:strip_exif():quality(75)/medias/130/a4046a264bbb3346b614cb4663257964.jpeg)
Kanker payudara adalah jenis kanker yang paling umum di Indonesia, dan menjadi penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita. Menurut Kementerian Kesehatan RI, kanker ini terjadi ketika sel-sel ganas berkembang dalam jaringan payudara. Data dari Global Cancer Statistics (Globocan) 2020 mencatat 68.858 kasus baru kanker payudara dari total 396.914 kasus kanker baru di Indonesia, dengan lebih dari 22 ribu kematian akibat penyakit ini.
Penting untuk memahami faktor risiko kanker payudara agar dapat melakukan pencegahan dini dan meningkatkan peluang kesembuhan. Berikut adalah beberapa faktor risiko utama yang perlu Anda ketahui:
Faktor Risiko Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai
1. Jenis Kelamin
Wanita memiliki risiko paling tinggi terkena kanker payudara. Sekitar 99 persen kasus kanker payudara terjadi pada wanita, sementara hanya 0,5-1 persen yang terjadi pada pria.
2. Usia
Risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Sebagian besar kasus didiagnosis setelah usia 50 tahun. Namun, kanker payudara juga dapat terjadi pada wanita yang lebih muda.
3. Riwayat Keluarga dan Gen
Individu dengan riwayat keluarga kanker payudara, terutama jika terjadi pada usia muda, memiliki risiko lebih tinggi. Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 juga dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
4. Riwayat Menstruasi dan Menopause
Menstruasi: Menstruasi sebelum usia 12 tahun dapat meningkatkan risiko kanker payudara karena paparan hormon estrogen yang lebih lama.
Menopause: Menopause setelah usia 55 tahun juga dapat meningkatkan risiko karena paparan hormon estrogen yang lebih lama.
5. Riwayat Kehamilan
Kehamilan pertama setelah usia 30 tahun: Kehamilan pertama setelah usia 30 tahun meningkatkan risiko kanker payudara.
Tidak menyusui: Menyusui dapat mengurangi risiko kanker payudara.
Tidak pernah hamil cukup bulan: Tidak pernah hamil cukup bulan juga dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
6. Kepadatan Payudara
Wanita dengan payudara padat, yang memiliki lebih sedikit lemak dan lebih banyak sel, berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
7. Riwayat Kanker Payudara atau Penyakit Non-Kanker
Riwayat kanker payudara: Mereka yang pernah menderita kanker payudara pada satu payudara memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara pada payudara lainnya.
Penyakit non-kanker: Kondisi non-kanker tertentu, seperti hiperplasia atipikal, juga dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
8. Pengobatan dengan Terapi Radiasi
Paparan radiasi, terutama pada dada atau payudara sebelum usia 30 tahun, dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
9. Penggunaan Pil Kontrasepsi
Mengonsumsi pil kontrasepsi dapat meningkatkan risiko kanker payudara, meskipun risiko ini kembali normal dalam 10 tahun setelah berhenti mengonsumsi pil kontrasepsi.
10. Terapi Penggantian Hormon (HRT)
Risiko kanker payudara meningkat dengan penggunaan HRT, terutama HRT gabungan (estrogen dan progesteron) dibandingkan dengan HRT estrogen saja.
11. Kelebihan Berat Badan atau Obesitas
Wanita yang kelebihan berat badan setelah menopause memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara. Pria juga berisiko lebih tinggi jika mengalami obesitas.
12. Konsumsi Alkohol
Minum alkohol meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita. Risiko meningkat seiring dengan jumlah alkohol yang dikonsumsi.
13. Merokok
Merokok juga meningkatkan risiko kanker payudara, meskipun peningkatannya kecil dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.
Mengelola Faktor Risiko Kanker Payudara
Meskipun beberapa faktor risiko kanker payudara tidak dapat diubah, seperti jenis kelamin dan riwayat keluarga, ada beberapa faktor risiko yang dapat dikelola untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara:
Menjaga berat badan yang sehat: Menjaga berat badan ideal dan menghindari obesitas dapat mengurangi risiko kanker payudara.
Mengurangi konsumsi alkohol: Hindari konsumsi alkohol atau batasi asupan alkohol Anda.
Berhenti merokok: Berhenti merokok dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara.
Melakukan pemeriksaan payudara secara teratur: Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan mammografi secara teratur dapat membantu mendeteksi kanker payudara pada tahap awal, ketika peluang kesembuhan lebih tinggi.
Konsultasikan dengan dokter: Jika Anda memiliki faktor risiko kanker payudara, konsultasikan dengan dokter Anda untuk langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Kesimpulan
Memahami faktor risiko kanker payudara dan mengambil langkah-langkah untuk mengelola faktor risiko yang dapat diubah sangat penting untuk menjaga kesehatan payudara Anda. Dengan melakukan pencegahan dini, Anda dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara dan meningkatkan peluang kesembuhan jika terdiagnosis. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang faktor risiko kanker payudara dan strategi pencegahan yang tepat untuk Anda.