ini terus menurun. Pada masa kejayaannya, Aoshima dihuni oleh sekitar 130 ekor kucing, namun angka tersebut kini semakin menipis.
Penyebab Penurunan Populasi: Program Sterilisasi dan Menua Penduduk
Penurunan populasi kucing ini disebabkan oleh beberapa faktor. Sejak tahun 2018, pemerintah setempat, atas rekomendasi Aoshima Cat Protection Society, menerapkan program sterilisasi untuk kucing-kucing Aoshima. Program ini bertujuan untuk mengendalikan populasi kucing, mengingat penduduk pulau yang menua kesulitan merawat mereka.
Saat ini, hanya tersisa 5 penduduk di Aoshima, dengan rata-rata usia 75 tahun. Salah satunya adalah seorang wanita berusia 73 tahun yang dikenal sebagai "Mama Kucing", yang telah merawat kucing-kucing di pulau sejak tahun 2013. Namun, seiring bertambahnya usia, penduduk Aoshima semakin kesulitan untuk merawat kucing-kucing tersebut.
Masa Depan Pulau Kucing: Kemungkinan Penghentian Layanan Feri
Selain program sterilisasi, ancaman lain bagi Pulau Kucing Aoshima adalah kemungkinan penghentian layanan feri yang menghubungkan Aoshima dengan daratan. Jika tidak ada lagi pengunjung yang datang, layanan feri bisa saja dihentikan. Hal ini akan membuat Aoshima terisolasi dan semakin memperparah nasib kucing-kucing yang tinggal di sana.
Kekhawatiran atas Masa Depan Pulau Kucing
@aoshima_cat mengungkapkan kekhawatirannya tentang masa depan Pulau Kucing. Ia memperkirakan bahwa populasi kucing Aoshima akan semakin menurun karena kucing-kucing di sana telah berumur lebih dari 7 tahun dan tidak lagi melahirkan anak kucing sejak program sterilisasi diterapkan.
"Ketika 'Mama Kucing' menjadi tua dan meninggalkan pulau, maka itu akan menjadi akhir dari Pulau Kucing," tulis @aoshima_cat. Kalimat ini menggambarkan keprihatinan mendalam tentang nasib Pulau Kucing Aoshima. Meskipun kisah ini terdengar menyedihkan, jika setiap kucing dapat hidup bahagia hingga akhir hayatnya, maka itu mungkin akan menjadi babak akhir yang indah bagi Pulau Kucing atau Aoshima.
Solusi dan Upaya Pelestarian
Untuk menyelamatkan Pulau Kucing Aoshima, beberapa upaya bisa dilakukan. Salah satunya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kondisi Pulau Kucing dan mengajak mereka untuk berkunjung dan memberikan dukungan bagi kucing-kucing di sana. Selain itu, dapat dipertimbangkan untuk mencari solusi yang lebih sustainable bagi program sterilisasi dan perawatan kucing-kucing di Aoshima.
Nasib Pulau Kucing Aoshima kini berada di tangan kita. Mari kita dukung upaya pelestarian Pulau Kucing Aoshima agar keindahan dan keunikannya tetap terjaga untuk generasi mendatang.