:strip_exif():quality(75)/medias/1073/9664736d0d20c17e11da08def0b2198e.jpeg)
Asam lambung, atau yang lebih dikenal dengan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), merupakan kondisi yang membuat sebagian besar orang merasa tidak nyaman. Rasa perih di dada, sensasi panas di kerongkongan, dan rasa pahit di mulut adalah gejala yang sering dialami. Makanan dan minuman yang dikonsumsi dapat menjadi salah satu faktor utama yang memicu asam lambung naik. Berikut adalah 13 jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari jika Anda memiliki masalah asam lambung:
13 Makanan & Minuman yang Harus Dihindari
1. Makanan Goreng
Makanan goreng membutuhkan waktu lama untuk dicerna, memaksa lambung untuk menghasilkan asam berlebih. Lemak dalam makanan goreng juga memicu pelepasan garam empedu dan hormon kolesistokinin, yang dapat merelaksasi sfingter esofagus bagian bawah. Hal ini memungkinkan asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan. Contoh makanan goreng yang sebaiknya dihindari:
Ayam goreng
Kentang goreng
Steak mozzarella
2. Jeruk dan Buah Asam Lainnya
Meskipun kaya akan kalium, vitamin C, dan serat, jeruk bersifat asam dan dapat memicu produksi asam berlebih di lambung. Hindari konsumsi jeruk, lemon, jeruk nipis, dan jeruk bali saat Anda mengalami refluks asam.
3. Cokelat
Konsumsi cokelat secara berlebihan dapat memicu gejala asam lambung. Cokelat dapat melemaskan otot di katup kerongkongan, menyebabkan makanan dan isi lambung naik kembali. Hal ini menimbulkan rasa perih atau panas di dada dan leher.
4. Minuman Berkarbonasi
Minuman bersoda dapat menyebabkan kembung dan meningkatkan tekanan pada sfingter esofagus, yang dapat menyebabkan kebocoran asam.
5. Kopi dan Teh Berkafein
Kafein dalam kopi dan teh dapat merangsang produksi asam lambung berlebih. Batasi konsumsi minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh hitam, dan minuman energi.
6. Alkohol
Alkohol dapat menghasilkan gas berlebih di lambung, menyebabkan kembung, heartburn, dan refluks asam.
7. Makanan Pedas
Makanan pedas merupakan pemicu utama asam lambung. Studi menunjukkan bahwa 62% pasien GERD menyebutkan makanan pedas sebagai pemicu utama.
8. Camilan Ultra-Olahan
Makanan ultra-olahan mengandung banyak zat aditif, pemanis, dan pewarna buatan. Meskipun tidak ada penelitian langsung, pola makan tinggi lemak, garam, dan rempah-rempah yang sering ditemukan dalam camilan ultra-olahan dikaitkan dengan peningkatan risiko GERD.
9. Tomat
Asam malat dan asam sitrat dalam tomat dapat memicu produksi asam lambung. Hindari tomat segar, saus tomat, tomat kalengan, dan saus spageti.
10. Teh Peppermint
Teh peppermint dapat melemaskan sfingter esofagus dan memungkinkan asam masuk ke kerongkongan. Pilih teh kamomil atau jahe sebagai alternatif.
11. Jus Buah
Jus buah jeruk, tomat, dan jeruk bali mengandung asam yang dapat memicu refluks asam.
12. Daging Berlemak
Daging berlemak membutuhkan waktu lama untuk dicerna, sehingga meningkatkan produksi asam. Hindari iga, ayam dengan kulit, dan daging sapi berlemak.
13. Pizza
Pizza mengandung saus tomat asam, topping daging berlemak, dan kulit asin, yang dapat memicu gejala GERD. Buatlah pizza sendiri dengan kulit rendah sodium, saus putih atau minyak zaitun, dan topping protein rendah lemak.
Tips Mengatasi Asam Lambung
Makan dalam porsi kecil dan lebih sering: Hindari makan berlebihan, karena dapat meningkatkan tekanan pada lambung.
Makan dengan perlahan dan kunyah makanan dengan baik: Mencerna makanan dengan baik membantu mengurangi beban kerja lambung.
Hindari makan sebelum tidur: Memberikan waktu 2-3 jam antara waktu makan terakhir dan waktu tidur dapat membantu mencegah asam lambung naik.
Naikkan kepala tempat tidur: Menaikkan kepala tempat tidur dengan bantalan dapat membantu mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
Kelola stres: Stres dapat memperburuk gejala asam lambung. Carilah cara untuk mengelola stres seperti yoga, meditasi, atau olahraga.
Konsultasikan dengan dokter: Jika gejala asam lambung Anda sering terjadi dan mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Catatan
Setiap orang memiliki tingkat toleransi yang berbeda terhadap makanan dan minuman. Jika Anda mengalami gejala asam lambung, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat.