7 Kota dengan Kualitas Udara Terbaik di Dunia: Rasakan Udara Segar!

Jumat, 7 Maret 2025 15:33

Temukan 7 kota dengan kualitas udara terbaik di dunia, berdasarkan tingkat PM2.5 terendah. Ketahui rahasia kota-kota ini dalam menjaga udara bersih, mulai dari transportasi ramah lingkungan hingga kebijakan hijau yang ketat.

illustration kualitas udara, polusi udara, kota terbersih © copyright ChiemSeherin - Pixabay

Polusi udara merupakan masalah serius yang mengancam kesehatan manusia dan lingkungan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa polusi udara menyebabkan 4,2 juta kematian dini di seluruh dunia pada tahun 2019. Hampir 99 persen populasi global hidup di daerah dengan kualitas udara yang buruk.

Untuk mengatasi masalah ini, WHO mendorong berbagai negara untuk menerapkan kebijakan yang lebih ramah lingkungan di berbagai bidang seperti industri, energi, transportasi, perencanaan kota, listrik, pengelolaan sampah, pertanian, dan kesehatan.

Meskipun polusi udara menjadi masalah global, beberapa kota berhasil mempertahankan kualitas udara yang bersih. Berikut adalah 7 kota dengan kualitas udara terbaik di dunia, berdasarkan tingkat partikulat materi (PM2.5) rata-rata selama periode 12 bulan pada tahun 2022.

7 Kota Terbersih di Dunia Berdasarkan Kualitas Udara

1. Zurich, Swiss (0,51 mikrogram per meter kubik)

Zurich, kota yang terkenal dengan keindahan alam dan budaya, juga memiliki kualitas udara yang luar biasa. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:

  • Sistem transportasi umum yang efisien: Zurich memiliki sistem transportasi umum yang terintegrasi dengan baik, mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan emisi.
  • Kebijakan pengelolaan limbah industri yang ketat: Pemerintah Zurich menerapkan kebijakan ketat untuk pengelolaan limbah industri dan pengawasan emisi, sehingga meminimalkan polusi udara.
  • Banyaknya ruang terbuka hijau: Ruang terbuka hijau seperti taman, hutan, dan danau di Zurich berperan penting dalam menyerap polutan udara dan meningkatkan kualitas udara.

2. Reykjavik, Islandia (1,9 mikrogram per meter kubik)

Reykjavik, ibu kota Islandia, terkenal dengan keindahan alamnya yang dramatis dan kualitas udaranya yang bersih. Berikut adalah faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kualitas udara yang baik di Reykjavik:

  • Energi geotermal: Reykjavik memanfaatkan sumber energi geotermal yang melimpah untuk pembangkitan listrik, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
  • Kondisi geografis dan angin laut: Kondisi geografis Islandia dan angin laut yang kuat membantu menyebarkan polutan, sehingga mencegah akumulasi polusi di Reykjavik.

3. Launceston, Australia (3,68 mikrogram per meter kubik)

Launceston, kota di Tasmania, Australia, memiliki kualitas udara yang sangat baik. Beberapa faktor yang berperan dalam menjaga kualitas udara di Launceston adalah:

  • Area hijau yang luas: Launceston memiliki area hijau yang luas, termasuk taman nasional dan hutan, yang membantu menyaring udara dan menjaga tingkat polusi tetap rendah.
  • Standar tinggi untuk industri dan transportasi: Penerapan standar tinggi untuk industri dan transportasi, serta pengawasan ketat terhadap pembakaran terbuka, menjadikan kualitas udara di Launceston tetap terjaga.
  • Kesadaran masyarakat yang tinggi: Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan partisipasi mereka dalam menjaga kebersihan kota juga berkontribusi pada rendahnya tingkat polusi udara di Launceston.

4. Honolulu, Hawaii (4,04 mikrogram per meter kubik)

Honolulu, ibu kota Hawaii, memiliki kualitas udara yang tergolong sangat baik. Faktor-faktor berikut berkontribusi terhadap kualitas udara yang baik di Honolulu:

  • Lokasi geografis: Honolulu terletak di tengah Samudra Pasifik, sehingga terpapar angin laut secara konstan, yang membantu menghilangkan polutan dari udara kota.
  • Kesadaran konservasi lingkungan: Penduduk lokal di Honolulu memiliki kesadaran tinggi akan konservasi lingkungan, sehingga mendukung upaya untuk menjaga kualitas udara yang bersih.
  • Banyaknya pepohonan dan vegetasi alami: Pepohonan dan vegetasi alami di sekitar Honolulu membantu menyerap polutan, meningkatkan kualitas udara.

5. Bergen, Norwegia (4,39 mikrogram per meter kubik)

Bergen, kota di Norwegia, memiliki kualitas udara yang baik, didukung oleh berbagai faktor, seperti:

  • Pegunungan sebagai penghalang alami: Bergen dikelilingi oleh pegunungan, yang bertindak sebagai penghalang alami terhadap polusi luar.
  • Sistem transportasi umum yang efisien: Sistem transportasi umum di Bergen sangat efisien dan rendah emisi, sehingga mengurangi jumlah kendaraan pribadi.
  • Kebijakan hijau: Bergen menerapkan kebijakan hijau, seperti pengelolaan sampah yang cermat dan penanaman pohon di area publik, untuk mengurangi polusi udara.

6. Wollongong, Australia (4,51 mikrogram per meter kubik)

Wollongong, kota di New South Wales, Australia, terkenal dengan pantai dan keindahan alamnya. Kualitas udara di Wollongong juga sangat baik, didukung oleh faktor-faktor berikut:

  • Angin laut: Wollongong terletak dekat dengan Samudra Pasifik, sehingga angin laut memainkan peran besar dalam membersihkan udara dari polutan.
  • Kebijakan pembatasan emisi industri: Wollongong menerapkan kebijakan ketat mengenai pembatasan emisi industri, yang mendukung kualitas udara yang lebih baik.
  • Area hijau yang luas: Wollongong dikelilingi oleh taman nasional dan area hijau yang luas, yang membantu menyerap polutan dan menjaga kualitas udara.

7. Trondheim, Norwegia (4,77 mikrogram per meter kubik)

Trondheim, kota di Norwegia, memiliki kualitas udara yang sangat baik, didukung oleh beberapa faktor, yaitu:

  • Energi berkelanjutan: Trondheim berfokus pada energi berkelanjutan, dengan banyak energi kota berasal dari sumber energi ramah lingkungan seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
  • Kebijakan hijau: Pemerintah setempat di Trondheim mengimplementasikan kebijakan hijau, seperti transportasi rendah emisi dan pengembangan ruang terbuka hijau, untuk meningkatkan kualitas udara.

Memahami PM2.5: Ukuran Kualitas Udara

PM2.5 (particulate matter 2.5) adalah partikel udara berukuran kurang dari 2,5 mikrometer. Partikel ini sangat kecil sehingga dapat terhirup langsung ke dalam paru-paru dan memasuki aliran darah, menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, stroke, kanker paru-paru, dan penyakit pernapasan. Semakin rendah tingkat PM2.5, semakin bersih udara di suatu wilayah.

Kesimpulan

Keberhasilan kota-kota ini dalam menjaga kualitas udara menjadi contoh bagi kota-kota lainnya di dunia. Dengan menerapkan kebijakan yang tepat, mendorong penggunaan energi berkelanjutan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi semua orang.

Artikel terkait

Kabar Baik! Bawa Kursi Roda Pribadi di Pesawat, Aturan Baru Segera Berlaku
Waspada! Mikroplastik dalam Makanan: Ancaman Tersembunyi di Setiap Gigitan
Bahaya Mikroplastik dalam Kosmetik: Hindari Risiko Kesehatan!
Bahaya Mikroplastik dalam Makanan: Apa yang Harus Kita Ketahui?
Merawat AC Mobil di Kota Besar: Tips Jitu Agar Tetap Dingin & Awet
5 Kebiasaan Tak Terduga yang Meningkatkan Tekanan Darah Anda (Hipertensi)
Etika Perjalanan: Lebih dari Sekedar Membuang Sampah
Kenapa Islandia Tidak Punya Kereta Api? Sejarah & Alasannya
Mikroplastik dalam Makanan: Waspada, Bahaya Mengintai!
Google Earth Historis: Jelajahi Peta Dunia 80 Tahun Lalu!
Bahaya Mikroplastik dalam Makanan: Waspada, Ini Daftarnya!
Hipertensi: 5 Kebiasaan Sepele yang Meningkatkan Tekanan Darah