:strip_exif():quality(75)/medias/4641/960fb8860524b6727d2b8f1ade04686b.jpg)
Oma Threes Emir, penulis "Yesterday Becomes Tomorrow", adalah contoh nyata dari seseorang yang telah mencapai puncak aktualisasi diri. Ia telah melalui berbagai tahap kehidupan dan berhasil membangun relasi sosial yang kuat. Kisah hidup Oma Threes, yang penuh dengan makna dan inspirasi, mengingatkan kita tentang pentingnya aktualisasi diri, relasi sosial yang baik, dan kebijaksanaan yang didapat dari perjalanan hidup.
Membedah Kisah Hidup Oma Threes Emir
Pada Sabtu, 26 Oktober 2024, saya berkesempatan menjadi pembedah buku "Yesterday Becomes Tomorrow" karya Oma Threes Emir. Oma Threes, yang kini berusia 76 tahun, dikenal sebagai penulis yang aktif menulis berbagai topik ringan dan menarik. Dari kuliner dan mode, novel, humor, hingga buku-buku kategori "self-improvement," semua ia tulis dengan apik.
Buku "Yesterday Becomes Tomorrow" sendiri termasuk dalam kategori "self-improvement." Buku ini seperti keripik yang lezat – sekali cicip, sulit untuk berhenti sebelum habis. Oma Threes menulis dengan ringkas dan padat, berbagi kisah pengalamannya serta pengalaman orang-orang di sekitarnya. Setiap kisah diakhiri dengan pesan moral dan nilai-nilai inspiratif.
Aktualisasi Diri: Menuju Puncak Perkembangan Psikososial
Dalam kesempatan ini, saya ingin membedah Oma Threes secara psikologis. Bagi saya, ini sama menariknya dengan membedah bukunya. Sebagai seorang perempuan aktif yang pernah menjadi Redaktur Pelaksana Majalah Gadis (1977-1986) dan Pemimpin Redaksi Majalah Mode (1987-1998), Oma Threes memiliki jejaring sosial yang luas. Tampilannya yang selalu chic dan enak dipandang merepresentasikan bahwa dunia mode adalah bagian penting dari hidupnya.
Dari kisah-kisah yang diceritakan dalam buku tersebut, terlihat jelas kematangan, ingatan tajam, serta perhatian Oma Threes terhadap setiap kejadian di sekitarnya. Dari kacamata psikologi, Oma Threes telah mencapai taraf perkembangan psikososial yang optimal.
Berdasar hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow (1908-1970), Oma Threes berada pada tahap paling tinggi, yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Buku-buku yang telah ditulisnya merupakan bukti bagaimana ia mengaktualisasikan dirinya.
Tahapan Kebutuhan Manusia: Menuju Aktualisasi Diri
Maslow menyebutkan bahwa manusia memiliki lima tahap kebutuhan, dari yang paling dasar bersifat fisik hingga yang paling tinggi, yang membutuhkan kemampuan kreativitas dan intelektual.
- Kebutuhan Fisik: Ini adalah kebutuhan paling dasar untuk bertahan hidup, seperti makan, minum, seks, tidur, dan lain sebagainya.
- Kebutuhan Keamanan: Setelah terpenuhi kebutuhan fisik, manusia membutuhkan rasa aman. Keamanan ini mencakup keamanan fisik (tinggal di lingkungan aman), keamanan emosi (memiliki relasi yang baik dengan orang lain), dan keamanan finansial (memiliki pekerjaan yang jelas).
- Kebutuhan Kasih Sayang dan Keterhubungan: Tahap ini menekankan pentingnya kasih sayang dan hubungan dengan orang lain.
- Kebutuhan Akan Pengakuan: Keinginan untuk diakui atas kemampuan diri dan mendapat respek dari orang lain.
- Kebutuhan Aktualisasi Diri: Tahap tertinggi dalam hierarki kebutuhan Maslow, di mana seseorang berusaha mencapai potensi penuh dan mewujudkan nilai-nilai dirinya.
Dengan demikian, semua kebutuhan level di bawahnya (kebutuhan fisik, keamanan, kasih sayang dan persahabatan, serta rasa percaya diri) telah terpenuhi oleh Oma Threes. Setiap individu akan merasa berguna dan hidupnya akan lebih bermakna jika mereka tahu bahwa mereka telah mencapai sesuatu atau melakukan sesuatu yang bermanfaat.
Integritas Diri dan Kebijaksanaan: Mencapai Tahap Akhir Perkembangan
Selain teori Maslow, kita bisa melihat perkembangan Oma Threes melalui teori tahapan perkembangan dari Erik Erikson (1902-1994). Erikson membagi tahapan perkembangan individu sesuai dengan rentang usianya. Sebagai lansia, Oma berada pada tahap akhir perkembangan. Ukuran pencapaian yang diharapkan pada tahap ini adalah integritas diri.
Tulisan-tulisan dalam "Yesterday Becomes Tomorrow" menunjukkan bahwa Oma Threes telah mencapai integritas diri. Ia telah berhasil mendapatkan kebijaksanaan (wisdom) dalam berbagai peristiwa yang terjadi sepanjang hidupnya. Ia bisa mendapatkan wisdom dari Asisten Rumah Tangga, teman kuliah, tetangga, bahkan dari peristiwa berpulangnya suami tercinta.
Relasi Sosial: Kunci Umur Panjang dan Kebahagiaan
Memiliki relasi sosial yang hangat merupakan modal sosial yang sangat bermanfaat untuk umur panjang dan kebahagiaan. Robert Waldinger, seorang psikiater dan profesor Universitas Harvard, menegaskan pentingnya relasi sosial (social connection) dalam mencapai kebahagiaan dan umur panjang. Pendapat ini berdasarkan penelitian longitudinal terpanjang yang pernah ada di muka bumi, yang mengamati sejumlah orang secara periodik selama lebih dari 80 tahun.
Penelitian ini mengamati anak-anak dari keluarga miskin di kota Boston dan anak-anak yang kuliah di Harvard. Sejak sebelum Perang Dunia II, kehidupan mereka (total sekitar 700-an orang) diikuti dengan melakukan wawancara, merekam data kesehatan, termasuk hasil MRI otak, dan sebagainya.
Hasilnya menunjukkan bahwa kunci umur panjang dan kebahagiaan adalah terbangunnya relasi sosial yang baik, di mana seseorang memiliki seseorang yang bisa diandalkan pada masa-masa sulit. Entah itu pasangan hidup atau sahabat, relasi sosial yang kuat akan membuat hidup lebih panjang dan bahagia.
Kesimpulan: Teladan Aktualisasi Diri dan Umur Panjang
Oma Threes Emir, penulis "Yesterday Becomes Tomorrow," adalah contoh nyata dari seseorang yang telah mencapai puncak aktualisasi diri. Ia telah melalui berbagai tahap kehidupan dan berhasil membangun relasi sosial yang kuat. Kisah hidup Oma Threes, yang penuh dengan makna dan inspirasi, mengingatkan kita tentang pentingnya aktualisasi diri, relasi sosial yang baik, dan kebijaksanaan yang didapat dari perjalanan hidup.
Dengan mempelajari kisah Oma Threes, kita dapat memperoleh inspirasi untuk mencapai potensi penuh kita dan menjalani hidup yang lebih bermakna, bahagia, dan panjang umur. Ingatlah bahwa aktualisasi diri, relasi sosial yang kuat, dan kebijaksanaan adalah kunci untuk hidup yang lebih baik.