:strip_exif():quality(75)/medias/2717/a9a9973e183d0513038cf2cf339360d6.jpeg)
Jerawat bukan hanya masalah yang muncul di wajah atau punggung. Kamu juga bisa mengalami jerawat di telinga, baik di bagian luar, belakang, bahkan di dalam liang telinga. Meskipun biasanya sembuh sendiri, jerawat di telinga bisa menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Artikel ini akan membahas tentang penyebab, gejala, dan cara mengatasi jerawat di telinga secara lengkap.
Penyebab Jerawat di Telinga
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan munculnya jerawat di telinga, antara lain:
- Kotoran dan Bakteri: Telinga yang kotor atau berdebu, berbagi earbud, dan penggunaan earbud/headphone yang kotor dapat membawa bakteri dan kotoran ke dalam telinga, yang bisa memicu munculnya jerawat.
- Produksi Minyak Berlebih: Kelenjar minyak di telinga yang memproduksi minyak secara berlebihan juga bisa menjadi penyebab munculnya jerawat.
- Kebiasaan Sehari-hari: Penggunaan topi atau helm dalam waktu lama, produk rambut atau kecantikan yang masuk ke telinga, dan memasukkan benda asing ke dalam telinga juga bisa memicu munculnya jerawat.
- Kontak dengan Air Kotor: Berenang di air yang tidak bersih dapat membawa bakteri penyebab jerawat ke dalam telinga.
- Stres: Stres yang tinggi dapat memengaruhi kesehatan kulit, termasuk menyebabkan munculnya jerawat di telinga.
Gejala Jerawat di Telinga
Jerawat di telinga biasanya memiliki gejala yang khas, seperti:
- Benjolan Kecil: Awalnya, jerawat akan muncul sebagai benjolan kecil di sekitar telinga.
- Rasa Sakit atau Gatal: Benjolan ini mungkin menimbulkan rasa sakit atau gatal, terutama jika disentuh.
- Kemerahan dan Pembengkakan: Area sekitar jerawat bisa menjadi merah dan sedikit bengkak.
- Cairan Putih atau Kuning: Jika jerawat menjadi bernanah, mungkin akan keluar cairan putih atau kuning.
- Rasa Tidak Nyaman: Jerawat di telinga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman saat menggunakan earphone, menempelkan telinga ke bantal, atau menyentuh telinga.
Jangan Pernah Memecahkan Jerawat!
Ngepencet jerawat di telinga, terutama di liang telinga, sangat tidak disarankan karena dapat menyebabkan:
- Infeksi: Nanah dan bakteri bisa masuk lebih dalam ke pori-pori dan menyebabkan peradangan atau infeksi.
- Kerusakan Kulit: Kulit di sekitar telinga sangat sensitif, dan memencet jerawat dapat menyebabkan kerusakan kulit dan meninggalkan bekas luka.
Cara Mengatasi Jerawat di Telinga
Berikut beberapa cara yang dapat membantu mengatasi jerawat di telinga:
- Kompres Hangat: Kompres hangat atau bantalan panas dapat membantu mengurangi peradangan dan iritasi, serta melunakkan jerawat untuk mengeluarkan nanah.
- Membersihkan Jerawat: Setelah nanah keluar, bersihkan area tersebut dengan lembut menggunakan sabun lembut dan air hangat.
- Pembersih Antiseptik: Gunakan witch hazel atau alkohol untuk mencegah infeksi.
- Obat Topikal: Benzoil peroksida, retinoid topikal, krim antibiotik, dan asam azelaic dapat membantu mengobati jerawat di telinga.
- Obat Oral: Untuk jerawat yang parah, dokter mungkin akan meresepkan obat oral yang mengandung vitamin A.
- Antibiotik: Dokter juga dapat meresepkan antibiotik seperti doksisiklin atau minosiklin untuk mengatasi infeksi bakteri.
Pencegahan Jerawat di Telinga
Untuk mencegah munculnya jerawat di telinga, berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan:
- Jaga Kebersihan Telinga: Cuci dan bersihkan telinga secara teratur untuk mengurangi sel kulit mati dan sebum.
- Hindari Memasukkan Benda Asing: Jangan memasukkan benda asing ke dalam telinga, seperti cotton bud.
- Hindari Air Kotor: Hindari berenang di air yang kotor atau berdebu.
- Kurangi Penggunaan Helm: Istirahatlah sebentar dari penggunaan helm keselamatan jika Anda merasa sering muncul jerawat di telinga.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika jerawat di telinga tidak kunjung sembuh, atau bahkan semakin parah, segera konsultasikan ke dokter kulit. Dokter kulit dapat membantu menentukan penyebab jerawat dan memberikan pengobatan yang paling tepat untuk Anda.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk mengatasi masalah jerawat di telinga Anda! Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kulit jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran lebih lanjut.