:strip_exif():quality(75)/medias/2280/82975ba7c0e90a88b2188f70f7a4aa45.jpeg)
Perjalanan menuju Mars, yang diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 9 bulan, merupakan tantangan besar bagi manusia. Salah satu isu penting adalah ketersediaan makanan bagi para astronot selama perjalanan panjang tersebut. Para peneliti saat ini sedang mengeksplorasi potensi baru untuk mengatasi masalah ini: asteroid.
Mengubah Batu Luar Angkasa Menjadi Sumber Nutrisi
Ide memanfaatkan asteroid sebagai sumber makanan astronot bukanlah hal yang mustahil. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The International Journal of Astrobiology, mengusulkan penggunaan bakteri untuk mengubah material asteroid menjadi biomassa yang dapat dikonsumsi manusia. Proses ini terinspirasi dari teknologi daur ulang plastik menjadi bahan bakar yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
"Seperti plastik, banyak asteroid kaya akan karbon," kata Annemiek Waajen, peneliti dari Vrije Universiteit Amsterdam, dalam wawancara dengan New York Times. "Bayangkan, kita memberi makan mikroba dengan meteorit!"
Tantangan dan Peluang dalam Memanfaatkan Asteroid
Meskipun ide ini terdengar menarik, masih banyak penelitian yang perlu dilakukan untuk memastikan keamanan dan kelayakan asteroid sebagai sumber makanan. Para peneliti harus memastikan bahwa biomassa yang dihasilkan aman dikonsumsi dan tidak mengandung racun.
Selain itu, NASA harus menemukan metode yang efisien untuk menambang asteroid di luar angkasa. Proses ini akan membutuhkan teknologi yang canggih dan teruji untuk mengangkut material asteroid ke wahana antariksa.
Masa Depan Menuju Mars: Menu 'Asteroid' di Meja Makan Astronot?
Meskipun masih dalam tahap awal, penelitian tentang pemanfaatan asteroid sebagai sumber makanan untuk perjalanan menuju Mars membuka peluang menarik. Mungkin di masa depan, para astronot akan menikmati 'jus asteroid' sebagai bagian dari menu harian mereka selama perjalanan panjang ke Planet Merah. Penelitian dan pengembangan teknologi yang terus menerus akan menentukan kemungkinan terwujudnya ide ini.
"Saya janji, saya akan menjadi orang pertama yang mencicipi 'jus asteroid' ini," kata Joshua Pearce dari Western University sambil bercanda. "Kalau saya selamat, mahasiswa S2 boleh mencobanya!"
Kita tunggu saja perkembangan teknologi dan penelitian di masa depan yang akan menentukan apakah 'jus asteroid' benar-benar akan menjadi menu lezat bagi astronot dalam perjalanan mereka menuju Mars.