Generasi Z & Milenial: Atasi Boros & Bangun Keuangan Kuat

Rabu, 16 April 2025 20:13

Generasi Z dan Milenial menghadapi tekanan finansial dan kebiasaan boros, termasuk 'doom spending'. Pelajari cara mengatasi tantangan keuangan, membangun kebiasaan menabung, dan menjamin masa depan yang lebih baik.

illustration generasi z, milenial, keuangan, boros, doom spending © copyright Anna Shvets - Pexels

Generasi Z dan Milenial, dengan semangat muda dan ambisius, seringkali terjebak dalam tekanan finansial yang membuat mereka rentan terhadap kebiasaan boros. Perasaan pesimis tentang ekonomi dan masa depan dapat mendorong perilaku impulsif dalam berbelanja, sebuah fenomena yang dikenal sebagai "doom spending". Jika tidak diatasi, kebiasaan ini dapat menghambat stabilitas keuangan mereka di masa depan.

'Doom Spending': Pelarian dari Kecemasan

Ylva Baeckstrom, dosen senior keuangan di King's Business School, menyatakan bahwa "doom spending" adalah kebiasaan yang tidak sehat dan berisiko. Paparan berita buruk di media sosial dapat memicu rasa cemas dan ketakutan tentang masa depan, yang kemudian dilampiaskan melalui belanja impulsif.

"Anak muda ini merasa seperti dunia akan kiamat," ujar Baeckstrom. "Mereka kemudian menerjemahkan perasaan buruk tersebut menjadi kebiasaan belanja yang buruk."

Generasi yang Menghadapi Tantangan Finansial

Survei Keamanan Finansial Internasional Your Money CNBC menunjukkan bahwa 36,5% orang dewasa di dunia merasa lebih baik secara finansial daripada orang tua mereka, sementara 42,8% lainnya merasa lebih buruk. Data ini menunjukkan bahwa generasi muda menghadapi tantangan finansial yang lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya.

"Generasi yang tumbuh sekarang adalah generasi pertama yang akan lebih miskin daripada orang tua mereka," tegas Baeckstrom. "Mereka merasakan ketidakmampuan untuk mencapai kesuksesan finansial yang sama seperti orang tua mereka."

Membangun Ilusi Kendali

Belanja impulsif dapat menciptakan ilusi kendali di tengah ketidakpastian ekonomi. Namun, kebiasaan ini justru dapat merugikan masa depan mereka.

"Membelanjakan uang untuk hal-hal yang tidak penting membuat Anda kehilangan kendali atas masa depan," jelas Baeckstrom. "Simpan uang dan investasikan, dan Anda mungkin bisa membeli rumah di masa depan."

Rasa Ingin Melarikan Diri

Daivik Goel, pendiri startup asal Silicon Valley, mengungkapkan bahwa kebiasaan borosnya berawal dari rasa tidak puas dengan pekerjaan dan tekanan dari teman-temannya.

"Semua itu hanya perasaan ingin melarikan diri," kata Goel. "Orang-orang menyadari bahwa menabung untuk membeli rumah akan memakan waktu lama. Jadi, menghabiskan uang untuk barang lain menjadi pilihan."

Namun, Goel menyadari bahwa kebahagiaan dalam pekerjaan dapat mengubah pola pikirnya dan mengurangi kebiasaan boros.

Memahami Hubungan dengan Uang

Untuk mengatasi kebiasaan boros, Baeckstrom menekankan pentingnya memahami hubungan seseorang dengan uang. Hubungan ini terbentuk sejak masa kanak-kanak dan dapat mempengaruhi cara seseorang mengelola uang.

"Jika Anda merasa aman dengan uang, Anda dapat membuat keputusan finansial yang baik," kata Baeckstrom. "Namun jika merasa tidak aman, Anda cenderung tergoda untuk berbelanja secara impulsif."

Tips Mengelola Uang Secara Bijak

Berikut beberapa tips untuk mengatasi kebiasaan boros:

  1. Berkonsultasi dengan ahli keuangan: Berdiskusi dengan ahli keuangan untuk mendapatkan saran dan strategi yang sesuai dengan kebutuhan finansial Anda.
  2. Tingkatkan literasi keuangan: Pelajari cara mengelola uang dengan bijak, termasuk menabung, berinvestasi, dan merencanakan masa depan finansial.
  3. Gunakan metode pembayaran tunai: Metode pembayaran non-tunai dapat mendorong pengeluaran impulsif karena kemudahannya. Hindari belanja online dan beli barang secara langsung di toko.
  4. Buat transaksi 'lebih nyata': Hindari belanja online dan beli barang secara langsung di toko. Hal ini membuat Anda berpikir dua kali sebelum mengeluarkan uang, dan Anda dapat melihat secara langsung apa yang Anda beli.

Dengan memahami hubungan dengan uang, meningkatkan literasi keuangan, dan mengubah kebiasaan belanja, Generasi Z dan Milenial dapat mengatasi tantangan finansial dan membangun masa depan yang lebih baik.

Artikel terkait

Generasi Z Suka Game PvP, Gamer Senior Pilih Singleplayer: Tren Game Berdasarkan Usia
Generasi Z di Tempat Kerja: Pentingnya Komunikasi yang Baik
Rahasia Kaya: 10 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihindari
Mindfulness Generasi Z: Atasi Stres & Tingkatkan Fokus
10 Destinasi Liburan Hits Gen Z & Milenial 2025: Petualangan, Pantai, & Budaya!
Gangguan Mental Gen Z di Tempat Kerja: Tantangan & Solusi
Menyewa vs Membeli Rumah: Mana Lebih Untung? Panduan Investasi Properti
Generasi Z di Tempat Kerja: 8 Karakteristik yang Perlu Anda Ketahui
Rekrut Generasi Z: Tips & Strategi Dedikasi Tinggi
Doom Spending: Generasi Z & Milenial Berisiko Miskin? Atasi Sekarang!
Kesehatan Mental Generasi Z di Tempat Kerja: Tantangan & Solusi
OpenAI: Tantangan Keuangan dan Ambisi Besar di Balik ChatGPT