:strip_exif():quality(75)/medias/6624/41e2614c83b6906b6228a82890478a2d.jpg)
X, platform media sosial milik Elon Musk, baru saja membuat perubahan besar pada fitur pemblokiran akun. Perubahan ini memberikan lebih banyak transparansi bagi pengguna yang diblokir, tetapi juga memicu kontroversi karena potensi meningkatkan risiko penguntitan dan pelecehan.
Apa Saja Perubahannya?
- Pengguna yang diblokir kini dapat melihat postingan dari akun yang memblokir mereka.
- Halaman Support X diperbarui, sehingga pengguna yang diblokir bisa melihat daftar following dan follower dari akun yang memblokir mereka.
Sebelumnya, pengguna yang diblokir tidak bisa melihat apapun dari akun yang memblokirnya. Perubahan ini memberikan lebih banyak transparansi bagi pengguna yang diblokir, namun juga menimbulkan kekhawatiran baru.
Kontroversi dan Kekhawatiran
Banyak pengguna, termasuk Tracy Chou, seorang insinyur perangkat lunak dan advokat keberagaman teknologi, khawatir bahwa fitur baru ini akan mendorong aktivitas kejahatan seperti penguntit atau pelecehan pengguna lain. Chou menyatakan bahwa meskipun membuat akun baru bisa menjadi solusi, namun gesekan yang timbul tetap menjadi masalah.
"Memudahkan penguntit untuk menguntit bukanlah hal yang baik," ujar Tracy.
Dampak dan Pertimbangan
Perubahan ini menimbulkan pertanyaan mengenai keseimbangan antara hak privasi dan keamanan pengguna. Meskipun X tetap mempertahankan kebijakan bahwa pengguna yang diblokir tidak dapat mengikuti, berinteraksi dengan postingan, atau mengirim pesan langsung ke akun yang memblokir mereka, beberapa orang khawatir bahwa akses ke konten postingan sudah cukup untuk menimbulkan masalah.
Perubahan ini menjadi bukti bahwa X, di bawah kepemimpinan Elon Musk, terus bereksperimen dengan fitur-fitur baru dan mencoba menemukan cara baru untuk meningkatkan platform mereka. Namun, penting untuk mempertimbangkan dampak dari setiap perubahan dan memastikan bahwa keamanan dan privasi pengguna tetap menjadi prioritas utama.
Kesimpulan
Perubahan pada fitur pemblokiran akun X ini menimbulkan kontroversi dan memicu diskusi mengenai bagaimana platform media sosial harus menangani masalah penguntitan dan pelecehan. Penting untuk melihat bagaimana perubahan ini akan mempengaruhi pengguna dan bagaimana X akan mengelola potensi risiko yang muncul.