:strip_exif():quality(75)/medias/1455/a9a5117ee83e39b320833c537f700085.jpeg)
"Mencegah lebih baik daripada mengobati" - ungkapan ini sangat tepat untuk penyakit stroke. Stroke merupakan kondisi medis serius yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus atau berkurang, menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak. Jika tidak ditangani dengan cepat, stroke dapat menyebabkan kecacatan permanen, bahkan kematian.
Untungnya, stroke dapat dicegah sejak dini dengan menerapkan gaya hidup sehat dan melakukan skrining rutin. Skrining stroke secara rutin sangat penting untuk mendeteksi dini gangguan pada arteri karotis dan arteri otak, yang dapat menyebabkan stroke.
Risiko dan Gejala Stroke
Berikut adalah beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami stroke:
Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Diabetes
Kolesterol tinggi
Obesitas
Merokok
Riwayat stroke dalam keluarga
Penyakit jantung koroner
Pengerasan pembuluh darah arteri
Gejala stroke dapat muncul secara tiba-tiba dan meliputi:
Kelemahan atau mati rasa pada wajah, lengan, atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh
Kesulitan berbicara atau memahami ucapan
Gangguan penglihatan pada satu atau kedua mata
Pusing atau kehilangan keseimbangan
Sakit kepala mendadak dan hebat
Jika Anda mengalami gejala stroke, segera hubungi layanan darurat medis. Penanganan cepat sangat penting untuk meminimalkan kerusakan otak.
Metode Skrining Stroke
Terdapat beberapa metode skrining stroke yang aman dan non-invasif, yaitu:
1. USG Karotis (Carotid Doppler)
USG karotis menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi gangguan pada arteri karotis, pembuluh darah di leher yang memasok darah ke otak. USG karotis dapat menilai:
Aliran darah di arteri karotis
Ketebalan dinding arteri
Penyempitan atau sumbatan akibat plak
Pemeriksaan ini direkomendasikan bagi pasien dengan:
Riwayat stroke ringan atau TIA (Transient Ischemic Attack)
Hipertensi
Kolesterol tinggi
Penyakit jantung koroner
Riwayat stroke dalam keluarga
Pengerasan pembuluh darah arteri
Jika terdengar bunyi abnormal pada arteri karotis
2. USG Trans Kranial (Trans Cranial Doppler)
USG transkranial juga menggunakan gelombang suara untuk memeriksa arteri di otak. Metode ini dapat menilai:
Ketebalan dinding arteri
Penyempitan atau sumbatan di arteri otak
Kecepatan aliran darah di sirkulus Willisi, jalur alternatif aliran darah ke otak
Pemeriksaan ini direkomendasikan bagi pasien dengan:
Riwayat stroke
Migrain
Perdarahan di lapisan pelindung otak
Pecahnya aneurisma otak
Penyempitan pembuluh darah otak
Tekanan di dalam rongga otak yang tinggi
Anemia sel sabit
Gangguan dinding jantung pada anak
Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital: Solusi Komprehensif untuk Stroke
Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital menyediakan layanan komprehensif untuk menangani gangguan saraf, otak, dan tulang belakang, termasuk:
Deteksi dini stroke
Diagnosis stroke
Tindakan neuro intervensi dan bedah saraf
Neuro rehabilitasi
Tim dokter multidisiplin yang berpengalaman dan layanan Stroke Emergency 24 jam dengan standar internasional, termasuk protokol penanganan stroke "door to needle" kurang dari 60 menit, memastikan penanganan cepat dan tepat bagi pasien stroke sumbatan.
Pentingnya Kesadaran dan Tindakan Pencegahan
Gangguan arteri di otak maupun pada arteri karotis tidak selalu menimbulkan gejala. Oleh karena itu, penting untuk melakukan skrining rutin sebagai langkah pencegahan sebelum stroke menyerang.
Lakukanlah pemeriksaan di Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.