:strip_exif():quality(75)/medias/2095/af4e43ab92394afa528854bc5eb98dc5.jpeg)
Kematian mendadak, terutama pada seseorang yang tampak sehat dan aktif, bisa menjadi kabar yang sangat mengejutkan. Meskipun kematian tidak pilih-pilih, ternyata ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kematian mendadak terjadi. Artikel ini akan membahas penyebab utama kematian mendadak dan langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegahnya.
Penyebab Utama Kematian Mendadak
Salah satu penyebab utama kematian mendadak adalah masalah jantung atau kardiovaskular. Prof. Tan Huay Cheem, seorang konsultan senior di Departemen Kardiologi di National University Heart Centre Singapore (NUHCS), menjelaskan bahwa kondisi ini bisa berbeda-beda tergantung usia.
Kematian Mendadak Berdasarkan Usia
Usia di atas 30 tahun: Serangan jantung, peradangan otot jantung (miokarditis), stroke, dan diseksi aorta (robekan pada lapisan dalam pembuluh darah besar) adalah beberapa kondisi yang sering terjadi.
Usia di bawah 30 tahun: Kondisi seperti penebalan tidak normal pada otot jantung (kardiomiopati hipertrofi), kelainan sejak lahir pada arteri koroner (anomali koroner kongenital), miokarditis, dan aritmia (kelainan detak jantung) bisa menjadi penyebab kematian mendadak.
Faktor Risiko Lainnya
Selain usia, beberapa faktor lain juga meningkatkan risiko kematian mendadak, yaitu:
Jenis Kelamin: Laki-laki memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi mengalami henti jantung di luar rumah sakit dibandingkan perempuan.
Usia: Sebanyak 36,2% kasus kematian pada tahun 2019 terjadi pada orang berusia di atas 65 tahun.
Aneurisma: Penyebab Kematian Mendadak Lainnya
Selain masalah jantung, pecahnya aneurisma pada pembuluh darah arteri juga bisa menjadi penyebab kematian mendadak. Kondisi ini biasanya terjadi pada pasien dengan aneurisma yang besar dan tidak terdiagnosis. Dr. Rajesh Dharmaraj, Kepala divisi dan konsultan senior bedah vaskular di Departemen Bedah Jantung, Toraks dan Bedah Vaskular di NUHCS, menjelaskan bahwa dinding arteri yang lemah dan membengkak bisa pecah dan menyebabkan pendarahan dalam.
Gejala Aneurisma
Jika Anda mengalami gejala berikut, segera cari pertolongan medis:
Sakit mendadak pada punggung dan perut
Pusing atau kehilangan kesadaran akibat penurunan tekanan darah
Cara Mencegah Kematian Mendadak
Meskipun sulit memprediksi kapan penyakit jantung mendadak akan terjadi, kita bisa melakukan beberapa hal untuk mengurangi risiko kematian mendadak, seperti:
Terapkan Gaya Hidup Sehat
Konsumsi makanan sehat dengan mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol.
Kelola kualitas tidur dengan mendapatkan istirahat cukup minimal 7-8 jam per malam.
Kurangi stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga.
Rajin berolahraga secara teratur minimal 30 menit per hari.
Periksakan Kesehatan Secara Rutin
Memeriksa kadar kolesterol dan tekanan darah secara rutin, setidaknya sekali dalam setahun. Waspadai tekanan darah yang selalu di atas 140/90mmHG, karena dapat merusak jantung dan pembuluh darah jika tidak ditangani.
Kesimpulan
Kematian mendadak bisa terjadi pada siapa saja, bahkan pada mereka yang tampak sehat. Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan rutin memeriksakan kesehatan, kita dapat mengurangi risiko kematian mendadak dan menjaga kesehatan jantung kita. Ingatlah, kesehatan adalah investasi terbaik untuk masa depan.